Jakarta, Gizmologi – Setelah Microsoft memborong Activision Blizzard, kini giliran Sony Interactive Entertainment yang melakukan pembelian studio game Bungie Inc. Tak tanggung-tanggung Sony menggelontorkan dana sebesar USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 51,5 triliun.
Adapun Bungie adalah studio game besar yang sukses merilis seri Destiny dan kreator asli dari game first person shooter (FPS) ternama, yakni Halo. Bungie nantinya akan menjadi unit independen dari Sony Interactive Entertainment dan dijalankan oleh dewan yang diketuai CEO Pete Parsons.
“(Kesepakatan Bungie) ini merupakan langkah penting dalam strategi kami untuk memperluas jangkauan PlayStation ke audiens yang lebih luas,” ujar Jim Ryan, President & CEO Sony Interactive Entertainment, dikutip dari Blog PlayStation, Rabu (2/2/2022).
Pencaplokan Bungie merupakan salah satu upaya Sony PlayStation untuk memperkuat jaringan studio game in-house. Termasuk menghadapi kompetisi para pesaingnya, termasuk Microsoft yang telah melakukan aksi konsolidasi besar-besaran untuk menambah ragam koleksi judul game eksklusifnya.
Bungie Siapkan Game Baru untuk Sony PlayStation
Bungie has limitless potential to unite friends around the world.
We have found a partner in PlayStation that shares our dream and is committed to accelerating our creative vision of building generation-spanning entertainment.
Our journey begins today.https://t.co/PLuVn48zdy pic.twitter.com/kAhRbAg3vD
— Bungie (@Bungie) January 31, 2022
Keahlian Bungie dalam mengembangkan multi-platform dan layanan permainan langsung, akan membantu Sony mewujudkan visi. Di mana menunjang upaya PlayStation untuk memperluas pangsanya ke jutaan gamer di seluruh dunia.
“Kami percaya game memiliki potensi tak terbatas. Untuk melakukan sesuatu yang berharga dalam hiburan, kami harus bertaruh besar pada visi kami, di studio kami dan pada tim kreator terpercaya kami yang luar biasa. Dalam membangun dunia tak terlupakan, yang benar-benar berarti bagi orang-orang,” tulis Pete Parsons, CEO Bungie.
Baca Juga: Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Sebesar USD68,7 Miliar
Menurut Parsons, walau sudah diakuisisi oleh Sony, Bungie akan tetap merilis game di berbagai platform konsol atau PC di masa mendatang. Ia dan tim telah menemukan mitra tanpa syarat mendukungnya dalam segala hal, termasuk dapat mempercepat visi untuk menciptakan hiburan yang mencakup beragam generasi.
“Hari ini Bungie memulai perjalanan, untuk menjadi perusahaan hiburan multi media pada tingkat global,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bungie saat ini masih setia mempertahankan Destiny 2 dan akan memperluas seri Destiny, termasuk juga mengerjakan beberapa IP game baru. Sebelumnya, Microsoft pernah mengakuisisi Bungie dan telah mengembangkan judul game populer, Halo yang kini jadi salah satu waralaba unggulan untuk konsol Xbox.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




