China, Gizmologi – Entah strategi pasar atau memang sistem operasinya diyakini yang terbaik, Volkswagen dikabarkan menggandeng Huawei untuk proyek mobil listriknya. Seperti apa sih kolaborasi keduanya?
Seperti diberitakan Financial Times, Jumat (19/5/2023), Volkswagen dikabarkan siap menjual mobil listriknya di China. Hal ini dikarenakan negara tersebut merupakan pasar yang potensial untuk kendaraan listrik.
Agar penetrasi pasarnya semakin lancar di China, perusahaan otomotif Jerman tersebut mendekati Huawei. Harapannya, mobil listrik yang dijualnya kelak ditenagai HarmonyOS.
Huawei Bukan Pilihan Satu-satunya Volkswagen
Tentunya ini bagaikan keterbalikan dari kebijakan Seres, pabrikan mobil listrik asal China yang mengganti HarmonyOS dengan Android Auto untuk produk mobil listriknya yang dijual di Eropa. Sekali lagi, ini dimungkinkan karena regulasi setempat.
Namun, rupanya Huawei bukan pilihan satu-satunya bagi Volkswagen. Sebuah sumber menyebutkan bawa vendor mobil tersebut sedang mencari mitra jangka panjang lainnya di China.

Namun, tidak dipungkiri bahwa Huawei berada di peringkat teratas. Sebuah hal yang tidak mengejutkan mengingat nama besar Huawei.
Di satu sisi, sistem operasi pada mobil listrik Volkswagen diklaim tertinggi jika dibandingkan kendaraan listrik lainnya. Terutama di China, di mana saat ini pasar kendaraan listrik sedang berkembang dengan pesat.
Baca juga: Mobil Listrik Xiaomi, Mulai Diproduksi Massal di Q1 2024
Jika Huawei menerima kerja sama ini, sudah dipastikan bahwa mitranya akan menjadi pesaingnya di industri yang sama. Pasalnya, Huawei saat ini sudah memiliki brand mobil listriknya sendiri, yakni Avatr yang merupakan kerja samanya dengan CATL dan Changan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




