Jakarta, Gizmologi – Belum lama ini, Federasi Sepak Bola Bahrain mengumumkan bahwa akun media sosial, website resmi, hingga berbagai data karyawan diretas. Sontak, hal ini berhasil menimbulkan banyak pandangan, terkhusus bagi para penggemar Timnas Indonesia, mengingat Indonesia ditahan imbang oleh Bahrain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Ronde 3 (10/10/2024). Hasil imbang 2-2 tersebut merupakan skor yang menimbulkan banyak kontroversi, dan kontroversi tersebut muncul karena putusan wait Ahmed Al-Kaf tidak meniup pluit panjang sebagai tanda akhirnya pertandingan hingga Timnas Bahrain bisa menyetak gol dan menyamakan kedudukan.
Usai pertandingan tersebut berhail membuat amarah supporter Tanah Air meningkat, baik pada stadium markas Bahrain dan juga supporter yang menonton melalui layar televisi. Lantas, Instagram resmi dari AFC, Fifa, dan pastinya Federasi Sepak Bola Bahrain dibanjiri oleh komentar netizen Indonesia. Sebagian besar yang mengomentari Instagram dari Bahrain mengatakan bahwa hasil imbang bersumber dari kerjasama antara pihak Tim Bahrain dan juga pihak Wasit yang dipimpin oleh Ahmed Al-Kaf.
Uniknya lagi, sebelum pertandingan selesai saja Instagram pribadi miliki wasit asal Oman tersebut sudah lenyap. Banyak yang mengatakan bahwa hal ini terjadi karena para supporter dari Indonesia berbondong-bondong melakukan report dengan cakupan yang sangat banyak. Maka dari itu, Instagram melihat bahwa akun dari Ahmed Al-Kaf merupakan akun yang layak untuk di ban, dan terjadilah akun tersebut hilang.
Baca Juga: Casio Alami Serangan Siber, Data Pelanggan Tersebar!
Klarifikasi Resmi dari Federasi Sepak Bola Bahrain terkait Peretasan yang Terjadi
Melalui akun Instagram resmi Federasi Sepak Bola Bahrain, mereka mengumumkan bahwa peretasan dan kebobolan data sudah terajadi. Bahkan, terdapat beberapa data karyawan yang dicuri akibat perteasan yang terjadi ini. Hasil dari peretasan ini juga menimbulkan rusaknya beberapa layanan hingga sistem elektronik yang diterapkan oleh federasi tersebut, sehingga kerugian sangat dirasakan oleh pihak Federasi Sepak Bola Bahrain.
“Akun Asosiasi Sepak Bola Bahrain dan situs sistem korespondensi dan surat edaran Federasi terkena berbagai kampanye dan upaya peretasan yang menyebabkan peretasan beberapa akun karyawan Federasi di sistem elektronik dan beberapa akun layanan,” jelas pihak Federasi Sepak Bola Bahrain yang diunggah di Instagram.
Pada klarifikasi yang diedarkan tersebut juga dikatakan bahwa para pemain timnas mereka juga terkena hal yang sama. Sudah banyak upaya peretasan yang dilakukan oleh hacker yang berusaha untuk masuk ke sistem keamanan miliki pemain, karyawan, hingga beberapa akun Federasi yang ada. Hal ini menimbulkan kegaduhan yang cukup mengganggu kinerja pemain hingga para karyawan yang bekerja. Pihak Bahrain sendiri berharap bahwa tindakan ini bisa segera berakhir.
Alasan Kemarahan Supporter Timnas Indonesia Terhadap Wasit Ahmed Al-Kaf

Seperti yang sudah dijelaskan, alasan dari amarah supporter Indonesia meningkat akibat putusan wasit yang membiarkan waktu berjalan walau seharusnya pertandingan sudah berakhir. Pihak wasit juga sudah memberikan waktu tambahan mencapai 6 menit, yang seharusnya pertandingan selesai pada menit 96. Namun, Ahmed Al-Kaf meniup pluit panjang pada menit 99 yang mengakibatkan Indonesia harus kebobolan pada menit 90+9 dengan skor akhir menjadi 2-2.
Mengingat, Timnas asuhan Shin Tae-Yong sudah unggul lewat dua gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Pertandingan sudah seharusnya bisa dimenangkan oleh Indonesia, hanya saja keputusan wasit yang kurang mengenakan membuat Indonesia harus kebobolan dan menelan hasil yang pahit. Hal yang membuat para supporter sangat marah adalah jika Indonesia memenangkan pertandingan tersebut, kemenangan tersebut merupakan kemenangan yang sangat penting.
Mengapa begitu penting bagi Indonesia? Jika Indonesia menang melawan Bahrain, maka klasemen sementara Indonesia duduk di posisi kedua dan unggul atas Arab Saudi dan juga Australia. Hingga saat ini, pada grup C yang tidak pernah merasakan kekalahan adalah Indonesia dan Jepang, dan sudah sepatutnya Indonesia bisa menduduki posisi kedua di bawah Jepang. Oleh karena itulah para supporter Garuda marah dengan keputusan yang diberikan oleh wasit asal Oman itu.
Bahkan, salah satu Pundit dan pengamat sepak bola Indonesia Justin Lhaksana mengatakan bahwa Indonesia sudah seharus siap ‘dikerjain’ oleh para petinggi-petinggi sepak bola Asia. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia sangat layak menang atas Bahrain, tetapi pihak Indonesia sudah harus siap mendapatkan perlakuan buruk.
“Gue udah pernah bilang bahwa kita ini sudah harus siap dikerjain sama petinggi sepak bola Asia yang bermarkas di Timur Tengah. Mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk jadi negara yang lolos ke piala dunia sebagai perwakilan Asia. Nah, negeara-negara itu kayak Arab Saudi, Korea Selatan, Iraq, Iran, sampe Qatar yang baru-baru ini jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Jadi, negara kayak kita, Uzbek, Thailand itu semua akan dikerjain sama mereka yang punya kuasa di Timur Tengah,” jelas Justin lewat siaran langsung yang disiarkan di Youtube usai pertandingan Indonesia melawan Bahrain.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




