Setidaknya dalam beberapa bulan terakhir, ada cukup banyak festival atau konser musik yang digelar di sejumlah kota besar di Indonesia. Tentu, tidak sedikit yang ingin mengabadikannya lewat kamera smartphone, apa pun alasannya. Dan untuk mengakomodir tren tersebut, vivo hadirkan opsi smartphone kelas menengah yang pas, lewat kehadiran vivo V60 dengan tiga kamera ZEISS 50MP unggulannya.
โSebelumnya kan juga sudah tiga kamera ZEISS 50MP?โ Ya, betul. Bedanya, kalau yang kemarin membawa ultra-wide 50MP tanpa telefoto, kali ini vivo V60 hadir dengan sensor periskop 50MP yang bisa berikan zoom berkualitas di segmennyaโbahkan menggunakan sensor yang sama persis seperti pada vivo X200, alias sudah kelas flagship. Nggak cuma untuk foto konser, juga bisa bikin foto potret lebih dramatis dari jarak jauh.
Tak hanya pada sektor kamera, chipset-nya juga (akhirnya) mendapatkan peningkatan, jadi yang pertama implementasikan seri-7 terbaru dari Qualcomm di Indonesia. Plus, baterai yang juga lebih besar membuatnya semakin pas untuk kreator. Tapi tentu saja, datang dengan beberapa kekurangan. Apa saja? Berikut review vivo V60 selengkapnya.
Desain

Mirip, namun juga begitu berbeda. Bila dilihat dari sisi depan, belakang dan samping, masih mudah dikenali sebagai vivo V Series. Namun ada penyegaran pada desain vivo V60 terutama bagian modul kameranyaโtidak dapat dipungkiri, mengingatkan kepada bentuk kamera iPhone 16. Meski ada beberapa perbedaan seperti adanya lensa dan lampu tambahan di sebelahnya, serta logo ZEISS (yang tidak pas di tengah).
Secara dimensi, kurang lebih masih sama seperti V50 sebelumnya, termasuk ketebalan sekitar 7,8mm dan bobot kisaran 200 gram. Keempat sisi lengkung baik di sisi depan maupun belakang, memberikan impresi seolah lebih tipis baik saat dilihat maupun digenggam. Menariknya, walaupun dimensi masih serupa, kapasitas baterai vivo V60 naik 500 mAh, berkat teknologi silikon karbon terbaru.
vivo V60 Festive Purple menjadi hero color dengan warna merah yang, cukup mencolok, namun tidak begitu merona. Dibuat sedikit gelap supaya tetap terlihat elegan, dengan permukaan matte yang bisa sedikit menyamarkan bekas sidik jari. Masih sedikit licin sih kalau tangan sedang berkeringat, tetapi masih nyaman saat digunakan tanpa case.





Untuk aspek durabilitas, selain dirancang tahan jatuh (walaupun tanpa mengusung standar militer tertentu), juga tahan air dengan sertifikasi hingga IP69โlengkap dengan mode fotografi bawah air sampai opsi untuk mengeluarkan air dari dalam lubang speaker. Membuatnya tidak hanya stylish, namun juga rasa aman ketika dibawa beraktivitas sepanjang hari tanpa pelindung bodi tambahan sekalipun.
Layar

Dalam dimensinya yang cukup lebar, vivo V60 mengusung layar yang cukup besar, berukuran 6,77 inci dengan panel AMOLED 120Hz. Layar tersebut dipasangkan dengan keempat sisinya dibuat sedikit melengkung (micro quad-curved), membuatnya terlihat lebih premium, dan pada saat yang bersamaan juga tidak mengganggu pemakaian (seperti salah sentuh atau warna yang sedikit berubah). Bisa menyala cerah dengan klaim sampai 5000 nits, plus responsif terhadap sentuhan.
Keempat sisi bezel-nya bisa dibilang seragam ketebalannya. Dan untuk resolusi layar yang โhanyaโ full HD+ alias tidak sampai 1.5K, tak menjadi masalah bagi saya. Masih terlihat relatif tajam, dan sepertinya justru membuat lebih hemat daya dan tak mudah panasโkarena ketika digunakan di luar ruangan secara intensif, layar vivo V60 bisa berikan tingkat kecerahan konsisten. Masih lebih baik dari generasi iPhone 16 yang lebih cepat meredup setelah sekian menit.
Profil warna dari pabrikan juga sudah tergolong pas, vibrant namun tidak berlebihan, dengan keseimbangan putih yang terlihat berada hampir tepat di tengah-tengah. Tentunya kamu bisa lakukan kustomisasi pada bagian ini. Proteksi ekstra dari SGS juga hadir untuk cegah mata lelah, sementara proteksi hardware juga hadir dari Schott Xensation. Dan menjadi smartphone vivo, kamu bisa ganti pelindung layar (& soft case) vivo V60 secara gratis lewat pusat perbaikan resmi.
Kustomisasi always-on display juga tentunya hadir. Sementara in-display fingerprint sensor pada vivo V60 tergolong instan dan akurat membaca sidik jari pengguna. Hanya saja, menurut saya peletakkannya agak sedikit terlalu ke bawah. Selebihnya, pada bagian ini, tergolong positif dan bisa mengimbangi desain smartphone yang sudah dirancang stylish meski mengusung baterai besar.
Kamera

