Jakarta, Gizmologi – Kabar mengejutkan datang dari TikTok, layanan aplikasi streaming TikTok Music tutup pada November 2024 ini. Upaya perusahaan untuk mengembangkan aplikasi terlihat bertahun-tahun agar bisa mengalahkan Spotify dan Apple Music.
Adapun meski TikTok Music tutup, perusahaan tetap akan berusaha mempromosikan lagu dari para artis di platformnya. Ini bisa jadi bentuk inisiatif dari TikTok karena banyaknya artis yang ada di platform mereka.
Hilangnya TikTok Music nanti juga sepertinya tidak berdampak besar bagi TikTok. Karena artis yang ingin mempromosikan lagu mereka terkadang membuat konten juga di TikTok.
Baca Juga: TikTok Bagi Strategi Brand Sukses di Mega Sales 2024
TikTok Music Tutup, Data Pelanggan Akan Dihapus

Layanan TikTok Music tutup pun akan berlaku pada 28 November 2024. Melansir Bloomberg, data pelanggan akan dihapus dan para pengguna diminta untuk memindahkan daftar putar ke layanan streaming lainnya terakhir pada 28 Oktober.
Alih-alih bersaing dengan layanan streaming musik, TikTok mengumumkan akan mengarahkan pengguna ke layanan tersebut melalui fitur Add To Music App. Fitur yang diperkenalkan tahun lalu ini memungkinkan pengguna menyimpan lagu yang mereka sukai di TikTok ke dalam daftar putar di layanan mitra seperti Spotify, Apple Music, dan Amazon.
“Fitur Add to Music App kami telah memungkinkan ratusan juta penyimpanan lagu ke dalam daftar putar di layanan streaming musik mitra,” ujar Ole Obermann, Global Head of Music Business Development, TikTok, dalam sebuah pernyataan mengutip MBW.

Lebih lanjut, Obermann mengatakan TikTok Music tutup pada akhir November untuk fokus pada tujuan perusahaan. Yaitu untuk memajukan peran TikTok dalam mendorong pendengar musik yang lebih besar lagi di layanan streaming musik, demi kepentingan artis, penulis lagu, dan industri.
Tidak bisa bertahannya TikTok Music sebagai aplikasi streaming ini bisa saja disebabkan DSP khusus langganan merupakan lompatan yang terlalu jauh dari keahlian utama TikTok. Atau mungkin penggunanya enggan beralih dari layanan yang sudah ada. Lalu perkiraan lainnya, mungkin pemegang hak cipta musik melihat nilai lebih pada TikTok sebagai pengalir streaming ‘Add to Music App’ di tempat lain.
Sebelum menjadi aplikasi TikTok Music, layanan ini bernama Resso. Aplikasi tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, dengan sebuah harapan perusahaan dapat menyalurkan pengguna TikTok ke layanan musik mandiri yang baru. Aplikasi ini tersedia di Brasil, Indonesia, Australia, Meksiko, dan Singapura.

Secara detail, aplikasi TikTok Music hadir belum lama di Indonesia dan telah mendapatkan lisensi dari ketiga perusahaan musik besar. Lalu, pada bulan Oktober tahun lalu, aplikasi TikTok Music diluncurkan di Australia, Singapura, dan Meksiko.
Namun, aplikasi ini hadir tanpa katalog musik rekaman Universal Music. Hal ini tampaknya disebabkan Universal Music merupakan pendahulu dari perselisihan lisensi antara UMG dan TikTok, yang sejak saat itu telah diselesaikan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




