Jakarta, Gizmologi – Satu lagi merek smartphone baru yang dipastikan bakal masuk Indonesia yaitu IQOO (baca: aiku). Menempatkan keungggulannya pada performa dan pengalaman e-sport, iQOO Indonesia ingin menjadi brand pilihan utama konsumen yang mencari performa dan gaming.
Merek smartphone yang lahir dari rahim Vivo tersebut ingin memawa semangat I Quest On and On yang kalau disingkat memang menjadi IQOO. Sebagai merek baru, mereka ingin mendorong batasan, melakukan inovasi dengan berani, dan berbagi keseruan dalam menjelajah masa depan.
Aaron Mao, CEO iQOO Indonesia, mengatakan, bahwa melalui eksplorasi bertahun-tahun dan pertumbuhan di industri, pihaknya melihat permintaan yang sangat besar akan smartphone premium dan berperforma tinggi. Karena adanya kebutuhan untuk menjalankan banyak aplikasi, mengunduh file berat, atau untuk bermain media sosial dan game.
Sekarang, iQOO akhirnya resmi masuk ke pasar Indonesia dan kami tidak sabar untuk dapat bertumbuh bersama dengan komunitas kami, dan berkembang lebih jauh bersama industri smartphone berperforma tinggi. Membawa ’Monster Inside’ sebagai DNA perusahaan, kami yakin teknologi berperforma monster kami akan membawa pengguna ke tingkat eksplorasi berikutnya, menjadikan hidup lebih berharga dengan terus menjelajah dan menemukan pencarian baru,” ujar Aaron dalam pernyataan resminya yang diterima Gizmologi di Jakarta (18/11).
IQOO Indonesia Ingin Dikenal Sebagai Merek Smartphone Premium Performa Ekstrem

iQOO menyediakan teknologi yang menawarkan performa ekstrem untuk memungkinkan eksplorasi, yang didukung oleh dua komponen inti: performa ekstrem dan pengalaman e-sport terbaik.
Resmi diluncurkan di Tiongkok untuk pertama kalinya pada tahun 2019 dan India di tahun 2020, iQOO telah merilis jajaran smartphone yang menonjolkan performa di kedua pasar tersebut melalui Seri Angka (iQOO 10, 9, 8, 7, dan 3), Seri Neo dan Seri Z.
Perangkat-perangkat ini ditenagai chipset, pengisian daya, game, desain, dan kamera berkinerja dan berkemampuan tinggi. Berdasarkan foto press release yang kami terima dari pihak IQOO Indonesia, langsung bakal merilis smartphone unggulannya. Tak tanggung-tanggung, IQOO 11 5G bakal diboyong ke Indonesia pada Desember tahun ini. Perangkat ini pun masih belum diluncurkan secara global. Di mana bocorannya, akan memakai chipset flagship terbaru Snapdragon 8 Gen 2.
Dua Strategi IQOO Indonesia .

Untuk masuk ke pasar Indonesia, setidaknya ada dua strategi yang disiapkan merek smartphone anyar ini. Menurut iQOO, layanan pengiriman dan purnajual sangat penting dalam menjaga kepuasan dan kepercayaan pelanggan terhadap brand. Untuk menjamin kualitas terbaik, layanan purnajual iQOO akan tersedia di penjuru Indonesia dan didukung teknisi berpengalaman dan profesional.
Aaron menambahkan, pihaknya bangga dengan pencapaian ini karenai iQOO dapat berekspansi ke lebih banyak pasar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia berharap Indonesia dapat menjadi salah satu pasar utama bagi pertumbuhan bisnis kami dalam waktu dekat.
“Kami percaya bahwa nilai-nilai yang dibawa iQOO bergema kuat di masyarakat. Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan iQOO 11 sebagai produk pertama kami di Indonesia, yang akan hadir dengan berbagai spesifikasi baru di industri yang akan mengejutkan pasar,” imbuh Aaron.
Stategi kedua adalah fokus di e-commerce. Berdasarkan perkiraan GlobalData, pasar e-commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 23,8% pada tahun 2022. Penjualan e-commerce mencatat pertumbuhan berkelanjutan selama beberapa tahun terakhir yang didukung oleh penetrasi internet dan smartphone yang semakin luas di seluruh Indonesia.
Data tersebut yang membuat iQOO Indonesia beranggapan ada perubahan pada perilaku konsumen yang beralih ke platform online yang menawarkan beragam produk, serta pengalaman belanja yang lebih cepat dan nyaman.
Mengikuti perubahan tersebut, iQOO Indonesia akan memfokuskan penjualan produknya melalui platform online untuk memastikan konsumen mendapat pengalaman yang lebih cepat dan nyaman. Dalam waktu dekat, konsumen dapat menemukan produk iQOO di berbagai platform e-commerce.
Meski di sisi lain, jika melihat pernyataan pendiri Facebook Mark Zuckerberg beberapa waktu lalu, IQOO Indonesa tetap perlu berhati-hati dengan strateginya. CEO Meta tersebut mengaku salah langkah dalam membaca tren e-commerce. Karena tidak hanya perdagangan online kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan Meta yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




