Jakarta, Gizmologi โ PT. Telkom Indonesia (Persero),mengungkapkan kesiapannya untuk mengintegrasikan layanan fixed broadband IndiHome kepada Telkomsel. Hal tersebut ditandai lewat Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA).
Langkah itu sejalan dengan inisiatif bernama Fixed Mobile Convergence (FMC) yaitu upaya mengkonvergensikan layanan fixed broadband dan mobile broadband sehingga layanan telekomunikasi bagi maysarakat bisa lebih optimal. Dengan begitu, ke depannya seluruh layanan Indohome akan akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel.
โProses integrasi layanan broadband untuk pelanggan ritel TelkomGroup adalah bagian dari tranformasi bisnis โFive Bold Movesโ untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar telekomunikasi digital di Indonesia,โ kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam siaran persnya, Kamis (6/4/2023).
Adapun penandatanganan perjanjian ini merupakan bagian penting dalam mengimplementasikan strategi TelkomGroup untuk menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia.
Sebab melalui CSA ini nantinya seluruh model Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel, sementara fokus operasional Telkom adalah Business to Business (B2B). Integrasi tersebut juga sejalan dengan strategi Singtel untuk terus mengembangkan bisnis dan memperkuat komitmennya di Indonesia.
โBersama para pemegang saham Telkomsel, yakni Telkom dan rSingtel, kami meyakini bahwa integrasi layanan IndiHome nantinya akan semakin memperkuat posisi Telkomsel di industri telekomunikasi dan digital di Indonesia, sekaligus membuktikan keseriusan kami dalam memajukan dan memperluas portofolio bisnis, terutama di layanan FMC,โ ujar Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.
Baca Juga: Laba Bersih Telkom Mencapai Rp25,86 Triliun, Ini Dia Rinciannya
Spin Off Layanan Fixed Broadband IndiHome ke Telkomsel

Sebagai informasi, saat ini IndiHome diketahui telah memimpin 75,2 persen pangsa pasar di Indonesia. Terkait pemisahan usaha (spin off) IndiHome itu, Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi Telkom.
Nilai IndiHome saat ini mencapai Rp58,3 triliun (setara dengan 5,1 miliar dolar Singapura), jumlah tersebut lebih tinggi dari ekuitas Telkom jika digabungkan dengan perjanjian komersial lainnya antara Telkom dan Telkomsel. Sehingga melalui transaksi terbaru ini dikategirukan sebagai transaksi material yang memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen yakni Telkom.
Bersamaan dengan integrasi ini, Singtel sepakat menggunakan haknya untuk mengambil sebesar 0,5 persen saham baru di Telkomsel senilai Rp2,7 triliun (setara dengan hingga 236 juta dolar Singapura) dalam bentuk tunai. Hal ini menjadikan kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen, sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen.
CSA Signing diharapkan akan selesai pada awal kuartal ketiga tahun 2023, tergantung dari persetujuan regulator dan pemegang saham. Setelah penandatanganan CSA, rangkaian proses persiapan integrasi layanan fixed broadband dan seluler untuk pelanggan ritel akan segera dilakukan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



