Jakarta, Gizmologi – Perusahaan swasta dan instansi pemerintahan di wilayah Jabodetabek mulai menerapkan kebijakan Work From Office (WFO) setelah pandemi reda. Namun, pada Ramadan ini, beberapa perusahaan dan instansi pemerintahan melakukan penyesuaian dan/atau pengurangan jam kerja. Apakah kebijakan ini mempengaruhi mobilitas pekerja kantoran?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, startup riset Pacmann bekerja sama dengan Nurvirta Monarizqa (Data Scientist di Microsoft) melakukan analisis waktu perjalanan pulang-pergi kerja antara daerah perkantoran dengan kecamatan-kecamatan di wilayah Jabodetabek. Data waktu perjalanan dikumpulkan dengan melakukan data scraping melalui Google Maps API.
Erisha Aryanti, Tim Sekolah Data sekaligus Data Analyst di Pacmann, mengatakan dalam melakukan analisis tren ini, tujuannya agar dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengaturan jam kerja karyawannya. “Dengan mengetahui durasi perjalanan yang optimal untuk setiap titik kantor proxy, perusahaan dapat mengatur jam kerja karyawannya agar lebih efisien, misalnya dengan memberikan pilihan waktu berangkat yang fleksibel untuk menghindari kerumunan atau waktu-waktu padat,” ujar Erisha.
Riset Pacmann terkait WFO Saat Ramadan

Data waktu perjalanan dikumpulkan dengan mengambil waktu tempuh secara real time dari tiap titik pusat kecamatan di Jabodetabek ke 5 proxy tempat kerja (Thamrin, SCBD, Kuningan, Blok M, dan TB Simatupang), setiap 15 menit dari pukul 07.00-10.00 dan sebaliknya dari proxy tempat kerja ke centroid kecamatan dari pukul 16:00-20:00.
Tim Pacmann memilih pekan ke-3 bulan Ramadan selama hari kerja dan jam berangkat/pulang dinyatakan dalam waktu Indonesia Barat (WIB) agar data yang dianalisis bersifat representatif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara rata-rata, mayoritas durasi perjalanan (baik pulang maupun pergi) berkisar antara 30-120 menit dengan tendensi (median) 75 menit. Namun, terdapat beberapa daerah yang durasi pulang/perginya di atas 2 jam, di antaranya kecamatan Nanggung, Sukajaya, Pamijahan dan Tanjungsari, yang masuk ke dalam daerah administrasi Kabupaten Bogor.
Durasi perjalanan pada beberapa variasi jam berangkat maupun jam pulang memiliki deviasi yang kecil. Secara umum, durasi perjalanan di seluruh kecamatan cenderung sama baik ketika berangkat pada pukul 7.00 atau 10.00, dan tidak banyak perbedaan. Namun, durasi perjalanan pulang paling tinggi terjadi jika pulang pada pukul 17.00 (rata-rata jam pulang kantor yang dipercepat agar bisa berbuka di rumah).
Selain itu, ada pola berbeda untuk tiap kecamatan. Ada yang berangkat lebih pagi akan lebih cepat (beating the rush hour) namun ada pula yang lebih siang justru lebih cepat. Untuk analisis clustering jam pulang pada tiap proxy kantor, Paccman melihat bahwa setiap daerah memiliki pola durasi perjalanan yang berbeda-beda.

Misalnya untuk proxy kantor Thamrin, pola durasi perjalanan yang terlihat paling menarik dan seragam, dengan durasi perjalanan tertinggi terjadi ketika pulang pada pukul 17.00 (jam pulang kantor yang umum di bulan puasa).
Cluster 1 proxy kantor Thamrin menunjukkan durasi perjalanan yang lebih lama jika pulang pada pukul 17.00 dan 18.00, sedangkan Cluster 2 menunjukkan lebih baik pulang setelah pukul 18.00. Sementara itu, Cluster 3 menunjukkan bahwa pulang pada pukul 19.00 paling baik dengan durasi perjalanan paling kecil.
Pada proxy kantor SCBD, Cluster 1 menunjukkan lebih baik pulang setelah pukul 17.00, sedangkan Cluster 2 menunjukkan lebih baik pulang setelah pukul 17.00 (tepat waktu) atau 18.00 (buka puasa dulu, setelahnya baru pulang), dan Cluster 3 menunjukkan lebih baik pulang setelah pukul 17.30.
Di proxy kantor Kuningan, Cluster 3 (kuning) menunjukkan daerah kabupaten Bogor selatan dengan durasi perjalanan yang lebih sepi ketika pulang setelah jam 18.00. Namun, penurunan durasi perjalanan tidak setajam Cluster 1 (biru). Cluster 1 menunjukkan lebih baik pulang setelah 17.30, sedangkan Cluster 2 menunjukkan lebih baik pulang setelah pukul 17.00 atau setelah 18.00, dan Cluster 3 menunjukkan lebih baik pulang setelah 16.30.
Untuk proxy kantor Blok M, untuk Cluster 2-4, dengan penurunan durasi perjalanan yang cukup tajam setelah pukul 17.00, disarankan untuk pulang setelah pukul 17.30 (kondisi durasi perjalanan sudah tidak pada kondisi “peak” lagi seperti di kisaran pukul 17.00).
Apabila dari rumah ke tempat kerja tanpa traffic butuh waktu 40 menit, siap-siap waktu tempuh rush hour nya menjadi 50 menit, dan waktu tempuh ketika macet-macetnya menjadi 60 menit.
“Secara umum, dari hasil analisis ini, kami menemukan bahwa ternyata ketika rush hour (7-10 pagi dan 4 sore – 8 malam), tipikal waktu tempuh dari titik tengah kecamatan ke proxy kerja adalah 25% lebih lama daripada tidak ada traffic, dan 50% lebih lama ketika sedang macet-macetnya,” kata Monarizqa.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




