Jakarta, Gizmologi โ Teknologi kecerdasan artifisial atau populer dengan sebutan AI (Artificial Intelligence) kini sudah semakin luas adopsinya. Gen Z adalah sebagai digital native adalah generasi yang paling melek dengan teknologi baru ini. Menurut hasil survei Google Indonesia, 45% Gen Z sudah memiliki awareness terhadap teknologi AI. Serta 43% Gen Z sudah mengetahui adanya teknologi AI di ponsel.
Di sisi lain, keamanan data masih menjadi isu krusial di tengah kehadiran AI. Karena kemampuannya membuat apapun berdasar perintah, AI generatif dicemaskan bisa membahayakan pengguna, terutama melalui serangan malwareย ataupun kode berbahaya yang dibuatnya.
Baca juga:ย Galaxy AI dengan On-Device AI Bakal Jadi Pelopor di Indonesia Tahun Depan
Pada dasarnya, perusahaan pengembang AI harus memastikan keamanan dan privasi data pengguna. Terlebih model AI generatif ini menggunakan data sebagai bahan bakar untuk menghasilkan teks, kode, atau gambar. Samsung harus mencegah terjadinya kebocoran, penyalahgunaan, atau manipulasi data yang dapat merugikan pengguna atau melanggar prinsip-prinsip etika AI.
Galaxy AI Miliki Keamanan Berlapis

Menanggapi masalah keamanan ini, Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, meyakinkan bahwa Galaxy AI yang tengah dikembangkan Samsung aman digunakan.
โBagaimana memproteksinya? Jadi, kami punya yang namanya Samsung Galaxy Account yang akan memproteksi data pengguna di perangkat. Selain itu, kita juga punya Knox Security,โ ujar Verry, saat talkshow Forwat Masterclass Galaxy AI Media Session di Jakarta (14/12/2023).
Lapisan keamanan pertama dari Samsung ini akan menjamin keamanan pengguna selama Samsung Account masih dipegang oleh pemilik HP Samsung.ย Selain itu, ada lapisan bawaan Samsung yang diberi nama Knox. Teknologi ini sudah memiliki sertifikasi ketahanan militer, membuatnya aman dari retasan pihak ketiga.
Baca juga:ย Mengenal Gauss, Terobosan AI Generatif yang Bakal Merevolusi Perangkat Samsung Galaxy
Selanjutnya, untuk lapisan berikutnya, Google sebagai pengembang Android, yang merupakan sistem operasi dari ponsel Samsung juga memberikan cara mengamankan pengguna dari bahayaย malware.
โKarena Samsung jugaย running onย Android, dan saya cuman mau meng-emphasize. Di Android itu,ย securityย danย safety is always in our priority,โ kata Denny Galant, Country Head of Android of Google Indonesia.
Google juga memiliki Play Protect yang terus menerus menjaga keamanan ponsel Android, dengan menyeleksi seluruh aplikasi atau perangkat lunak, tak terkecuali Galaxy AI ini.
Gen Z Paling Melek AI

Hasil survei Google mengungkap bagaimana orang Indonesia, khususnya Gen Z, menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari. โKami lakukan survei di bulan November dan di sini datanya sangat menarik. Ternyata 43% Gen Z ini sudah familiar dengan AI bahkan sudah aware kalau AI itu sudah di smartphone,โ kata Denny Galant.
Bahkan lebih dari 40% anak muda di Indonesia sudah menyadari kehadiran teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut hasil survei Google, 45% Gen Z sudah memiliki awareness terhadap teknologi AI. Serta 43% Gen Z sudah mengetahui adanya teknologi AI di ponsel. โAngka 21% itu yang sudah mencoba, dan ini sangat luar biasa sebagai starting point,โ imbuhnya.
Dijelaskan lebih lanjut, Sebagian besar mengatakan menggunakan AI di ponsel untuk fungsi imaging seperti mengedit foto dan video atau memanfaatkan fitur AI di kamera ponsel. Secara rinci, sudah ada sekitar 29% Gen Z yang sudah menggunakan AI untuk fitur produktivitas. Sementara untuk edit foto dan video sudah mencapai 35%.
Denny mengungkapkan, 1 dari 5 kalangan Gen Z menggunakan AI dalam mempermudah komunikasi. Ia juga menjelaskan bila sejumlah fungsi pada smartphone seperti menerjemahkan teks pada gambar, pengenalan obyek lewat Google Lens, sampai membantu pengetikan teks merupakan contoh pemanfaatan AI yang sudah familiar.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



