Jakarta, Gizmologi โ Apple begitu istimewa. Raksasa teknologi besutan Steve Jobs ini sudah menjadi kiblat atau benchmark bagi produsen lain dalam menciptakan sebuah produk. Bagi konsumen, perangkat besutannya dianggap lebih bernilai dan berkelas dibanding lainnya. Ada pride ketika memilikinya. Walaupun mahal, produk Apple di Indonesia tetap laris. Bahkan ketika ada yang tidak beredar, tak sedikit yang membelinya dari luar negeri.
Ini sudah terjadi berulang kali, khususnya pada smartphone kebanggaan Apple, apalagi kalau bukan iPhone. Walaupun pasarnya besar, tetapi Apple masih belum menjadikan negara ini prioritas. Saat ada produk baru diluncurkan, Indonesia belum pernah masuk daftar negara yang pertama kali tersedia.ย Puncaknya, Apple di Indonesia tidak bisa menjual iPhone selama hampir dua tahun karena tidak bisa memenuhi peraturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang ditetapkan pemerintah.
Karena lobi yang hebat, entah dari pihak Apple atau pemerintah Indonesia, akhirnya skema TKDN diubah sehingga memungkinkan Apple kembali memasarkan iPhone di Indonesia. Hasilnya, pada Jumโat kemarin (31/3), konsumen mulai bisa membeli iPhone 7 dan iPhone 7 Plus melalui operator Smartfren dan jaringan distribusi Erajaya.
Menjual iPhone 7 Melalui Smartfren dan Erajaya
Walaupun sudah terpaut cukup lama dari waktu peluncuran (September 2016), namun antusiasme konsumen masih besar.ย Derrick Surya, VP Brand Communication Smartfren ย saat kami temui usai penjualan perdana di Galeri Smartfren Sabang, Jakarta (31/3) mengatakan yang telah melakukan preorder (mendaftar) di website sebanyak 5 ribu pemesan. โHampir 1.000 unit pemesan yang sudah melakukan pembayaran lebih lanjut, ini di atas target awal kami yang cuma 500 pemesan,โ ungkap ujar Derrick.
Menurutnya,ย banyak pemesan yang mengambail metode cicilan melalui kartu kredit. Adapun perangkat yang paling banyak dipilih adalah iPhone 7 Plus Jet Black. Pada penjualan ini,ย Smartfren menawarkan dua paket bundling, yaitu iPlan 350 dan iPlan 485. Smartfren menjadi satu-satunya mitra resmi telekomunikasi Apple di Indonesia untuk memasarkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.
โPenjualan ini jadi bentuk kepercayaan Apple pada Smartfren sebagai mitra ekslusifย Apple di Indonesia. Lewat kerja sama ini pula, Apple telah menguji kualitas jaringan Smartfren dan mereka telah membuktikan kami ย sebagai penyedia jaringan 4G LTE terbaik di Indonesia,โ kata Derrick dengan bangga.

Memenuhi TKDN dengan Membangun Pusat Riset di BSD
Ya, walaupun masih belum diprioritaskan, Indonesia tetap merupakan pasar penting dan berpotensi besar. Sehingga tidak bisa dilewatkan begitu saja.ย Dengan jumlah penduduk terbanyak di ASEAN, Indonesia menjadi pasar terbesar bagi perusahan ponsel dunia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pelanggan telekomunikasi seluler meningkat empat kali lipat, dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan. Bahkan, diperkirakan jumlah telepon selular yang beredar saat ini sebanyak 300 juta unit atau melebihi penduduk Indonesia sendiri yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
Agar bisa terus berjualan di Tanah Air, Apple terpaksa tunduk dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, Apple di Indonesia agar bisa mendapatkan TKDN menggunakan skema investasi sesuai pasal 25 peraturan Permenperin No 65 tahun 2016. Dalam peraturan tersebut, perhitungan TKDN berbasis ini hanya berlaku untuk investasi jenis baru. Sebuah perusahaan bisa menanam investasi dengan nilai tertentu untuk pemenuhan nilai TKDN.
Hari Kamis (30/3), persis sehari sebelum penjualan perdana iPhone 7,ย Direktur South Asia Apple Michel Coulomb dan Manager Government Affairs Apple Indonesia Mirza Natadisastra bertemu denganย Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.ย โKami memberikan apresiasi terhadap upaya Apple karena mendukung kebijakan pemerintah mengenai peningkatan kandungan lokal, inovasi, dan investasi, yang akhirnya berbuah hasil,โ ujar Hartanto.
Menperin menyampaikan, pusat penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) center pertama Apple di Indonesia akan berlokasi di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Saat ini, mereka masih dalam persiapan desain dan konstruksi dari beberapa fasilitas yang dibangun. BSD sendiri diketahui sebagai kawasan mandiri modern yang dikelola oleh Sinar Mas, konglomerat yang juga memiliki Smartfren.
R&D Center yang berlokasi di Green Office Park BSD ini ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2017 dan sebanyak 400 tenaga kerja lokal bakal terserap. Mereka disebut tengah bekerja sama dengan universitas-universitas yang berada di kawasan tersebut. Tahap pertama akan menggandeng Universitas Bina Nusantara.
Selain itu, Apple akan memberikan program pelatihan untuk menghasilkan tenaga pengajar di pusat riset tersebut. Fasilitas pendidikan ini akan mengembangkan aplikasi berbasis lingkungan atau Apple Environment yang dapat dimanfaatkan pelaku industri. โJadi, aplikasinya nanti juga bisa digunakan untuk enterprise,โ lanjutnya.
Rencananya, ada dua R&D Center lagi yang mau dibangun Apple di Indonesia, satu masih di pulau Jawa dan yang lainnya di Sumatera Utara. Komitmen Apple membangun pusat riset ini diperkirakan mencapai nilai investasi sebesar USD44 juta atau sekitar Rp586 miliar.
Menurut Airlangga, pusat inovasi ini bertujuan untuk menciptakan teknologi digital terbaru milik Apple,termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. Investasi di bidang peranti lunak dan riset ini sebagai upaya Apple memenuhi TKDN 30 persen sehingga bisa menjual iPhone di Indonesia.ย โDalam pertemuan tadi, mereka mengucapkan terima kasih karena pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi TKDN sehingga Apple bisa menjual produk smartphone 4G di Indonesia,โ kata Airlangga.

Perlu diketahui, untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp550 miliar hingga Rp700 miliar. Ini tertuang pada Peraturan Menperin No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
ย
ย
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



