Jakarta, Gizmologi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang melakukan cross-check 337 juta data kependudukan milik Kementerian Dalam Negeri yang diduga bocor. Hasil audit tersebut akan dikoordinasikan dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, ada ketidak sesuaian data dengan jumlah penduduk yang tercatat saat ini. “Jumlah penduduk kita kan 275 juta, itu ada 300 juta, berarti kan kelebihan, karena itu kita akan periksa seperti apa,” ujar Usman dalam pesan singkatnya, Selasa (18/7/2023).
Usman mengatakan Kemenkominfo akan memanggil pengendali data tersebut, dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Jika nantinya ditemukan adanya kebocoran data, maka BSSN akan melakukan audit untuk mencari tahu jumlah dan data apa saja yang bocor, kemudian hasil audit tersebut akan dilaporkan ke Kemenkominfo.
“Kita akan lihat kalau ada pengendalian data yang tidak baik, maka sudah diatur dalam PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 71 Tahun 2019 (tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik) sanksi apa yang bisa kita jatuhkan kepada pengendali data,” kata dia.
Di sisi lain, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BSSN dan Kominfo terkait dugaan kebocoran 337 juta data Dukcapil. Pihaknya juga telah melakukan audit investigasi dan mitigasi preventif yang disebut telah dikerjakan sejak kemarin, Sabtu (15/7).
Baca Juga: 337 Juta Data Dukcapil Kemendagri Bocor, Kok Bisa!
Cross Check 337 Juta Data Dukcapil yang Bocor

“Untuk sementara, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di breachforums dilihat dari format elemen datanya tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan existing Ditjen Dukcapil saat ini,” kata dia dalam pernyataan resminya.
Seperti diketahui, kasus dugaan kebocoran data itu diungkap pertama kali oleh akun Twitter bernama pengguna @DailyDarkWeb pada Sabtu (15/7). Dalam salah satu unggahannya, akun itu menyebutkan sebanyak 337.225.465 baris data kependudukan yang dikelola Ditjen Dukcapil Kemendagri dijual di forum para peretas (hacker).
Dalam tangkapan layar laman forum peretas yang dibagikan akun Daily Dark Web, si peretas dengan nama akun RRR mengklaim mendapatkan 337 juta baris data itu dari laman web resmi dukcapil.kemendagri.go.id. Ratusan juta data itu berisikan sejumlah informasi, seperti nomor induk kependudukan (NIK), tempat tanggal lahir, agama, status kawin, akta cerai, nama ibu, pekerjaan, dan nomor paspor.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




