Jakarta, Gizmologi โ Google kembali merombak strategi AI-nya dengan meluncurkan Gemini 3 Flash. Setelah sebelumnya memperkenalkan Gemini 3 Pro, kini Google mendorong model yang lebih ringan dan cepat untuk menjangkau penggunaan harian. Pendekatannya jelas: AI harus terasa secepat pencarian Google itu sendiri.
Gemini 3 Flash langsung dijadikan model default di aplikasi Gemini, baik untuk mode Fast maupun Thinking. Ini menandakan perubahan prioritas Google, dari sekadar mengejar kecanggihan maksimal ke pengalaman yang responsif dan praktis. Untuk sebagian besar pengguna, kecepatan kini menjadi faktor utama.
Namun, langkah ini juga memunculkan pertanyaan. Ketika Google semakin agresif menyederhanakan pengalaman AI, apakah pengguna masih punya kontrol yang cukup untuk memilih model terbaik sesuai kebutuhannya, atau justru dibuat bingung oleh banyaknya opsi yang ada?
Baca Juga: Avatar: Fire and Ash Tayang di Bioskop, Libatkan 1.500 Kru saat Proses Produksi
Gemini 3 Flash, Cepat dan Efisien untuk Kebutuhan Harian

Gemini 3 Flash diklaim dibangun dari nol dengan fokus kecepatan. Google menyebut responsnya terasa setara dengan melakukan pencarian biasa, sesuatu yang krusial jika AI ingin dipakai secara massal. Dari sisi performa, Flash disebut jauh melampaui Gemini 2.5 Flash dan bahkan bisa menyaingi GPT 5.2 dalam sejumlah benchmark.
Menariknya, Flash juga diklaim mampu mengungguli Gemini 2.5 Pro dalam beberapa pengujian, meski dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Ini memperkuat posisi Flash sebagai model serba bisa, meskipun Google tetap menempatkan Gemini 3 Pro sebagai pilihan utama untuk matematika kompleks dan pemrograman tingkat lanjut.
Integrasi di Search dan Kompleksitas Pilihan
Gemini 3 Flash kini menjadi tulang punggung AI Mode di Google Search secara global. Google menjanjikan pemahaman konteks yang lebih baik dan jawaban yang lebih terstruktur, terutama untuk pertanyaan bernuansa dan bertahap. Ini memperlihatkan ambisi Google menjadikan Search sebagai pusat pengalaman AI.
Di sisi lain, kehadiran Gemini 3 Pro dan Nano Banana 3 Pro yang hanya tersedia di AS justru membuat ekosistem terasa rumit. Pengguna harus memilih model, lalu memilih mode tambahan untuk fitur tertentu. Untuk perusahaan sebesar Google, pengalaman ini terasa belum sepenuhnya matang. Gemini 3 Flash memang cepat dan efisien, tetapi Google masih perlu merapikan cara pengguna berinteraksi dengan seluruh opsi AI yang tersedia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



