Fitur Hyundai IONIQ 5 Bluelink

Pertama kali menggunakan Hyundai IONIQ 5 Bluelink, hal yang pertama saya lakukan adalah mengenali berbagai macam fitur yang ada di kendaraan ini. Bagaimana tidak, ada banyak fitur yang memanjakan pengemudi dan penumpang. Salah satu yang langsung terlihat adalah dua layar berukuran 12.3 inci yang terbentang di dashboard. Layar sentuh di sebelah kiri berfungsi untuk infotainment dan pengaturan mobil, sedangkan layar di sebelah kanan menjalankan tugas sebagai instrument cluster yang menyajikan informasi kecepatan, jarak, baterai, dan multi information display.




Turun ke bagian bawah dashboard, terdapat beberapa titik pengecasan. Mulai dari wireless charging di konsol tengah, dua power outlet 12 volt di konsol depan dan bagasi, dan empat USB power outlet yang tersebar di area baris depan dan kedua. Ada satu port yang sangat menarik dan jarang ditemukan di mobil lain, yakni port 220 volt di bawah kursi baris kedua – fitur Vehicle-to-Load (V2L). Port tersebut dapat digunakan sama seperti colokan listrik di rumah, dengan daya maksimum hingga 3600 watt. Saya dapat menggunakan port V2L untuk mengisi daya laptop dengan adaptor listrik 220v hingga menyalakan rice cooker dan hair dryer rumahan di dalam mobil!

Nuansa futuristis di dalam kabin amat sangat terasa berkat hadirnya panoramic roof yang membentang luas di atap. Seluruh bagian jok depan dan belakang dilengkapi dengan pemanas dan pendingin yang levelnya dapat diatur melalui layar infotainment. Sistem audio BOSE dengan 8 speaker memberikan keluaran suara yang berkualitas, dan pengaturan AC lengkap dengan dual-zone climate control dan tersedia kisi AC di belakang.

Bintang utama di Hyundai IONIQ 5 Bluelink yang membedakan dari versi sebelumnya adalah – seperti yang ada pada namanya – fitur Bluelink. Fitur yang terkoneksi dengan e-SIM Telkomsel yang telah terpasang di sistem mobil, membuat mobil dapat terkoneksi dengan smartphone via aplikasi Hyundai Bluelink yang digunakan untuk mengakses fitur smart vehicle. Mulai dari scheduled charging, pengaturan AC, status pengisian daya, Find My Car, SOS, Valet Mode, dan banyak lain. Ulasan lengkap tentang Bluelink di Hyundai IONIQ 5 dapat kamu akses pada artikel berikut.
Rasa berkendara yang aman dan menyenangkan

Pertama kali mengemudikan Hyundai IONIQ 5 Bluelink, saya merasa mobil ini lebih besar dari yang terlihat di luar. Sekilas terlihat seperti hatchback, namun punya lebar 1.890 mm dan wheelbase 3000 mm yang mirip SUV berukuran sedang. Untungnya, saat dikendarai ia tak terasa seperti mobil yang besar – terbilang lincah dan mirip dengan hatchback. Setirnya pun terasa ringan seperti mobil yang lebih kecil, dan akan memberat seiring dengan bertambahnya kecepatan.

Di bagian setir, terdapat paddle shift yang berfungsi untuk mengatur level regenerative. Pada level yang paling tinggi, mobil dapat dikendarai dengan satu pedal saja – akan otomatis melambat seperti sedang di-rem bila pedal gas dilepas dan energi yang didapatkan dari pengereman tersalur ke baterai untuk menambah daya. Tuas transmisi sendiri terletak di sebelah kanan belakang setir, butuh penyesuaian agak lama untuk dapat terbiasa dengan posisinya.

Hyundai IONIQ 5 Bluelink varian Signature Long Range seperti yang saya uji, ditenagai oleh motor listrik bertenaga 217 PS/350 Nm. Tenaga tersebut dapat tersalurkan secara instan berkat karakter motor listrik yang langsung menyemburkan seluruh tenaga sejak RPM rendah dan tidak ada transmisi, alias motor listrik langsung terkoneksi ke roda depan. Sensasi jambakan torsi motor listrik terasa sungguh menyenangkan, jambakannya terasa mendorong badan sampai menempel ke jok kala pedal gas diinjak penuh – mobil ini dapat berlari sangat kencang!
Seberapa kencang? 0-100 km/h tuntas dalam 7.4 detik saja – sangat cepat untuk mobil berukuran besar. Torsi terasa begitu kuat, membuat tanjakan terjal maupun tanjakan panjang di jalan tol luar kota menjadi mudah dilalui. Performa mumpuni Hyundai IONIQ 5 Bluelink juga didukung dengan handling yang cekatan berkat posisi baterai yang diletakkan di lantai, membuat centre of gravity menjadi rendah dan mobil terasa sangat menapak dengan jalanan.

