Jakarta, Gizmologi โย Platform akuisisi tamu SiteMinder baru saja merilis hasil laporan riset konsumen untuk bekal tahun 2026. Laporan bertajuk SiteMinderโs Changing Traveller Report 2026 memaparkan bahwa wisatawan Indonesia tercatat sebagai yang paling antusias dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) kala menginap di hotel.
Laporan melibatkan 12.000 wisatawan dari 14 negara termasuk Indonesia, Thailand, Australia, Tiongkok, Prancis, India, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat itu. Hasilnya sebanyak 59% responden Indonesia menilai bahwa fitur paling menarik dari teknologi AI adalah rekomendasi instan, informasi terkait objek wisata lokal, dan pemesanan fasilita hotel melalui concierge yang didukung AI.
โDengan kecerdasan buatan (AI) yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam industri perjalanan, sangat membanggakan melihat Indonesia memimpin dalam penggunaan teknologi baru untuk membuat penginapan hotel pada tahun 2026 menjadi lebih cerdas, efisien, dan lebih menyenangkan. Penelitian SiteMinder menunjukkan bahwa teknologi akan selalu menjadi inti dari perjalanan yang lancar, dan akan terus memberikan manfaat bagi mereka yang siap untuk mengadopsinya,โ ungkap Fifin Prapmasari, Country Manager Indonesia di SiteMinder.
Selain fitur tadi juga terdapat penilaian terhadap contactless check-in dan check-out sebesar 55%, teknologi kesehatan seperti sleep tracking dan pemantauan kualitas udara sebanyak 53%, serta fitur ramah lingkungan sebesar 50% dijawab oleh responden.
Baca juga: Laporan Appdome 2025: Ancaman Penipuan Berbasis AI Buat Konsumen Tinggalkan Aplikasi Mobile
SiteMinder Sebut Teknologi AI Menjadi Fitur Paling Bermanfaat di 2026

Perkembangan teknologi AI memang berkembang sedemikian pesat di lintas sektoral. Hampir semua bisnis dari beragam industri global telah terpapar teknologi ini, dan memanfaatkannya bisa menjadi salah sebab keberhasilan dalam merangkul pasar yang dinamis.
Laporan ini juga menyebutkan, bahwa dalam merencanakan perjalanan, tiga dari lima wisatawan Indonesia (60%) menyebut bahwa ringkasan ulasan hotel berbasis Ai akan menjadi fitur paling bermanfaat tahun 2026. Angka tersebut meningkat menjadi 63% di kalangan Gen Z. Disusul pemantauan harga kamar dan informasi peringatan yang berada di urutan berikutnya dengan 56%, diikuti oleh perncanaan personal dengan angka 55%.
Adopsi oleh konsumen di Indonesia tidak lepas dari keterbukaan mereka untuk menjelaskan rencana bepergian yang kuat dalam setahun ke depan. Setidaknya 51% responden memastikan punya keingininan yang jauh lebih kuat untuk bepergian (paling tinggi di dunia). Situasi yang unik di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian. Angka tersebut makin tinggi mencapai 57% untuk kalangan milenial di Indonesia.
Prapmasari dari SiteMinder mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan bisnis pariwisata dan perjalanan harus mulai memikirkan langkah kreatif untuk memaksimalkan performa mereka, terutama dalam bidang AI.
โKesediaan mereka untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan data guna mempersonalisasi dan meningkatkan pengalaman menginap, ditambah dengan minat yang kuat terhadap pengalaman langsung di lokasi, menunjukkan bahwa para wisatawan kini merencanakan perjalanan dengan lebih cerdas dan memaksimalkan nilai setiap perjalanan,โ tutup Prapmasari.
Laporan Lengkap dari SiteMinder
Temuan lebih lanjut dalam laporan SiteMinder menunjukkan bahwa:
- Dengan 96% dari responden terbuka terhadap gagasan AI yang memantau pola pribadi mereka, wisatawan Indonesia menjadi yang paling reseptif di dunia terhadap alat yang mampu memprediksi dan mencegah stres saat bepergian, termasuk melalui pemantauan data kesehatan (53%), energi dan kebutuhan sosial (50%), serta pola tidur (45%).
- Pada tahun 2026, metode pembayaran favorit wisatawan Indonesia untuk pemesanan hotel diprediksi tetap melalui transfer bank (32%), diikuti digital wallet atau mobile wallet (28%) dan kartu kredit/debit (24%). Namun, Gen Z lebih cenderung menggunakan digital wallet sebesar 32%.
- Wisatawan Indonesia memiliki minat tinggi terhadap aktivitas di dalam hotel, dan lebih banyak dibandingkan wisatawan dari negara lain yang memesan layanan spa (45%) dan menonton pertunjukan musik live (42%), diikuti aktivitas petualangan fisik sebesar 36%.
- Sebanyak 65% wisatawan global menyetujui bahwa hotel memiliki hak untuk menaikkan harga pada periode ramai, dan angka ini melonjak menjadi 89% di Indonesia.
- Sebanyak 84% wisatawan Indonesia mendukung hotel yang menggunakan data mereka untuk mempersonalisasi penginapan, peringkat tertinggi kedua secara global setelah Thailand (86%), meskipun 33% menekankan pentingnya transparansi tentang bagaimana data tersebut digunakan.
- Ketika ditanya kekuatan super apa yang akan mereka pilih saat bepergian, 24% menjawab mereka ingin bisa berbicara dengan lancar dalam semua bahasa, 18% menginginkan kemampuan untuk selalu menemukan tempat-tempat lokal terbaik, dan 13% menginginkan akses ke toilet yang bersih setiap saat.
ย
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