Semakin โproโ tanpa menyandang embel-embel Pro pada penamaannya. Sejak pertama kali hadir, kamera vivo V Series memang selalu mengandalkan kemampuan portrait, dan konsumen Indonesia sudah lama tak kebagian versi Pro sejak terakhir kehadiran vivo V30 Pro. Kabar baiknya, setup kamera vivo V60 kini semakin komplit, berkat hadirnya sensor telephoto periskop yang membuatnya makin pas sebagai salah satu opsi โhape konserโ terkini.
Ya, vivo V60 kini punya sensor telephoto 50MP Sony IMX882โsama seperti pada vivo X200, dengan OIS, 3x optical zoom, dan klaim 10x lossless zoom. Sensor ini melengkapi sensor utama IMX766 50MP OIS yang akhirnya menggantikan sensor OmniVision pada generasi sebelumnya. Apakah ada yang disederhanakan? Ada, yakni dengan sensor ultra-wide 8MP yang kini juga tanpa autofokus.
Saya pribadi sangat bisa menerima penyesuaian tersebut, karena digantikan dengan hadirnya sensor telefoto yang tergolong powerful di segmennya. Plus, walaupun resolusi jauh menurun, kamera ultra-wide vivo V60 masih bisa hasilkan foto berkualitas kok. Ingin group selfie? Bisa pakai kamera selfie 50MP JN1 yang punya sudut lebar 21mm plus mendukung autofokus.

Foto portrait kini semakin jago, dengan opsi hingga lima focal length berbeda sampai maksimum 100mm. Focal length pada mode foto standar juga semakin banyakโsesuatu yang bahkan tidak dimiliki oleh banyak flagship, memudahkan framing dari berbagai jarak. Setelah melalui sejumlah pembaruan software, kualitas foto vivo V60 semakin baik, terutama pada zoom lebih dari 3x. Jadi pastikan Gizmo friends lakukan update bila memang belum.
Overall, kamera vivo V60 bisa hasilkan foto yang tajam baik dari sensor utama, telefoto, hingga kamera selfie-nya, dengan reproduksi warna yang relatif mendekati asli, alias tak begitu saturated. Ada profil warna lain yang bisa Gizmo friends pilih, dan tentunya opsi Aura Light juga masih ada, pas untuk dikombinasikan dengan sensor telefotonya karena bisa menyala cukup cerah.
Sedikit kendala yang saya rasakan, terkadang ketika sudah intens mengambil foto portrait atau foto standar, ada beberapa foto yang gagal diproses, sehingga terlihat buram. Tergolong jarang, dan sepertinya hanya terjadi ketika smartphone sedang panasโskenario yang bisa dialami ketika, misalnya, memotret performans pada suatu festival musik saat siang hari sembari mengaktifkan hotspot. Juga ada beberapa hasil foto yang terlihat over-sharpened/over-processed.
Hasil foto lengkap dari kamera vivo V60 bisa kamu akses lewat album Google Photos berikut ini.
Baik kamera selfie, kamera utama, dan telefoto vivo V60 sama-sama bisa merekam video sampai 4K30 atau 1080p60โhanya kamera ultra-wide saja yang terbatas pada 1080p30. Kualitas footage yang dihasilkan sudah tergolong sangat oke di kelasnya, hanya saja stabilisasi pada resolusi 4K masih belum begitu halus, jadi tidak disarankan untuk banyak bergerak.
Begitu pula saat merekam video, disarankan untuk tidak menggunakan opsi zoom selain 1x atau 3x, karena kualitasnya bisa menurun derastis terutama dalam kondisi kurang pencahayaan. Menurut saya, aspek satu ini masih sedikit lebih inferior dibandingkan kompetitor terhangatnya, yakni OPPO Reno14 5G. Begitu pula pada kualitas rekaman suaranya, terutama saat konser. Sekadar oke, namun belum sebaik milik OPPO.
Fitur

