Jakarta, Gizmologi – Motorola telah mempersiapkan kehadiran seri Razr 50 dan Razr 50 Ultra pada 25 Juni mendatang. Kepastian tersebut diperoleh, setelah perusahaan mengumumkan secara resmi di akun Weibo, dikutip dari phonearena.com. Keputusan tersebut menghapus spekulasi tentang kemungkinan dua smartphone lipat itu yang baru akan rilis pada bulan Juli.
Dua seri baru Razr 50 akan menjadi penerus dari seri Razr 40 atau disebut Razr saja ketika rilis di Amerika serikat, pada tahun 2024 lalu. Motorola menghadirkan Razr dengan konsep foldable dengan sajian display tersebar di seluruh bagian smartphone.
Cina akan menjadi negara pertama tujuan rilis dari seri terbaru Razr. Hal yang tidak mengherankan sebab Lenovo telah menjadi induk perusahaan dari Motorola selama ini. Dengan potensi rilis secara global baru akan terjadi pada bulan Juli, termasuk di Amerika Serikat dengan penyesuaian nama.
Meski sudah mendapat kepastian waktu rilis tapi belum ada informasi tentang harga resminya. Diprediksi harganya tidak akan jauh berbeda seperti seri tahun lalu, di kisaran US$699 untuk seri standar dan US$999 untuk seri Plus atau Ultra.
Baca juga: Motorola Moto Buds, TWS dengan ANC & Desain Warna-warni
Motorola Razr 50 Hadir dengan Teknologi AI

Motorola menghadirkan dua tipe Razr dibekali spesifikasi berbeda. Ada dua chipset yang digunakan, pada Razr standar akan menggunakan chipset MediaTek Dimensity 7300x. Sementara untuk seri Razr 50 Ultra akan dijejalkan Snapdragon 8 Gen 3.
Pada bagian display smartphone, Razr 50 mengusung teknologi display 6,9 inci dengan layar OLED dan juga cover screen berukuran 3,6 inci. Sementara itu Razr 50 Ultra menggunakan display serupa dengan dukungan resolusi FHD+, 120Hz refresh rate, dan cover screen 4 inci.
Kedua tipe juga memiliki kapasitas baterai sedikit berbeda. Di mana Razr standar akan menggunakan kapasitas baterai 3.950 mAh, lebih kecil dibandingkan Razr 50 Ultra yang memiliki kapasitas 4.000 mAh. Dibekali charger berdaya 68 Watt.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) disinyalir akan jadi bagian dari fitur di dalam smartphone. Dengan menggunakan sistem berbasis Android, bisa jadi sistem yang dikembangkan terintegrasi dengan Gemini AI di bawah payung teknologi Google.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




