Media sosial Instagram dalam beberapa hari ini diramaikan dengan postingan dari beberapa akun yang memperkenalkan Edwin Permana alias Mr. E yang disebut-sebut sebagai ahli cyber security dari Apple. Setidaknya ada tiga akun homeless media yang saya ketahui memposting konten bernada sama, terkait Edwin Permana yaitu Finfolkmoney, FYI Fact, dan Unexplnd. Ketiganya ini mengaktifkan fitur collaborative post dengan Mardigu.
Ketiga akun media sosial tersebut mengunggah konten yang mirip, yakni berbentuk carousel post atau slide yang bombastis, sehingga memang memancing rasa ingin tahu. Meski kemudian memunculkan keragu-raguan bagi penulis.
Baca juga: BSSN Mengakui Serangan Pusat Data Nasional Karena Ransomware
Narasi yang ditampilkan pada slide pertama adalah mengenai kebanggaan bahwa ada orang Indonesia yang softwarenya dibeli Apple seharga Rp162 miliar. Kemudian langsung dipanggil Kominfo untuk berantas hacker. Kelihatan bombastis, hingga ketika slide di bagian akhir, yang muncul adalah iklan promosi Sekolah Hacker.
Siapa Edwin Permana a.ka Mr. E?

Saya pun penasaran untuk menelusuri siapa Edwin Permana. Karena informasi tentang tokoh tersebut selama ini tidak ada. Bahkan akun Linkedin yang biasa digunakan oleh profesional pun tidak ada. Ia baru membuat akun media sosial di Instagram dua minggu lalu, dengan nama akun @edwinwhitehat yang isinya memamerkan aktivitas keseharian bertemu dengan tokoh terkemuka nasional, seperti Gita Wirjawan, Menkominfo Budi Arie, dan tentu saja Mardigu atau dikenal juga dengan sebutan Bossman.
Untuk mengetahui profil Edwin Permana, saya menanyakan kepada sejumlah rekan yang berkecimpung di sektor IT. Mereka mengaku tidak tahu menahu sosok ini, begitu pun dengan rekan yang selama ini berkecimpung di cybersecurity.
Juga rekan public relation (PR) yang agency tempatnya bekerja memiliki klien Apple. Informasi tentang ini tidak ada di apple.com dan Newsroom yang menjadi sumber informasi resmi dari Apple.
Kemudian menemukan informasi di kolom komentar akun postingan Finfolkmoney yang sepertinya dihapus, karena direfresh beberapa kali tidak muncul. Namun kami memiliki bukti screenshotnya. “Edwin ini kerja sebagai Hadoop Engineer di Apple. Cuma setahun saja kerjanya dari Januari sampai akhir 2023. Jadi gak usah dilebih-lebihkan lah,” tulis akun @Bilaaalfs.
Menurutnya, Hadoop engineer itu bisa dari jurusan appun, tidak harus IT. Akun lain pun menimpali. “Nah, makanya itu, overclaim banget. Di LinkedIn nggak ada, Thanks udah spill bang,” tulis akun @Rahmadk.ai.
Mengadakan Kursus Sehari “Sekolah Hacker” Tarif Rp17 Juta

“Softwarenya dibeli Tim Cook senilai Rp162 miliar, orang Indonesia ini langsung jadi direksi Apple! Beliau mengajak talent-talent IT di Indonesia untuk terlibat bareng mengatasi hacker. 👨🏻💻 Ketemu dan belajar cybersecurity langsung dengan Mr. E, klik link bio di @sekolahhacker.id” Demikian caption di akun @unexplnd.
Tentu ini langsung menimbulkan rasa ingin tahu, benarkah Edwin Permana adalah Direksi Apple? Karena ini informasi yang sebelumnya benar-benar tidak ada. Orang Indonesia menjadi Direksi Apple tentu berita yang menggemparkan. Namun, apakah benar?
Untuk mengetahui nama-nama yang menjadi Direksi Apple cukup gampang. Tinggal mengunjungi website Apple. Di halaman Apple Leadership, muncul semua nama petinggi Apple, namun tidak ada sosok Edwin Permana. Sebagai perusahaan terbuka, Apple tentu wajib memberikan informasi yang transparan, baik itu jajaran direksi hingga laporan keuangan.
Di slide lain, ditulis bahwa Edwin Permana atau sering disebut Mr.E sendiri adalah Head of Business Development & Infrastructure Engineer di Apple. Sementara di akun @sekolahhacker.id, pada profilnya ditulis bahwa Edwin Permana ini Director of Tech Engineer Apple Inc. Dari sini pun sudah muncul ketidak konsistenan dari profil Edwin Permana.
Jauh-jauh dari Silicon Valley, San Francisco, Mr.E disebut diajak terlibat secara husus oleh Kominfo untuk membuat system keamanan di Indonesia jadi lebih ketat dengan standar tinggi. Beberapa plan disebut sudah didiskusikan di pertemuan kemarin.Salah atunya adalah ningkatin awareness tentang cybersecurity dan memperbanyak ahli IT di bidang itu.
Program tersebut, seperti disinggung di atas, adalah Sekolah Hacker. Berdasarkan penelusuran di kontak WhatsApp Business yang tercantum di link akun Sekolahhacker, tertulis bahwa tarif untuk mengikuti Sekolah Hacker ini adalah Rp17 juta. Program ini diadakan selama 1 hari pada 27 Juli 2024 di Ballroom Grand Sheraton, Jakarta.
Sampai di sini, saya menyimpulkan bahwa, boleh jadi Edwin Permana ini seorang ahli cybersecurity atau pernah mengembangkan software. Bisa jadi pernah bekerja di Apple maupun perusahaan teknologi lainnya. Namun klaim yang menyebut bahwa ia masuk dalam jajaran Direksi Apple adalah sepenuhnya hoax.
Karena track record yang tidak jelas itu pula, saya tidak merekomendasikan pembaca yang tertarik mendalami cybersecurity untuk ikut di Sekolah Hacker seharga Rp17 juta ini. Meski kalau punya uang berlebih dan penasaran, boleh-boleh saja mengikuti. Namun dalam sehari kursus, kemungkinan materi yang diberikan masih dasarnya saja atau sebatas permukaan belaka.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




