Jakarta, Gizmologi โ Belum selesai kabar hoaks, jagat media sosial kembali diramaikan dengan klaim hacker yang memiliki 6,4 juta data nasabah kartu kredit Bank Central Asia (BCA). Ungahan database tersebut bahkan telah diperjual-belikan di dark web.
โHello BreachForums, today I want to sell BCA Bank Credit Card User Database (Halo BreachForums, hari ini saya ingin menjual Database Pengguna Kartu Kredit Bank BCA),โ tulis kalimat di dalam foto tersebut, Rabu (26/7/2023).
Menanggapi hal tersebut, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn membantah adanya kebocoran data tersebut. Menurutnya, kabar yang viral tersebut hanyalah hoaks alias informasi tidak benar.
Terlebih pihak BCA juga sudah melakukan pengecekan, berdasarkan sampel data yang dijual di situs gelap tersebut berbeda dengan data nasabah yang dimiliki oleh BCA. Hera menyampaikan pihaknya selalu memberikan pengamanan untuk data nasabah-nasabahnya.
โSehubungan dengan informasi yang beredar yang diklaim sebagai data kartu kredit dari BCA, dapat kami sampaikan bahwa kami telah melakukan pengecekan, dan data yang diklaim beredar tersebut BERBEDA dengan data yang dimiliki oleh BCA,โ bunyi keterangan BCA seperti diterima Gizmologi.
Baca Juga: Ingat Ya! Jangan Klik Pesan Berantai m-Banking BCA Ada Virusnya
6,4 Juta Data Nasabah Kartu Kredit BCA

Jadi dipastikan Hera, seluruh data pribadi nasabah aman, karena segala strategi dan standar kemanan diyakini berlapis. Terlebih BCA sudah menjalankan strategi dan penerapan standar keamanan yang selalu dievaluasi dan di-update dari waktu ke waktu dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital.
Meski demikian, pihak BCA terus menerus memeringatkan agar nasabah berhati-hati dengan segala hal janggal yang mengatasnamakan BCA. Pastikan setiap pertanyaan disampaikan kepada akun BCA yang terverifikasi.
โHal ini merupakan bentuk komitmen BCA untuk senantiasa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah BCA dalam memanfaatkan fasilitas perbankan BCA,โ tutupnya.
Seperti diketahui, praktisi keamanan siber, Teguh Aprianto mengunggah informasi terkait klaim seorang hacker yang diklaim berasal dari situs gelap. Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat jika ada 6 juta lebih data nasabah BCA yang dijual di situs gelap.
Data jutaan nasabah BCA itu mulai dijual di dark web per 22 Juli 2023. Di mana data-data yang dijual di antaranya adalah nomor HP, email, alamat tempat tinggal, KPR hingga tanggal apply kartu kredit BCA.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



