Jakarta, Gizmologi โ Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) menghadirkan CIPS DigiWeek 2024, acara tahunan yang bertujuan untuk memberikan ruang terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berdiskusi. Dalam acara ini terdapat pembahasan bertajuk โMendorong Pertumbuhan UMKM Indonesia: Menavigasi Ekonomi Digitalโ, yang diselenggarakan Senin (15/7/2024).
Dalam pembahasan tersebut ditunjukkan bahwa pertumbuhan perdagangan elektronik atauย e-commerceย semakin pesat dan bisa bermanfaat untuk mendorong ekspansi usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM memiliki kontribusi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) dan penciptaan lapangan pekerjaan di Indonesia, sehingga menjadi bagian integral dari visi Indonesia Emas 2045. Namun, tantangan seperti akses pembiayaan, sumber daya manusia, tren pasar, dan akses digital masih menjadi kendala utama.
Baca Juga: Cina Larang Cipset AMD dan Intel dalam Komputer Pemerintah
Diskusi CIPS DigiWeek 2024 Langkah Lainnya untuk Majukan UMKM

Vice President Government Affairs Lazada, Budi Primawan,ย menyampaikan di diskusi CIPS DigiWeek, bahwa UMKM bisa berkembang dan naik kelas ketika kondisi perekonomian makro mendukung. Selain itu, hal ini perlu diikuti dengan tersedianya fasilitas atau dukungan dari pemerintah, perbankan, atau dunia usaha lain.
Dikaitkan dengan ekonomi digital, setiap pengusaha di Indonesia, mulai dari UMKM sampai pemilikย brand,ย diberikan kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan dan memperkuat usaha dengan memanfaatkan platformย e-commerce.
โDengan bergabung diย marketplace,ย ada banyakย benefitย yang didapatkan UMKM. Paling utama adalah potensi pelanggan yang lebih besar dibandingkan hanya bisnisย offline.ย Selain itu, tersedianya pembayaran digital yang memudahkan bertransaksi menggunakanย e-wallet,โ kata Budi.
Hal itu sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah.ย Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Yulius masih dalam acara CIPS DigiWeek menyatakan pemerintah sudah melakukan beragam cara dalam mendukung UMKM naik kelas. Upaya tersebut seperti dengan pemberian fasilitas kredit tanpa agunan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), memperkenalkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk transisi bisnis informal ke formal.

Selain itu, mendorong kerja sama antara usaha besar dan usaha kecil perlu dilakukan untuk menciptakanย supply chain. Yulius juga menyampaikan pemerintah menggunakan credit scoring yang berguna untuk membantu UMKM yang tidak memiliki modal. Sementara itu,ย Pengurus Bidang UMKM Indonesiaย E-Commerce Association iDea, Reancy Triasharย menyebut kunci utama untuk meningkatkan skala bisnis adalah kemauan UMKM itu sendiri untuk maju.
โWillingnessย UMKM itulah yang membuat mereka bisa maju dan mau masuk ke ekosistem digital. Pertama, yang dapat kami lakukan sebagai asosiasi adalah memberikan literasi digital dan pelatihan bagaimanaย on boardย dalam platform digital, platformย e-commerceย atau platfomย pembayaran digital,โ tambah Yulius.
Selanjutnya, fasilitas pembayaran digital tak hanya sekadar memudahkan transaksi, melainkan juga bisa menjadi modal besar bagi para UMKM untuk naik kelas. Pembayaran digital diharapkan bisa membuat UMKM lebih tertib administrasi dan pencatatan keuangan.
Namun, Yulius pada acara CIPS DigiWeek juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia UMKM supaya bisa memanfaatkan ekonomi digital dengan optimal. Hal ini diperlukan supaya mereka bisa memanfaatkan akses pasar.
โTentunya, diperlukan pula kolaborasi dari semua aspek dan pihak untuk mengadvokasi dan mendorong merek-merek lokal untuk terus maju,โ tandasnya.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



