Jakarta, Gizmologi – Alternative coin (altcoin) berpotensi melesat mengikuti penguatan harga Bitcoin (BTC) yang telah menunjukkan performa tinggi sepanjang Kuartal I-2023. Beberapa di antaranya seperti Ethereum (ETH), Polkadot (DOT), Fantom (FTM), dan Cardano (ADA).
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, aksi profit taking tersebut didominasi BTC yang cenderung luruh sebagai indikator utama akan tibanya altseason pasar kripto akan segera dimulai.
“Setelah mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir, maka Bitcoin diprediksi cenderung bergerak di range US$ 29.175 – 30.500 dalam pekan ini. Investor mulai melakukan aksi profit taking di Bitcoin dan melirik aset kripto di luar Bitcoin untuk menjadi alternatif investasi mereka,” kata Panji dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).
Tercatat harga Bitcoin saat ini berada di kisaran US$ 29.370 dan sempat mencapai level US$ 31 ribu, sepanjang 10 bulan terakhir. Menurut Panji, lonjakan nilai Bitcoin mengikuti tren nilai inlfasi Amerika Serikat (AS) yang melambat selama enam bulan berturut-turut.
Hal ini membuat kepercayaan investor dan pasar tetap tampak menguat terhadap aset kripto, salah satunya adalah Bitcoin, sebelum beralih ke altcoin, seperti ETH dan lain sebagainya. Terlebih potensi altcoin menguat mulai terlihat dari pergerakan harga ETH yang telah menembus level psikologis US$ 2 ribu – 2.100 setelah melakukan shanghai upgrade.
“Setelah mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir, maka Bitcoin diprediksi cenderung bergerak di range US$ 29.175 – 30.500 dalam pekan ini. Investor mulai melakukan aksi profit taking di Bitcoin dan melirik aset kripto di luar Bitcoin untuk menjadi alternatif investasi mereka,” paparnya.
Baca Juga: Indodax Luncurkan Fitur Staking Aset Kripto, Begini Cara Pakainya
Profit Taking Bitcoin Mendongkrak Nilai Altcoin

Kesuksesan Shanghai Upgrade yang memungkinkan validator menarik ETH yang telah mereka kunci membuat pasar bereaksi positif dengan menguatnya harga ETH. Peningkatan kinerja ETH juga telah mengurangi sedikit dominasi Bitcoin di pasar aset kripto.
Menurut data TradingView, tingkat dominasi Bitcoin atau Bitcoin Dominance (BTC.D) naik hingga setinggi 49,06% pada Rabu pagi (13/4/2023) sebelum turun ke 46,90% hari ini, Selasa (18/4/2023). Terakhir kali metrik BTC.D berada di sekitar level 49% terjadi pada Juli 2021, sekitar 21 bulan lalu.
Sedangkan, Dominasi ETH atau Ethereum Dominance (ETH.D) melonjak dari 19,30% menjadi 19,87% pada hari Kamis (13/4/2023) setelah Shanghai Upgrade. Saat ini per Selasa (18/4/2023) ETH.D masih terpantau terus naik menjadi 20.45%, menandai level tertinggi dalam satu bulan.
Menurut Panji, Bitcoin dominance dapat memberikan gambaran tentang seberapa kuat posisi Bitcoin di pasar aset kripto. Semakin tinggi persentase Bitcoin dominance, semakin besar pengaruhnya terhadap pasar secara keseluruhan. Ketika Bitcoin dominance tinggi maka altcoin cenderung mengalami penurunan harga.
“Sebaliknya, ketika Bitcoin dominance rendah maka altcoin cenderung mengalami pertumbuhan harga yang lebih kuat atau dikenal sebagai altseason,” kata Panji.
Di sisi lain, Panji juga mengingatkan, Bitcoin dominance bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga aset kripto. “Namun, dengan memperhatikan Bitcoin dominance dapat memberikan gambaran bagi investor dan trader yang ingin memahami dinamika pasar aset kripto.”
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




