Cupertino, Gizmologi – Dalam gelaran WWDC 2024, Apple memperkenalkan versi terbaru dari masing-masing perangkat lunak untuk produknya. Mulai dari smartphone, laptop, wearables, sampai OS khusus Apple Vision Pro, yakni visionOS generasi kedua. Tidak hanya itu, kabar baiknya kacamata canggih tersebut akhirnya bakal berekspansi ke delapan negara lain, termasuk wilayah Asia.
Sebelumnya, Apple Vision Pro hadir khusus untuk sejumlah pengguna di Amerika Serikat. Sehingga tidak hanya mahal, pengguna di luar wilayah tersebut harus menggunakan “trik” khusus seperti menggunakan akun Apple yang sudah di-set untuk region Amerika Serikat. Untuk mengakali agar bisa mengakses sejumlah aplikasi di dalamnya.
Dengan ekspansi pasar Apple Vision Pro yang bakal berlangsung mulai bulan ini, konsumen di lebih banyak negara, bisa menikmati produk Apple paling premium tersebut secara lebih seamless. Sekaligus menikmati kebolehan dari visionOS 2 yang bisa tampilkan media seperti foto dan video dengan lebih imersif.
Baca juga: iOS 18 Bawa Banyak Fitur Baru, Masih Hadir Untuk iPhone Xr & Xs
Apple Gandeng Canon Untuk Ciptakan Konten Video Spasial

Dalam memperkenalkan visionOS 2, Mike Rockwell, VP of Vision Products Group pada Apple menyebutkan bila perangkat ini dirancang untuk memberikan pengalaman revolusioner bagi pengembang dan penggunanya. Saat ini disebut sudah ada lebih dari 2000 “spatial apps” alias aplikasi yang khusus dirancang untuk Apple Vision Pro.
Meski begitu, pengguna Apple Vision Pro tetap bisa mengakses lebih dari 1,5 juta aplikasi milik iOS dan iPadOS—cara yang serupa ketika iPad pertama kali hadir dan bisa mengakses aplikasi milik iPhone. “Dari menavigasi visionOS 2 dengan lebih lancar hingga mendorong batasan cara pengguna terhubung dengan memori, serta penyempurnaan pada aplikasi utama Vision Pro, kami tidak sabar menunggu pengguna dapat merasakan berbagai kemampuan baru visionOS 2,” tambah Mike.

Salah satu fungsi entertainment unggulan Apple Vision Pro, adalah untuk menikmati foto dan video dalam efek spasial, yang ditangkap secara khusus memanfaatkan kamera dari iPhone 15 Pro Series. Namun lewat visionOS 2, semua foto konvensional yang sudah tersimpan, bisa diberikan efek spasial setelahnya. Yang kemudian dapat ditonton bersama-sama dengan pengguna lainnya melalui SharePlay.
Selain dari iPhone, Apple menggandeng Canon, untuk menghadirkan lensa spasial khusus agar kamera profesional populernya, EOS R7 bisa merekam video spasial. visionOS 2 juga membawa fitur gerakan tangan baru yang lebih mudah untuk akses menu, Control Center, serta status maupun notifikasi lebih mudah. Plus, opsi baru untuk Virtual Mac dengan resolusi lebih tinggi dan ukuran lebih besar—setara dua monitor 4K lebar yang diletakkan bersebelahan.
Harga Apple Vision Pro Secara Global Mulai Rp56 Jutaan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Apple Vision Pro bakal sambangi delapan negara tambahan. Khusus di Tiongkok Daratan, Hong Kong, Jepang, dan Singapura, mulai tersedia untuk dipesan 14 Juni mendatang, lalu siap sedia 28 Juni. Sementara di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Britania Raya, baru bisa dipesan mulai 28 Juni dan tersedia 12 Juli.
Terkait perluasan pasar Apple Vision Pro, sang CEO, Tim Cook mengatakan, “antusiasmenya sungguh luar biasa, dan kami sangat gembira dapat memperkenalkan keajaiban komputasi spasial kepada lebih banyak pelanggan di seluruh dunia.” Apple juga akan terus berkolaborasi dengan pengembang, menghadirkan lebih banyak aplikasi spasial khusus perangkat komputernya tersebut.
Harga Apple Vision Pro dibanderol mulai USD3499, atau sekitar Rp56 jutaan. Harga tersebut belum termasuk tas atau case khusus untuk membawanya, dijual secara terpisah seharga USD199 (Rp3,2 jutaan). Sementara pembaruan visionOS 2 baru akan tersedia akhir tahun ini, bersama serangkaian software lainnya seperti iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




