Jakarta, Gizmologi โ Viral di media sosial mengenai aksi seseorang yang memalsukan lembar QRIS kotak amal di sejumlah masjid. Dalam pemberitaan yang beredar, QRIS kotak amal masjid diganti oleh pelaku dengan tujuan penipuan.
Pengamat teknologi, Heru Sutadi menilai mudahnya aksi kejahatan tersebut jadi bukti lemahnya pembayaran QR code. Mengingat QRIS adalah standar QR kode Indonesia yang dikembangkan untuk sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi keuangan dapat lebih mudah, dan cepat.
โSoal QRIS kotak amal masjid yang diganti, memang salah satu kelemahan pembayaran berbasis QR code adalah salah kantong dan salah angka, termasuk penggunaan QRIS,โ ujar Direktur Eksekutif ICT Institute tersebut dalam pesan singkatnya, Sabtu (15/4/2023).
Kejadian ini membuat masyarakat harus lebih teliti lagi ketika akan menggunakan pembayaran dengan memakai QR code. Dirinya juga mendesak Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertindak cepat mengatasi persoalan pembayaran berbasis QR code.
Apalagi pelaku penempelan QRIS Kotak amal di 38 masjid di Jakarta hingga Tangerang Selatan. Total dana yang terkumpul dari QRIS palsu mencapai Rp 13.060.000 dalam kurun waktu 1-9 April 2023.
โJika ada kesengajaan orang atau pihak tertentu mengganti QRIS orang lain, Bank Indonesia dan OJK harus bergerak cepat. Bekukan QRIS yang mensabotase QRIS orang lain. Dan selain itu, dananya harus dikembalikan pada yang berhak,โ paparnya.
Baca Juga: Kerja Sama DANA-BI Rilis Layanan Transfer, Tarik Tunai dan Setor via QRIS
Tips Hindari QRIS Kotak Amal Palsu

Pada umumnya, kode QR sendiri dipakai untuk membuka situs web, mengunduh aplikasi, mengumpulkan poin, hingga mentransfer donasi. Teknologi QR Code yang mudah diakses dan praktis ini memberi kenyamanan bagi banyak orang, meski begitu, sayangnya ini juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.
Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat, ada cukup banyak potensi celah keamanan yang memanfaatkan kode QR. Menurut mereka, sistemnya pun mudah dieksploitasi dengan beberapa cara.
Terlebih dengan dugaan kasus penipuan seperti yang ramai dibicarakan baru-baru ini. Kaspersky pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kejahatan-kejahatan semacam ini. Berikut ini sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat, agar terhindar sebagai korban penipuan berkedok QR Code:
โ Jangan pindai kode QR dari sumber yang jelas mencurigakan.
โ Perhatikan tautan yang ditampilkan saat memindai kode. Hati-hati jika URL telah dipersingkat.
โ Sebaliknya gunakan mesin pencari atau toko resmi untuk menemukan apa yang dicari
โ Lakukan pemeriksaan fisik sebelum pindai kode QR pada poster atau tanda untuk memastikan kode tidak ditempel di atas gambar asli
โ Gunakan program seperti Kaspersky QR Scanner untuk memeriksa kode QR apakah berisi konten berbahaya atau tidak.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



