Jakarta, Gizmologi – Produsen perangkat pintar global Xiaomi kedapatan tengah mempersiapkan kehadiran mobil elektrik (electric vehicle/EV) perdana mereka bertitel SU7 (Speed Ultra 7). Setelah lama berhembus kabar mengenai kehadiran mobil elektrik tersebut, belakangan isunya semakin santer setelah Kementerian Industri dan Informasi Teknologi China (CMIIT) memberi approval untuk produksi dan pemasaran mobil.
Dikutip dari Gizmochina, Xiaomi akan menghadirkan tiga varian untuk seri perdana SU7, yakni: SU7, SU7 Pro, dan SU7 Max. Perbedaan variasi produk ini akan menitikberatkan pada daya tahan baterai dan dapur pacu dari setiap modelnya.
Produksi massal dari mobil elektrik Xiaomi diperkirakan akan dimulai pada Desember 2023 mendatang. Dengan prakiraan waktu penjualan pertama dilakukan di bulan Februari 2024. Xiaomi sendiri telah mempercayakan produksi mobilnya di BAIC (Beijing Automotive Industry Corp), manufaktur yang telah beroperasi sejak tahun 1958 di Beijing.
Penjualan pertama tentu saja akan dilakukan di negara China. Sambil menantikan harga jual dan negara lain mana yang akan menjadi pasar resminya nanti. Tapi dari rumor yang beredar saat ini, mobil elektrik Xiaomi SU7 ini diperkirakan akan dihargai mulai dari 149ribu Yuan atau sekitar Rp320 jutaan.
Baca juga: Ikut Ramaikan Harbolnas, Xiaomi Adakan Mega Sale Buat yang Ingin Self Reward
Konektivitas Perangkat HyperOS di Mobil Elektrik Xiaomi

Kehadiran mobil elektrik Xiaomi SU7 nanti diperkirakan akan menjadi perluasan integrasi sistem HyperOS untuk masuk ke dalam kendaraan otentik milik Xiaomi. Sistem perangkat lunak ini akan menyatukan konektivitas tanpa batas dengan perangkat lain milik Xiaomi lain, seperti smartphone, smartwatch, dan sebagainya.
Keberadaan HyperOS bukan menjadi satu-satunya hal yang menarik dari Xiaomi SU7. Sebab mobil ini sendiri juga hadir dengan desain futuristik, yang desainnya konon turut dikembangkan oleh desainer BMW iX serta terasosiasi dengan desainer Mercedes-Benz EQXX.
Mobil elektrik SU7 memiliki sumber daya dari sebuah motor dari United Automotive Electronic Systems (UAES), memberikan daya dorong hingga 22okW (setara dengan 295 tenaga kuda) dari bateri tipe lithium iron phosphate (LPT). Pada varian SU7 Pro dan SU7 Max mendapatkan pasokan mesin berbeda dari Suzhou Innovance Automotive dengan daya dorong 220kW (295tk) dan 275kW (386tk) dari baterai li-ion.
Sementara untuk dimensinya, SU7 berukuran panjang 4.997mm, lebar 1.963mm, dan tinggi 1,455mm. Dengan jangkauan wheelbase sejauh 3,000nm. SU7 berbobot 1.980kg, sedangkan varian Pro and Max memiliki bobot 2.205 kg. Spesifikasi dimensi tersebut menjadikan mobil ini lebih panjang dan lebar dibandingkan mobil di kelasnya seperti Tesla Model 3 and Nio ET5.
Apakah menurut Gizmofriends, mobil ini cukup menarik untuk dinantikan kehadirannya di Indonesia?
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




