Jakarta, Gizmologi – Dengan banyaknya smartphone seri baru yang dirilis tiap tahunnya, nyatanya tidak membuat konsumen selalu memilih opsi tersebut. Dari data yang baru saja dirilis oleh IDC, diestimasikan bila penjualan smartphone bekas justru terus naik. Bahkan bisa mencapai 413,3 juta unit tiga tahun ke depan.
Sejumlah vendor smartphone memang menyebutkan bila penyesuaian spesifikasi perangkat terpaksa dilakukan karena naiknya biaya komponen, mulai dari chipset, kamera dan lainnya. Hal tersebut tercermin dari sejumlah smartphone yang dirilis baru-baru ini—beberapa di antaranya menghilangkan atau mengurangi komponen hardware seperti sensor kamera ultra-wide.
Smartphone bekas jadi terasa lebih menarik, terutama ketika harganya sudah turun jauh setelah rilis. Tak sedikit vendor yang rilis versi baru dua kali dalam setahun, membuat smartphone bekas suatu seri bisa alami penurunan harga signifikan dalam kurun waktu satu tahun saja. Apakah Gizmo friends salah satunya?
Baca juga: Tips Membeli iPhone Bekas, Lima Poin Wajib Tahu!
Program Trade-in Cukup Diminati Konsumen

Lebih lanjut, data dari IDC memaparkan bila ada sekitar 282 juta unit smartphone bekas yang berhasil dikapalkan sepanjang tahun 2022 lalu, termasuk perangkat yang sudah melalui proses refurbish. Nilai tersebut naik sekitar 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 253,4 juta unit.

Program trade-in alias tukar perangkat lama ke seri baru menjadi salah satu faktor pendorong terbesar menurut IDC. Terutama di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada serta Eropa Barat, di mana selain vendor, toko ritel serta operator seluler memberikan opsi program tersebut dengan promosi yang menarik.
Di Indonesia sendiri, tidak sedikit vendor yang menawarkan program tukar tambah dengan promo menarik. Selain itu, program sejenis juga memudahkan konsumen, karena bisa terus melakukan upgrade dengan mudah tanpa perlu memikirkan harus menjual perangkat lama atau lakukan proses pindah data secara manual. Sejumlah toko ritel seperti Erajaya juga tawarkan program serupa baru-baru ini.
Baca juga: Erajaya Upgrade Terusss! Permudah Masyarakat Ganti Smartphone Baru
Cepatnya Siklus Pembaruan Jadi Pemicu Larisnya Smartphone Bekas

Dikutip dari India Times, ada sejumlah faktor yang membuat masyarakat lebih tertarik untuk membeli smartphone bekas. Salah satunya adalah siklus pembaruan seri smartphone yang semakin cepat, di mana ketersediaan smartphone bekas juga menjadi semakin banyak. Harga seri lama jadi lebih terjangkau, dengan fitur yang masih tidak kalah bersaing.
Tentunya harga yang lebih terjangkau juga jadi salah satu faktor pendorong larisnya smartphone bekas. Selain itu, kini masyarakat juga sudah perlahan menerapkan gaya hidup lebih ramah lingkungan. Sehingga alih-alih membeli perangkat baru, mereka memilih smartphone bekas yang dinilai masih layak pakai hingga beberapa waktu ke depan.
Sebelumnya, data dari Counterpoint juga menyebutkan bila 8 dari 10 smartphone paling laris di 2022 adalah smartphone rilisan Apple. Beberapa di antaranya termasuk iPhone 12, seri yang sudah dirilis akhir 2020. Hal ini turut membuktikan kalau masyarakat masih nyaman menggunakan beberapa seri terdahulu, yang tentunya bakal semakin murah bila mereka membelinya dalam wujud smartphone bekas.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




