Jakarta, Gizmologi – Produsen chipset Smartphone, Qualcomm dikabarkan melakukan PHK massal kepada 1.258 karyawannya. Keputusan berat ini mengacu pada pertimbangan laporan fiskal kuartal ketiga (Q3) perusahaan yang diklaim menurun, imbas pengapalan smartphone global yang kurang bergairah.
Setidaknya 1.064 karyawan yang berasal dari kantor di San Diego dan 194 karyawan dari Santa Clara. Dari angka tersebut, lebih dari 750 orang merupakan karyawan bidang engineering, mulai dari tingkatan direktur hingga teknisi. Sisanya berasal dari berbagai bidang, seperti bagian staff teknis internal dan akuntansi.
“Berdasarkan kondisi makro ekonomi dan permintaan yang masih tidak pasti, kami berencana untuk melakukan restrukturisasi untuk memungkinkan investasi bagi pertumbuhan bisnis tetap berlanjut,” tulis Qualcomm dalam laporan kuartal tersebut, Senin (16/10/2023).
Dalam dokumen yang diserahkan ke California Employment Development Department, Qualcomm mengatakan bahwa PHK tersebut akan mulai bergulir sekitar 13 Desember di kedua tempat. Jumlah ini mewakili 2,5 persen karyawan di Qualcomm yang totalnya sekitar 51.000 orang.
Sebagaimana dirangkum dari Bloomberg, Qualcomm disinyalir terimbas lesunya penjualan smartphone global yang mayoritas di antaranya memakai produk-produk chip Snapdragon buatannya. Lemahnya pasar hape global juga ikut terlihat dari pasar di Indonesia yang tahun-tahun sebelumnya dianggap memiliki kompetisi yang sangat ketat.
Baca Juga: Snapdragon X Bakal Jadi Nama Baru Chipset PC Qualcomm, Siap Debut Saingi Apple
Qualcomm Lakukan PHK Massal

Meskipun tengah berusaha mengembangkan bisnis ke ranah lain, sebagian besar pendapatan Qualcomm masih berasal dari smartphone. Qualcomm telah menjadi salah satu perusahaan yang sukses dalam industri chip selama beberapa dekade.
Namun dengan adanya efisiensi besar-besaran yang dilaukan oleh Qualcomm ini, secara tidak langsung mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan maupun para pemain industri lainnya, dalam menghadapi perubahan dalam permintaan dan kompetisi di pasar global.
“Kami sebelumnya telah mengomunikasikan bakal mengevaluasi langkah-langkah penghematan selanjutnya seiring dengan perubahan situasi,” ungkap Chief Financial Officer Qualcomm, Akash Palkhiwala beberapa waktu lalu.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



