Siang ini, media sosial terutama Twitter diramaikan dengan isu #BoikotIndosat yang disuarakan oleh sebagian netizen. Pada penelusuran kami, permasalahan ini bermula ketika salah satu pesohor Twitter @UlinYusron memposting informasi terkait salah satu karyawan Indosat yang status Facebook-nya dianggap penuh caci maki pada pemerintah dengan memberikan bukti screenshot. Karyawan yang dimaksud adalah Riko M Ferajab, Manajer Business Inteligent & Reporting Indosat Ooredoo.
Riko M Ferajab, Manajer Business Inteligent & Reporting Indosat, status FBnya jg penuh caci maki pada pemerintah Jokowi & pemuja intoleransi pic.twitter.com/Hpxl3qJzbG
— IG: ulinyusron (@ulinyusron) June 3, 2017
Tweet tersebut kemudian menjadi viral dan dimention ke akun Indosat, termasuk ke CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli. Iapun langsung menanggapi melalui akun Twitter @alexanderusli dengan menyatakan sebagai perusahaan, pihaknya tidak menoleransi sama sekali terhadap pegawai yang anti NKRI. Selanjutnya Alex juga menulis bahwa saat ini sudah dalam proses sesuai koridor peraturan perusahaan dan hukum.
Sebagai perusahaan kami tdk tolerate sama sekali pegawai yang anti NKRI.
— Alexander Rusli (@alexanderrusli) June 3, 2017
Saat ini sudah dalam proses sesuai koridor peraturan perusahaan dan hukum.
— Alexander Rusli (@alexanderrusli) June 3, 2017
Alexander juga menanggapi pertanyaan dari netizen terkait kasus tersebut dan menyatakan bahwa ini bukan hoax. “Langkah sudah diambil. Seperti yang disampaikan terpisah, kami tidak tolerir staf yang terbukti tdk sejalan dgn negara dan pemerintah,” tulis Alex.
Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Spt yg disampaikan terpisah kami tdk tolerir staf yg terbukti tdk sejalan dgn negara dan pemerintah
— Alexander Rusli (@alexanderrusli) June 3, 2017
Terakhir, Alexander memposting poster dukungan perusahaan terkait Indonesia.

Langkah yang dilakukan Indosat tersebut rupanya mendapat reaksi negatif oleh sebagian netizen. Mereka menggemakan tagar #BoikotIndosat sebagai bentuk protes.
Dipecat krn perbedaan politik tu sikap Intoleran sy sdh coba klarifikasi tp tak ditanggapi @IndosatCare
Maaf sy hrs bersikap #BoikotIndosat pic.twitter.com/AwJcYGY2a0
— Eko Widodo (@ekowBoy) June 5, 2017
Coba Anda baca dn pikirkan baik2
Postingan Riko M Ferajab dianggap Anti NKRI oleh @alexanderrusli ; logika nya dimana coba?#BoikotIndosat pic.twitter.com/Ucgvyqcu3n
— 3iDji® (@3iDJi_) June 5, 2017
Gerakan #boikotindosat mulai menuai hasil, saham mulai terpuruk
— #SangGelombang (@PrijantoRabbani) June 5, 2017
Terkait dengan isu yang berhembus kian kencang terkait #BoikotIndosat yang dilancarkan para netizen tersebut, Indosat pun segera merespon. Operator seluler anak perusahaan Ooredoo (dahulu Qatar Telecom) ini membuat klarifikasi. Berikut ini pernyataan resmi Indosat Ooredoo:
Pernyataan Indosat Ooredoo
terkait Penyampaian Pendapat secara Bijaksana
Indosat Ooredoo adalah perusahaan yang selalu mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Secara internal perusahaan juga konsisten menerapkan good corporate governance di dalam kegiatan bisnisnya.
Indosat Ooredoo berdiri di Indonesia untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan pembangunannya melalui medium teknologi dan komunikasi sesuai dengan UUD 45, Pancasila dan hukum serta perundangan yang berlaku.
Perusahaan menghargai hak setiap pegawai dalam berpendapat, maupun menyalurkan aspirasi politik. Setiap pendapat pribadi dan aspirasi politik pegawai, merupakan tanggung jawab dan hak pribadi masing-masing, termasuk pengungkapan dan penyebarannya di sosial media namun patut diketahui bahwa hal tersebut harus sesuai dengan etika, peraturan dan perundangan yang berlaku serta mendukung persatuan masyarakat dan berbangsa.
Penyampaian pendapat dan aspirasi politik oleh pegawai Indosat Ooredoo di sosial media, merupakan hak dan tanggungjawab individu bersangkutan, serta TIDAK ada kaitannya dengan sikap perusahaan. Indosat Ooredoo memiliki mekanisme internal yang secara tegas menghimbau seluruh pegawai agar senantiasa bijak dalam menggunakan sosial media.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan pedoman internal perusahaan secara tegas melarang pegawai untuk menyebarkan konten atau informasi yang bersifat provokatif atau menghasut. Pegawai Indosat Ooredoo juga tidak diperbolehkan mengatasnamakan perusahaan dan memakai atribut perusahaan dalam bentuk apapun saat mengemukakan opini pribadi di sosial media, maupun pada saat melakukan kegiatan politik.
Perusahaan juga secara aktif dan berkala mengingatkan pegawainya terhadap peraturan-peraturan dan himbauan perusahaan terkait hal ini.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




