Jakarta, Gizmologi โ Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, menyatakan bahwa infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia harus dibangun secara meluas hingga wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (TIK). Hal itu seiring dengan pernyataan Presiden Joko Widodo di dalam sesi III KTT G20.
โSaat ini disampaikan masih ada 2 miliar penduduk dunia ini yang belum mendapatkan akses internet termasuk Indonesia. Saat ini infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi kita memang harus dibangun secara meluas sampai di wilayah-wilayah terdepan, terluar dan tertinggal,โ ujar Johnny dalam keterangannya Rabu (16/11).
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur digital merupakan bagian dari transformasi digital yang menjadi satu dari tiga pembahasan prioritas selama KTT G20. Di mana menjadi salah satu isu yang telah dibahas dalam Digital Economy Working Group (DEWG) maupun Digital Economy Minister Meeting (DEMM) G20.
Adapun sejumlah isu yang dimaksud yakni konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi COVID-19, literasi digital dan kecakapan digital, serta arus data dengan kepercayaan dan arus data lintas negara (data free flow with trust and cross-border data flow).
Baca Juga: Komitmen Indonesia Bangun Infrastruktur TIK Secara Menyeluruh
Infrastruktur TIK di Indonesia

Selain infrastruktur digital, hal kedua yang menjadi fokus perhatian adalah literasi digital. Johnny mengatakan bahwa dalam kaitan iklusivitas dan pemberdayaan, perlu dilakukan perhatian literasi digital yang lebih luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
โSehingga cross border data flow itu harus ditangani dengan baik dan harus mampu mengatasi serangan-serangan siber,โ ucapnya.
Johnny turut menekankan pentingnya menggunakan ruang digital yang bermanfaat sehingga tidak menjadi tempat untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks yang merugikan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Johnny juga menyinggung mengenai akses internet di Tanah Air.
Dia mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang kecepatan internetnya masih perlu ditingkatkan. Bukan hanya infrastruktur TIK yang belum secara luas tersambung, tetapi juga spektrum frekuensi yang belum digunakan dengan semestinya.
โSelama ini kita pakai untuk satelit dan itu besar sekali yang harusnya bisa dipakai untuk telekomunikasi dan internet. Selama ini juga kita pakai untuk televisi analog telesterial yang menggunakan spektrum yang sangat boros,โ ujar dia.
Untuk itu, Johnny menegaskan bahwa analog switch off merupakan salah satu program dalam rangka farming dan re-farming spektrum frekuensi. โAgar bisa digunakan oleh operator seluler sehingga tersedia bandwidth cukup yang memungkinkan untuk kecepatan internet lebih baik,โ kata Johnny.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



