Dubai, Gizmologi – Ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP28 tentang perubahan iklim di Dubai yang digelar selama 2 minggu resmi berakhir pada 12 Desember 2023. Perwakilan dari hampir 200 negara akhirnya menyepakati keputusan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil untuk mencegah dampak perubahan iklim.
Selain para pemimpin negara, ajang tersebut juga dimanfaatkan sektor industri untuk mendukung komitmen tersebut, salah satunya Xiaomi. Perusahaan teknologi asal China tersebut merilis White Paper perdana tentang Penanganan Perubahan Iklim yang mencatatkan berbagai cara perusahaan terkait mitigasi perubahan iklim.
Alain Lam Sai-wai, Vice President and Chief Financial Officer of Xiaomi, yang mengumumkan isi White Paper dalam pertemuan COP28 mengatakan perusahaan Xiaomi selalu didorong oleh inovasi teknologi, dan pendekatan kami terhadap transisi nol-karbon juga tidak berbeda. Upaya yang tiada henti terhadap inovasi teknologi adalah inti dari transformasi ramah lingkungan perusahaan.
“Melalui inovasi teknologi, kami terus meningkatkan efisiensi produk dan mengedepankan aspek sustainability pada seluruh lifecycle produk, sebagai bentuk kontribusi terhadap realisasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN SDG) dan bentuk tanggung jawab kami terhadap bumi,” ujar Alain (6/12).
Dokumen Whitepaper Merinci Filosofi Nol-karbon Xiaomi

Dokumen ini merinci Filosofi Nol-karbon Xiaomi, termasuk penggunaan AIoT (Artificial Internet of Things) dengan dukungan AI untuk membangun produk ramah lingkungan dan rantai pasokan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk memfasilitasi transisi nol-karbon bagi industri dan masyarakat secara keseluruhan.
Langkah Xiaomi menuju net-zero emission disebut sejalan dengan ISO Net Zero Guideline, yaitu panduan yang diadopsi secara luas oleh pembuat kebijakan dalam mengupayakan pencapaian nol-emisi gas rumah kaca. Xiaomi menargetkan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2040 melalui rangkaian bisnis yang berjalan.
Xiaomi melakukan dekarbonisasi operasional dengan meningkatkan efisiensi energi dan menerapkan proses manufaktur yang cerdas. Xiaomi juga mendorong para mitra untuk menetapkan target iklim yang sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap netralitas karbon. Hal ini tidak lepas dari transisi penggunaan sumber energi terbarukan serta meningkatkan tingkat pemanfaatan, daur ulang, dan penggunaan kembali material. Xiaomi menjanjikan transparansi, akuntabilitas, dan audit rutin untuk memastikan kemajuan proses dekarbonisasi.
Filosofi Nol-karbon Xiaomi telah menghasilkan produk dan layanan yang lebih efisien, ekonomis, dan bersih terhadap lingkungan. Hal ini tak lepas dari dukungan teknologi kecerdasan buatan di bidang manufaktur dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi. Teknologi AI memungkinkan Xiaomi untuk menghadirkan pilihan gaya hidup yang lebih berkelanjutan kepada konsumen. Misalnya, Xiaomi membantu mengurangi emisi gas rumah kaca rumah tangga dan konsumsi energi dengan menggunakan solusi rumah pintar.
Platform AIoT Xiaomi memungkinkan pengguna untuk memantau penggunaan listrik dengan lebih mudah dan mengelola energi dengan lebih efisien. Xiaomi juga menawarkan perangkat wearables dan mobile yang bisa memberi pengalaman berkualitas tinggi dan rendah karbon pada pengguna.
Ekosistem pintar “Human x Car x Home” yang baru diumumkan mengintegrasikan lebih dari 200 kategori produk, menghubungkan 820 juta perangkat, dan mencakup lebih dari 95% skenario pengguna, untuk mengoptimalkan kinerja terbaik perangkat ekosistem melalui satu sistem terintegrasi.
Selain itu, Xiaomi meningkatkan upaya dalam memajukan model bisnis sirkular. Perusahaan telah menyerukan serangkaian inisiatif keberlanjutan global, termasuk menetapkan target emisi nol-karbon, bergabung dengan inisiatif GE100%, memperluas program daur ulang limbah elektronik, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
9 Pendekatan Xiaomi untuk Kurangi Karbon

Dalam whitepaper ini, Xiaomi mengungkapkan bahwa perusahaan ini telah menetapkan tujuan untuk mencapai netral karbon pada tahun 2030, yang berarti bahwa emisi karbon yang dihasilkan oleh Xiaomi akan seimbang dengan penyerapan atau pengurangan karbon yang dilakukan oleh Xiaomi.
