Jakarta, Gizmologi โ Gemini bisa dikatakan sebagai tonggak penting bagi Google dalam menghadapi perang teknologi AI pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Teknologi ini membantu banyak pengguna dalam mencari informasi dan menawarkan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Salah satunya melalui analisis mengenai konten iklan video di Youtube belum lama ini.
Pada era digital seperti ini, konsumsi video dari masyarakat meningkat pesat. Termasuk pada iklan video yang menjadi patokan pengambilan keputusan. Menurut data e-Conomy SEA 2024, pertumbuhan unggahan video tercepat kedua terjadi di Asia Tenggara. Video memegang perang penting dalam keputusan pembelian yakni sekitar 44% transaksi terjadi setelah melihat konten iklan video.
Google melihat proyeksi tersebut dapat dimanfaatkan apabila pengguna paham bagaimana mengoptimalkan kegiatan pembuatan video. Memanfaatkan analisis dari Gemini terhadap 13.000 iklan di Youtube, menghasilkan data yang bisa digunakan oleh Google maupun pengguna dalam menciptakan konten yang efektif.
Analisis dari Gemini menunjukkan bahwa formula storytelling masih ampuh digunakan dalam pembuatan konten iklan video. Terutama bila disajikan dalam format kreatif seperti ditunjukkan beberapa brand belakangan ini. Kemudian ada juga faktor pesan dan keotentikan kreasi di dalam iklan itu sendiri.
Baca juga: Zoom Workplace Tawarkan Solusi AI untuk Transformasi Dunia Kerja
Tips dari Gemini untuk Konten Iklan Kreatif

Gemini telah melakukan analisis terhadap 13.000 iklan di Youtube selama tahun 2024. Analisis tersebut kemudian dikonversi jadi tips yang diperlukan ketika seseorang ingin membuat konten iklan video yang sukses. Berikut ini tips yang mungkin dapat bermanfaat bagi Gizmo Friends.
Kebebasan Durasi
Batasan durasi iklan 15 atau 30 detik kini tidak lagi relevan. Tanpa pembatasan durasi, YouTube mendukung merek untuk berkreasi dengan kreatif dalam menghadirkan narasi cerita yang menarik. Menurut Gemini, dari 44% iklan YouTube teratas yang dianalisis, termasuk iklan Shorts dan in-stream, memiliki durasi lebih panjang daripada iklan tradisional dengan 52% di antaranya berdurasi lebih dari 15 detik.
Iklan Yang Tak Terasa Iklan
Audiensi modern semakin cerdas dan kritis, mereka mampu membedakan iklan yang bercerita dengan jujur dengan iklan sebatas jualan. Gen Z, khususnya, menghargai keaslian dan tidak tertarik pada iklan hard selling. Oleh karena itu, iklan yang autentik dan soft selling akan lebih relevan dan efektif.
Kolaborasi dengan Kreator
Kemampuan para kreator di YouTube berhasil menarik audiens yang loyal. Kemitraan dengan kreator membantu menjangkau audiens baru maupun lama dengan cara yang lebih personal. Menurut Gemini, iklan yang melibatkan kreator sering menggunakan elemen interaktif dan produksi lo-fi (low fidelity) untuk terhubung lebih dalam dan membangun kepercayaan audiens. 98% audiens mengatakan lebih mempercayai kreator YouTube dibandingkan kreator di platform media sosial lainnya.
Memanfaatkan Kekuatan Fandom
YouTube adalah tempat di mana kegembiraan budaya massa bertemu dengan semangat budaya kreator, juga rumah bagi berbagai komunitas penggemar. Merek dapat memanfaatkan kekuatan fandom untuk menciptakan iklan yang relevan dengan minat audiens yang spesifik. Dari mulai penggemar K-pop hingga Coachella, apa pun yang diminati, ada tempatnya di YouTube.
Mengikuti Arus Tren
Dinamika tren di YouTube sangat cepat berubah. Mampu mengikuti dan memanfaatkan tren terbaru memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan iklan yang viral dan diperbincangkan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



