Jakarta, Gizmologi โ Salah satu pelopor laptop ultrabook tipis dan ringan yang jalankan sistem operasi Windows adalah Dell lewat lini premium-nya yakni XPS. Seri pertama XPS 13 sendiri meluncur sejak 2012 lalu. Dan kini, selang hampir 10 tahun kemudian, Dell XPS 13 Plus hadir lebih simpel nan gahar.
Perkembangan desain dari Dell XPS 13 selama beberapa tahun terakhir memang bisa dibilang tergolong stagnan. Wajar saja, mengingat sejak dulu ultrabook Windows premium satu ini memang sudah mengusung desain modernโmenjadi pelopor desain layar dengan bezel sangat tipis, yang dikenal dengan nama โInfinityEdge displayโ. Tentunya tak luput dari kekurangan.
Seperti peletakan kamera atau webcam yang terpaksa harus dipindahkan ke bagian bawah, di mana Dell baru berhasil untuk menyematkannya pada bezel atas di beberapa generasi terakhir. Kali ini, mengawali tahun 2022, Dell XPS 13 Plus diperkenalkan secara resmi dalam gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2022 kemarin. Tampil sangat berbeda dan bisa dibilang mirip MacBook milik Apple.
Baca juga:ย Dell Concept Pari, Webcamย Nirkabel yangย Bikinย Zoom Meetingย Lebihย Nyamanย
Melalui sebuah rilis resmi, Dell mengatakan bila seri XPS 13 Plus kali ini terinspirasi oleh para Gen Z, di mana mereka telah mengerti apa yang ingin dituju dan membutuhkan performa perangkat terbaik. Kembali dirancang dari awal, laptop Dell terbaru ini tampil jauh lebih simpel dari generasi sebelumnya.
Touchpad Dell XPS 13 Plus Dirancang Tersembunyi

Hadir dalam dua opsi warna yakni Platinum dan Graphite, dimensinya tetap cukup ringan di kisaran 1,2 kilogram dengan ketebalan sekitar 15,28mm. Saking simpelnya, laptop ini hanya dilengkapi dengan dua port USB-C yang mendukung Thunderbolt 4, alias bahkan tanpa jack audio 3,5mm. Dell memiliki alasan tersendiri untuk ini.
Sementara ketika perangkat dibuka, pengguna akan disambut dengan desain minim distraksi pada Dell XPS 13 Plus. Bagian papan ketik alias keyboard dibuat penuh dari ujung ke ujung, tanpa jeda tiap tombol dan dengan kedalaman tekan 1mm. Bingung di mana letak touchpad-nya? Menyatu pada bagian bawah tanpa border atau bingkai khusus.

Terlihat terintegrasi dan simpel, meski mungkin akan membutuhkan penyesuaian untuk mengetahui dimensi sebenarnya. Panel touchpad yang digunakan bisa dibilang mirip seperti MacBook terkini, di mana Dell XPS 13 Plus gunakan material kaca dengan motor getar untuk mereplikasi tombol klik pada touchpad konvensional. Tak hanya bagian ini saja yang mirip seperti MacBook.
Tanpa deret tombol Fn, Dell menggantinya dengan tombol-tombol sentuh kapasitif di bagian atas yang bisa menyala senada dengan lampu backlit pada keyboard. Sementara layar pada Dell XPS 13 Plus berdimensi 13,4 inci dengan rasio 16:10. Tersedia opsi resolusi mulai 1200p hingga 4K, panel OLED sampai opsi layar sentuh.
Prosesor Lebih Kencang, Daya 28W

Sebelumnya, disebutkan kalau Dell memutuskan untuk menghapus jack audio pada XPS 13 Plus. Hal ini demi alasan performa, karena laptop ini menjadi yang pertama dalam lini XPS 13 dengan prosesor 28 watt, alias naik dari sebelumnya di 15 watt. Untuk menjaga suhu agar tetap dingin tanpa meningkatkan noise, Dell merancang kipas lebih besar dengan airflow 55% lebih baik.
Sudah jalankan cip Intel generasi ke-12 Alder Lake, opsinya tersedia mulai dari Core i5-1240P hingga i7-1280P, dengan RAM 8/16/32GB LPDDR5 plus GPU Intel Iris X. Opsi penyimpanannya sendiri maksimum tersedia sampai 2TB PCIe Gen 4, lengkap dengan dukungan konektivitas Wi-Fi 6E & Bluetooth 5.2.
Resolusi kameranya masih 720p, namun kali ini Dell memisahkan sensor RGB dan inframerah pada Dell XPS 13 Plus untuk kualitas yang lebih baik. Disematkan empat speakerโdua di antaranya tersembunyi di antara keyboard. Sementara baterai 55 WHr-nya bisa diisi daya hingga 80% dalam waktu sekitar 60 menit saja.
Dell sendiri belum menyebutkan secara pasti kapan tanggal rilisnya secara global, pun harga untuk masing-masing varian. Kisarannya adalah musim panas depan, sementara untuk harga, Dell XPS 13 Plus ditargetkan bakal dijual di kisaran USD1,199, atau Rp17 jutaan. Wajar bila lebih mahal, mengingat chipset yang juga jauh lebih bertenaga.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



