Melalui pernyataan resmi di akun Twitter mereka, Sony Interactive Entertainment mengumumkan penundaan rilis game The Last Of Us Part II kepada khalayak. Penundaan ini menjadi yang ke-empat kalinya sejak game ini direncanakan rilis pada akhir tahun lalu. Kemudian diubah menjadi Februari, beralih ke Mei, sampai akhirnya wabah corona menyerang seantero bumi. Menghadirkan penundaan yang terakhir.
Update: SIE has made the difficult decision to delay the launch of The Last of Us Part II and Marvel's Iron Man VR until further notice. Logistically, the global crisis is preventing us from providing the launch experience our players deserve.
โ PlayStation (@PlayStation) April 2, 2020
Pada akun Twitter PlayStation, disebutkan SIE harus membuat keputusan sulit dengan menunda peluncuran The Last of Us Part II dan Marvelโs Iron Man VR sampai pemberitahuan selanjutnya. โSecara logika, krisis global ini menghalangi kami untuk memberikan pengalaman peluncuran yang layak bagi pemain kami.โ
Developer Naughty Dog, yang juga sukses dengan Uncharted, mengemukakan bahwa penundan ini memang perlu dilakukan dan dapat diterima secara logis. Apa yang sedang terjadi secara global dapat menghalagi pemain dari mendapatkan pengalaman maksimal dari game ini. Belum lagi, kondisi wabah yang nyaris menyerang seluruh dunia.

ย
โWe were bummed about this decision but ultimately understood itโs whatโs best and fair to all of our players,โ tulis Naughty Dogs dalam pernyataan di Twitter. โWeโre hoping that this wonโt be a long delay and weโll update you as soon as we have new information to share.โ
Bagi yang belum tahu, The Last of Us Part II mengambil setting waktu lima tahun setelah kejadian di game pertamanya. Dan sekitar 25 tahun sejak outbreak infeksi otak melanda bumi. Karakter Ellie masih yang sudah berusia 19 tahun akan kembali menjadi tokoh protagonist utama. Ditemani oleh Joel, seorang survivor, yang sudah berusia sekitar 50 tahunan.
Cerita game ini akan dibagi menjadi empat bagian musim. Dimulai dari Jackson County, Wyoming, sekitar musim dingin. Sampai nanti akhirnya akan berlanjut di wilayah kota, yang secara umum banyak mengambil tempat di Seattle, Washington.

Genre yang diusung pun masih sama yakni survival horror. Di mana sang karakter utama harus dapat bertahan dari infeksi otak yang merajalela. Kurang lebih lawan yang dihadapi akan berwujud seperti mayat berjalan alias zombie.
Kami melihat memang agak sedikit ada kemiripan tema, terutama tentang konsep outbreak. Dan hal itu bisa jadi sangat mengganggu bagi sebagian orang. Akan sangat mengerikan jika membayangkan hal tersebut terjadi di dunia nyata kita. Maka dalam situasi seperti ini, sambil menunggu game ini benar-benar rilis ke pasaran, tetap #DiRumahAja ya. Stay safe, stay health!
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