Seperti generasi-generasi sebelumnya, vivo V60 hadir dengan tampilan antarmuka Funtouch OS 15, berbasis Android 15, dan dijanjikan untuk mendapat update versi Android sebanyak 4 kali plus pembaruan keamanan rutin hingga 6 tahun ke depan. Sudah tergolong cukup baik, meski memang masih tertinggal kalau dibandingkan dengan merek tertentu, termasuk Samsung.
Kalau boleh dibilang, tampilan antarmukanya menurut saya sudah mulai sedikit membosankanโsaya berharap ke depannya bisa segera mendapatkan pembaruan OriginOS yang sudah dijanjikan oleh vivo. Meski begitu, ini menyoal selera saja. Selebihnya, cukup mudah digunakan, dengan fitur yang tergolong komplit termasuk fitur AI vivo V60.
AI milik Gemini seperti Circle to Search dan Gemini Live tentu tersedia, dan vivo V60 punya fitur AI pendukung lain seperti AI Live Call Translation, AI Transcript Assist yang bisa โekstrakโ percakapan dalam bentuk rekaman suara menjadi teks, AI Captions yang bisa aktif sebagai pencatat virtual saat melakukan panggilan video seperti dari platform Zoom, hingga AI Block Spam Calls agar tak perlu mengunduh aplikasi pihak ketiga.

Yang membuat saya sedikit โkesalโ, Adalah fitur AI pada foto/kamera yang rasanya lebih komplit dan superior dibandingkan milik X200 Pro. Seperti AI Four Seasons Portrait yang bisa generate musim berbeda saat menangkap gambar memanfaatkan AI berbasis cloud, sampai AI Erase 3.0 yang lebih cerdas menghapus obyek dan bayangan. Fitur ekstra yang ada pada vivo V60 lainnya termasuk NFC Multifunctions yang bisa duplikasi kartu akses, hingga sensor inframerah untuk kendali perangkat rumah.
Untuk kualitas speaker vivo V60, tergolong lantang meski setup stereo-nya berjenis hybrid. Pas untuk mendengarkan berbagai jenis lagu termasuk podcast, meski bukan yang paling jernih. Sayangnya, vibration motor masih belum begitu presisi, alias kurang nyaman kalau diaktifkan untuk papan ketik virtual.
Performa

Setelah pakai chipset yang sama untuk tiga generasi berurutan, akhirnya vivo meningkatkan aspek performa vivo V60, lewat penggunaan cip baru dari Qualcomm. Di Indonesia, smartphone vivo satu ini berhasil jadi yang pertama mengusung cip Snapdragon 7 Gen 4. Dibandingkan 7 Gen 3, chipset ini membawa peningkatan secara menyeluruh, mulai dari aspek CPU, GPU, hingga pemrosesan AI generatif. Dan vivo memasangkannya dengan RAM seluas hingga 12GB, plus penyimpanan internal hingga 512GB.
Ya, jenis penyimpanannya memang masih UFS 2.2, alias bukan yang terbaik di segmennya. Namun performa smartphone sudah bisa sangat diandalkan untuk kebutuhan harian; akses lebih dari satu media sosial plus aplikasi berkirim pesan, aplikasi office, hingga akses kamera. Stutter atau efek animasi yang kurang mulus cukup jarang terlihat, dan jeda berpindah aplikasi pun relatif singkat. Masih sangat aman untuk kebutuhan multitasking.
Ketika saya gunakan untuk mengabadikan momen secara intensif di siang hari selama festival musik Pestapora beberapa waktu lalu, suhu smartphone tergolong optimalโmemang pada akhirnya terasa panas, tapi prosesnya tak begitu cepat. Rasanya sistem pendingin berbasis hardware yang diklaim cukup luas di dalamnya, cukup efektif sebarkan panas dari komponen inti milik vivo V60.
Buat main game seperti Mobile Legends bisa berjalan mulus pada refresh rate tinggi, sementara game lain seperti PUBG Mobile juga masih bisa bertahan di 60fps pada setting grafis yang lebih tinggi. Sistem termal yang optimal juga membuat efek throttling terasa minimโmeski memang suhu bodi belakang bisa terasa lebih panas kalau memang chipset sedang bekerja intens.
Baterai

Di Indonesia, vivo V60 jadi salah satu smartphone mid-range dengan bodi tipis yang membawa kapasitas baterai terbesar. Ya, meningkat dari generasi sebelumnya, kini baterai vivo V60 mencapai 6500 mAh. Apakah lantas membuatnya jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya? Tidak juga, namun tetap impresif.
Pasalnya, vivo V50 sudah bisa memberikan daya tahan baterai yang oke, sehingga vivo V60 cukup meneruskan keunggulan yang dibawa dari generasi sebelumnya. Kurang lebih saya bisa menggunakan smartphone ini selama 1,5 hari untuk skenario lebih intensโtidak dapat dipungkiri, hadirnya sensor telefoto yang proper, membuat saya lebih banyak jepret foto dengan vivo V60.
Untuk skenario penggunaan lebih ringan, besar kemungkinan vivo V60 bisa jauh lebih awet dibandingkan V50, terutama berkat chipset Qualcomm generasi lebih โmudaโ. Tetap membawa dukungan 90W FlashCharge (dengan adaptor charger yang tersedia ke dalam paket penjualan), mengisi daya baterai vivo V60 juga tergolong instan. Ketika sudah mencapai kisaran 5%, 30 menit pengisian sudah bisa melewati 70%. Sudah lebih dari cukup untuk penggunaan 24 jam.
Sementara isi daya dari habis sampai penuh membutuhkan waktu sekitar 50 menit, alias nggak sampai 1 jam. Yang baru dari vivo V60, adalah fitur bypass chargingโumumnya dimanfaatkan ketika bermain game, agar menggunakan daya dari sumber listrik langsung dan melewati baterai, supaya suhu perangkat lebih stabil dan tentunya berpengaruh positif terhadap performanya.
Kesimpulan