Untuk mencapai tujuan ini, Xiaomi telah mengadopsi sembilan pendekatan yang mencakup seluruh siklus hidup produk dan layanan Xiaomi, yaitu:
- Desain untuk durabilitas: Xiaomi mendesain produknya agar tahan lama, mudah diperbaiki, dan dapat didaur ulang, sehingga mengurangi limbah dan konsumsi sumber daya.
- Kesederhanaan fungsional: Xiaomi menyederhanakan fungsi produknya agar sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga mengurangi komponen yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi energi.
- Konektivitas dan interaksi: Xiaomi memanfaatkan teknologi konektivitas dan interaksi, seperti 5G, IoT, dan AI, untuk meningkatkan pengalaman pengguna, mengoptimalkan manajemen energi, dan mengintegrasikan solusi hijau. Xiaomi mengembangkan HyperOS yang dirancang untuk meminimalkan kerja berulang pada sistem, meningkatkan efisiensi energi, mengurangi limbah elektronik, dan mencapai tujuan global terkait konsumsi berkelanjutan.
- Penghematan energi berdasarkan skenario: Xiaomi mengembangkan fitur-fitur hemat energi yang disesuaikan dengan skenario penggunaan, seperti mode gelap, mode hemat baterai, dan mode hemat data, untuk mengurangi konsumsi energi produk dan layanan Xiaomi.
- Jaringan mikro hijau: Xiaomi membangun sistem mikrogrid hijau, yang merupakan jaringan listrik terdistribusi yang menggunakan sumber energi terbarukan, seperti surya, angin, dan biomassa, untuk memasok kebutuhan listrik produk dan layanan Xiaomi, serta komunitas lokal.
- Smart manufacturing: Xiaomi menerapkan konsep manufaktur cerdas, yang menggunakan teknologi digital dan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi energi proses produksi. Di China, Xiaomi Smart Factory telah meluncurkan lini produksi “gaya Lego” yang otomatis dan efektif. Xiaomi telah mengembangkan arsitektur “platform + modul” unik dengan sistem jalur perakitan sesuai permintaan dan dapat disesuaikan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai bahan dan proses manufaktur, memungkinkan produksi yang fleksibel dan perubahan jalur perakitan yang cepat di sisi pengguna. Solusi ini menawarkan fleksibilitas luar biasa dan memungkinkan adaptasi cepat terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah.
- Adopsi energi bersih: Xiaomi mengadopsi energi bersih, seperti surya, angin, dan hidro, untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional Xiaomi, seperti kantor, pusat data, dan toko ritel, serta untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
- Material inovatif: Xiaomi menggunakan bahan-bahan inovatif, seperti plastik daur ulang, kertas daur ulang, dan bioplastik, untuk mengganti bahan-bahan konvensional yang memiliki dampak lingkungan yang tinggi, seperti plastik, kertas, dan logam, dalam pembuatan produk dan kemasan Xiaomi.
- Operasi digital dan cerdas: Xiaomi menggunakan operasi digital dan cerdas, yang menggunakan platform dan alat-alat berbasis internet, seperti e-commerce, e-logistik, dan e-waste, untuk mengelola rantai pasokan, distribusi, dan daur ulang produk dan layanan, serta untuk mengurangi emisi transportasi dan limbah.
Xiaomi mengklaim telah mencapai hasil yang mengesankan dalam mengurangi emisi karbon. Perusahaan ini telah mengurangi intensitas emisi karbon per unit pendapatan sebesar 18,8% pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2019. Selain itu, juga telah mengurangi emisi karbon per unit produk sebesar 7,2% pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2019. Mereka juga telah menghemat 4,5 juta kWh energi listrik pada tahun 2022, melalui fitur-fitur hemat energi.
Di tahun 2022, Xiaomi mengungkapkan t elah mendaur ulang limbah elektronik sebanyak 4.500 ton. Dari 2022 hingga 2026, Xiaomi berencana untuk mendaur ulang 38.000 ton limbah elektronik yang secara akumulatif memanfaatkan 5.000 ton bahan daur ulang dalam produk. Mereka berinvestasi dalam berbagai proyek energi terbarukan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