Saya menyukai karakter Hyundai IONIQ 5 Bluelink yang kencang dan cekatan, sehingga kegiatan menyetir menjadi menyenangkan dan tidak melelahkan karena mobil dapat selalu mengikuti keinginan pengemudi baik untuk berakselerasi maupun bermanuver. Sedikit keluhan ada pada rasa putaran setir yang tidak begitu natural, kurang cocok untuk dinikmati para pengemudi yang sensitif akan rasa berkendara.
Fitur canggih yang mendukung kegiatan berkendara, tersedia lengkap di Hyundai IONIQ 5 Bluelink. Semuanya terangkum dalam Hyundai SmartSense.Terdiri dari Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Lane Keeping Assist (LKA), Lane Following Assist (LFA), Blind Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), Blind Spot View Monitor (BVM), Surround View Monitor (SVM), Driver Attention Warning (DAW), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), dan Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G).

Mengemudikan mobil yang tergolong lebar, saya merasa banyak terbantu dengan Surround View Monitor yang membuat saya dapat melihat kondisi kendaraan di jalan dengan bantuan kamera. Bagian depan, samping, belakang, dan 360 view dari mobil dapat terlihat dengan jelas di layar 12.3 inci, dan resolusi kameranya sangat jernih baik di siang maupun malam hari. Selain itu, Smart Cruise Control juga membantu saat perjalanan di tol dalam kota maupun luar kota. Mobil dapat mengikuti mobil di depan secara otomatis tanpa perlu kontrol stir maupun gas dan rem, membuat saya tinggal bersantai sambil sesekali menyentuh stir.
Kenyamanan selama di dalam mobil

Kenyamanan menjadi prioritas utama yang langsung saya rasakan kala menggunakan mobil ini. Terbiasa dengan mobil yang nyaman seperti mobil bensin yang saya biasa gunakan sehari-hari, Hyundai IONIQ 5 Bluelink mampu memenuhi ekspektasi saya akan kenyamanan berkendara. Suasana kabin yang kedap tanpa getaran mesin dan peredaman dari suara luar dan jalan yang mumpuni menjadi kuncinya – saya merasa tenang tanpa gangguan suara dari sekitar yang intrusif.
Tak berhenti sampai di sana, jok Hyundai IONIQ 5 yang berbahan vegan leather terbilang ergonomis dan nyaman diduduki berlama-lama. Belum lagi, jok ini dilengkapi dengan pendingin dan pemanas yang membuat bagian punggung dan pinggang terasa nyaman di cuaca panas maupun dingin. Sistem audio BOSE dengan 8 speaker berkualitas juga turut menyumbang rasa relaks dengan lantunan lagu yang merdu, tentunya sudah dilengkapi dengan konektivitas Apple Carplay dan Android Auto.

Berpindah menjadi penumpang belakang Hyundai IONIQ 5 Bluelink, saya sempat mencobanya dengan teman yang menyupiri sepanjang perjalanan dari Sudirman ke Taman Mini di malam hari yang macet. Saya merasa sangat nyaman di belakang dengan joknya yang besar dan empuk, serta dapat direbahkan. Ruang kaki dan kepala sangat lega untuk badan saya yang memiliki tinggi 185 cm.
Kaca yang besar dan panoramic roof turut menyumbang rasa lega di dalam kabin, dan kisi AC di pilar B membuat sebaran udara dingin menjadi merata. Ingin ruang yang lebih lega? Kursi depan bagian penumpang dapat digeser maju ke depan melalui pengaturan jok elektrik yang ada di bagian samping sandaran kursi depan. Saya rasa, sisi kenyamanan penumpang jadi sektor yang sangat diperhatikan pada mobil ini.

Karakter suspensi Hyundai IONIQ 5 Signature terasa agak keras, tipikal suspensi yang mengutamakan pengendalian mobil daripada kenyamanan penumpang. Untungnya, masih terasa nyaman di jalan yang mulus maupun polisi tidur – mobil tidak berguncang dan terasa rata dengan jalan. Karakter suspensi ini terasa sangat nyaman di jalan tol, mobil tidak bergoyang dan tetap stabil di kecepatan tinggi sehingga membuat penumpang menjadi tidak mual karena guncangan yang berlebihan.

Hyundai IONIQ 5 Bluelink dapat saya kategorikan sebagai mobil yang nyaman. Suspensinya tidak begitu lembut, namun menjaga mobil tetap stabil dan minim guncangan. Segala yang ada di dalam kabin mulai dari jok, panoramic roof, luas kabin, dan ergonomi terasa sangat nyaman -sebuah mobil yang terasa pas untuk disetir maupun ditumpangi berlama-lama di jalan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





