Jakarta, Gizmologi โย Jagat maya saat ini sedang ramai membicarakan mengenai pemerasan driver Grab kepada penumpang pada Cindy Claudia Pangestu, Selasa (26/3/2024). Ia melalui akun Instagram @cndypngestu membagikan stories terkait kejadian yang ia alami.
Namun kejadian ini kembali dirampungkan kembali ceritanya oleh akun X @antum_bit. Ia mengatakan kronologi pemerasan driver Grab berawal dari Cindy memesan layanan antar mobil di aplikasi Grab untuk pulang ke rumah sekitar pukul 20.27 WIB. Saat itu ia menunggu jemputan mobil di Lobby Neo Soho Podomoro City.
Ketika mobil yang ia tunggu datang, Cindy telah mengecek kesamaan plat mobil dengan yang ada di aplikasi. Setelah memastikan mobil tersebut sama, ia langsung menaiki mobil tersebut.
Baca Juga:ย Fitur Baru Grab, Kini Bisa Pesan Makanan Langsung Split Bill di Aplikasi

Awal mula kecurigaan timbul saat driver yang memasuki arah tol, padahal arah mobil tersebut sudah searah dengan lokasi tujuannya. Driver pun berdalih bahwa ia mengikuti aplikasi maps. Cindy yang skeptis berusaha untuk mencoba mengecek aplikasi maps juga.
Dalam posisi mobil masih berjalan, tiba-tiba driver bilang sesak nafas dan meminta Cindy untuk bergantian dengannya. Ia pun menolak dan mengatakan untuk driver menepi terlebih dahulu. Lalu ia mengecek aplikasi Grab dan menemukanย status driver di aplikasi belum berubah alias masih diposisi belum di pick up dan Cindy sudah merasa panik.
Laju mobil mulai terasa melambat, tiba-tiba driver meminta Cindy untuk transfer Rp100 juta ke rekening yang ia tunjukkan lewat hpnya. Ia sempat pura-pura bertanya tujuan dari driver tersebut. Menurut cerita Cindy, driver mengaku ingin mengetahui nomor rekening yang ia tunjukkan.
Melihat kondisi yang sudah tidak aman dan mobil yang melaju pelan, Cindy nekat membuka pintu mobil dan loncat. Ia pun berlari ke tepi tol, namun naasnya ia tertangkap lagi oleh si driver dengan cara diseret dan dibekap. Cindy di lempar ke dalam mobil yang untungnya ia sempat menahan pintu mobil dengan berteriak minta tolong.
Di dalam mobil, Cindy kembali diancam untuk mengirim uang Rp100 juta. Dalam kondisi menangis, ia mengaku bahwa tak memiliki uang sejumlah tersebut. Driver juga mengatakan bila korban tak mengirim sejumlah uang tersebut, driver akan membuangnya ke kali. Cindy dalam ceritanya sangat berusaha untuk keluar dari mobil, ketika ada celah, ia berhasil keluar dan dibekap oleh driver.
Beruntungnya, Cindy menemukan pengemudi lain yang sedang bongkar muat barang. Cindy dalam usahanya untuk lepas dari bekapan berhasil dan berlari ke pengemudi tersebut meminta tolong. Tapi tertangkap lagi oleh driver, dan pelaku ini berpura-pura sebagai pasangan yang sedang bertengkar. Adapun Cindy mengatakan bohong, dan para warga sudah mulai ramai berdatangan dan driver mencoba menarik tas dan hp Cindy.
Tasnya berhasil diselamatkan dan hpnya terbawa oleh driver karena sempat mencakar Cindy. Setelah kejadian tersebut driver langsung lari kabur dengan mobilnya.
Tanggapan Perusahaan mengenai Kasus Pemerasan Driver Grab

Dalam tanggapannya, โGrab Indonesia mengatakan sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024. Grab Indonesia sepenuhnya akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mendukung penyelidikan atas laporan dari penumpang tersebut,โ terang Grab dalam blognya.
Grab pun menjelaskan bahwa perusahaan menerima laporan terkait insiden ini pada pukul 22.05 WIB di tanggal 25 Maret 2024. Langkah-langkah yang telah mereka ambil dimulai dari tanggal yang sama pada pukul 23.13 WIB dan langkah yang diterangkan sampai pada 28 Maret 2024.
โGrab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apapun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku,โ ucapnya.
Grab sudah melakukan pertemuan dengan penumpang yang terkena pemerasan driver Grab bersama tim manajemen senior Grab Indonesia di Polda Metro Jaya.
โPertemuan ini juga merupakan langkah Grab dalam mengawal proses hukum yang telah dimulai terhadap terlapor, di pihak kepolisian sebagai pihak berwenang. Sesuai prosedur perusahaan, investigasi internal langsung dimulai sejak laporan masuk di tanggal 25 Maret 2024 pukul 22.05 WIB, termasuk pengawasan dan pelacakan pihak terlapor oleh satuan tugas Grab.
Saat ini kasus yang dialami penumpang menjadi fokus tunggal seluruh jajaran manajemen tertinggi Grab, dan semua personil terkait. Sementara investigasi internal berjalan, kami telah dan akan mengambil langkah-langkah perubahan di sistem layanan konsumen kami (Grab Support),sebagai berikut untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang kembali:
- Membebastugaskan personil agen Grab Support yang tidak menanggapi insiden ini sesuai dengan standar operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan
- Melakukan evaluasi atas SOP layanan konsumen dalam penanganan insiden keselamatan dalam 3 hari ke depan
- Mengimplementasikan perbaikan desain SOP layanan konsumen dalam kurun waktu 7 hari setelah evaluasi selesai
- Melakukan pelatihan ulang kepada agen-agen layanan konsumen yang menangani kasus keselamatan dalam 30 hari ke depan
- Menerapkan otomasi yang dapat mendeteksi kesalahan prosedur yang dilakukan oleh agen layanan konsumen dalam 90 hari ke depan
Penanganan kasus ini oleh tim layanan konsumen kami (Grab Support)ย tidak berjalan secepat dan selayak yang seharusnya, dan untuk itu Grab Indonesia memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada penumpang terkait dan semua konsumen kami,โ terang Grab.
Segenap jajaran Grab Indonesia akan mengawal kasus ini hingga selesai. Grab menawarkan tim pendampingan khusus untuk Cindy seperti tim konseling psikologis, pengamanan pribadi 24 jam untuk penumpang, penyediaan transportasi dengan Mitra Pengemudi perempuan selama situasi ini berlangsung, dan akses langsung bagi penumpang untuk menghubungi manajemen senior Grab.
โGrab tidak akan pernah menoleransi tindak kekerasan apapun pada siapapun, dan akan mengambil langkah sesuai hukum yang berlaku dengan tetap menjunjung asas keadilan dan praduga tak bersalah,โ tutup Grab dalam pernyataannya.
Cindy Menolak Penawaran dari Grab Indonesia

Masih bersumber dari akun X @antum_bit, terdapat screenshot story Instagram @cndypngestu. Story tersebut merupakan rekap pertemuan Cindy dengan kuasa hukumnya Resandhi Cumbhadrika Partnership Attorneys & Counsellors at Law bertemu dengan pihak Grab.
Cindy dan kuasa hukumnya hanya ingin pihak Grab membantu kepolisian agar segera melakukan proses hukum yang layak. Jika dimungkinkan untuk meminta terduga pelaku menyerahkan diri.
Cindy dan kuasa hukumnya menolak konseling dan sebagainya dari Grab. Mereka hanya meminta Grab harus bertanggungjawab sesuai dengan kapasitas hukumnya dan tidak ada permintaan lain.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