Desain lebih segar, membawa konfigurasi kamera lebih versatile, dan hadir dengan penyempurnaan di berbagai aspek mulai dari performa hingga daya. Semuanya membuat vivo V60 lebih mudah untuk dipilih sebagai opsi terbaik di segmennya, tersedia dalam beberapa pilihan memori dan harga berbeda.
Saya rasa, potensi vivo V60 juga bakal meningkat terutama ketika nantinya mendapat pembaruan OriginOSโwalaupun software update tidak bisa tingkatkan kamera (yang memang sudah cukup solid), tampilan antarmuka baru dan sejumlah fitur ekstra tambahan bakal memberikan pengalaman lebih menyenangkan nantinya.
Spesifikasi vivo V60 5G

General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | vivo V60 5G |
| Released | 29 Agustus, 2025 |
| Status | Available |
| Price | Rp6.999.000 (8/256GB), Rp7.499.000 (12/256GB), Rp8.499.000 (12/512GB) |
Platform
| Chipset | Qualcomm SM7750-AB Snapdragon 7 Gen 4 (4 nm) |
| CPU | Octa-core (1x2.8 GHz Cortex-720 & 4x2.4 GHz Cortex-720 & 3x1.8 GHz Cortex-520) |
| GPU | Adreno 722 |
| RAM (Memory) | 8/12GB (+12GB Extended RAM) LPDDR5x |
| Storage | 256/512GB UFS 3.1 |
| External Storage | - |
| Operating System | Android 15 |
| User Interface | Funtouch OS 15 |
Design
| Dimensions | 163.53 ร 76.96 ร -+7.6 mm |
| Weight | 192-200 gram |
| Design Features |
3D curved glass front (Schott Xensation Core), plastic frame, glass/plastic composite sheet back Color: Festive Purple, Dancing Blue, Spotlight Gray IP68/69 |
| Battery |
Si/C Li-Ion 6500 mAh, non-removable 90W FlashCharge Reverse Charging Bypass Charging |
Display
| Screen Type | 3D AMOLED capacitive touchscreen, 1B colors |
| Size and Resolution | 6.77 inches, 1080 x 2392 pixels (~387 ppi density) |
| Touch Screen | capacitive touchscreen, 1B colors |
| Features |
120Hz refresh rate P3 wide color gamut HDR10+ 5000 nits max brightness |
Network
| Network Frequency |
GSM / HSPA / LTE / 5G |
| SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 50MP, f/1.9, 23mm (wide), 1/1.56-inch, 1.0ยตm, PDAF, OIS; 50MP, f/2.7, 73mm (periscope telephoto), 1/1.95-inch, 0.8ยตm, PDAF, OIS, 3x optical zoom; 8MP, f/2.0, 15mm, 120-degree (ultrawide) |
| Front | 50MP, f/2.2, 21mm (wide), 1/2.76-inch, 0.64ยตm, AF |
| Flash | Yes, AI Aura Light |
| Video | 4K@30fps, 1080p@60fps, gyro-EIS |
| Camera Features | High resolution, Pano, Documents, Slo-mo, Time-lapse, Supermoon, Astro, Pro, Snapshot, Food, Dual View, Live Photo, Night, Portrait, Photo, Video, Vlog Movie Creator |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
| Bluetooth | 5.4, A2DP, LE |
| USB | USB Type-C 2.0, USB On-The-Go |
| GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
| HDMI | Yes |
| Wireless Charging | No |
| NFC | |
| Infrared | Yes |
Smartphone Features
| Multimedia Features |
Pemutaran Audio: WAV, MP3, MP2, AMR-NB, AMR-WB, MIDI, Vorbis, APE, FLAC Pemutaran Video: MP4, 3GP, AVI, FLV, TS, MKV Format Rekaman: VideoMP4 Rekaman Suara: Didukung |
| FM Radio | Yes |
| Web Browser | Vivo Browser |
| Messaging | SMS, MMS, Multimedia, Messenger |
| Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, compass, virtual proximity |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




