Seiring dengan meningkatnya popularitas game seluler, teknologi smartphone pun kian berkembang. Salah satu faktornya adalah inovasi teknologi Ray Tracing yang mampu menawarkan sensasi pengalaman bermain game PC dan konsol dengan grafis cemerlang di perangkat smartphone.
Smartphone Galaxy S23 Series yang telah dirilis tahun lalu menawarkan GPU dengan kinerja mumpuni, sekaligus menghadirkan Ray Tracing yang telah menarik perhatian para gamer di seluruh dunia. Proses pengembangannya tidaklah instant. Sejak tahun 2010, Samsung telah berfokus untuk meruntuhkan batasan antara konsol, desktop, dan seluler dengan memperluas kinerja dan jangkauan API grafis (antarmuka pemrograman aplikasi).
Baca juga: Review Samsung Galaxy S23 Ultra: Flagship Android Terbaik 2023
Bermitra dengan para pemain industri utama, Samsung telah memimpin dalam menstandarisasi teknologi terbarunya sebagai common API. Dengan demikian, lebih banyak perusahaan dapat dengan mudah menerapkan teknologi terbaru ke lebih banyak game dan memperluas ekosistem yang relevan.
Pada tahun 2016, Samsung menstandarkan API grafis generasi berikutnya yang disebut Vulkan yang dirilis oleh Khronos Group dan berhasil dikomersialisasikan melalui Galaxy S7. Kemudian mengerjakan pengembangan GPU tingkat lanjut dengan Epic Games dan Unity untuk mengoptimalkan performa game Android sejak 2015, sebelum Vulkan diintegrasikan ke dalam perangkat Galaxy.
Sejalan dengan tren yang meningkat baru-baru ini dalam game lintas platform, Samsung dengan cepat menerapkan teknologi GPU desktop ke GPU mobile. Dengan meningkatnya konsumen yang menuntut kualitas grafis pada perangkat mobile mereka menyamai kualitas konsol, Samsung pun menawarkan teknologi Ray Tracing pada mesin game mobile.
Apa itu Ray Tracing?
Ray Tracing adalah metode rendering terbaru yang mewujudkan efek grafis secara real time dengan menelusuri sinar cahaya. GPU Galaxy S23 Series dilengkapi dengan perangkat keras khusus untuk mempercepat simulasi ray tracing yang mirip dengan GPU desktop, menampilkan bayangan dan pantulan cahaya di game seluler dengan cara yang jauh lebih realistis.
Jungwoo Kim dari System Platform Development R&D Group MX Business Samsung Electronics adalah yang bertanggung jawab mengelola pengembangan GPU untuk Galaxy S23 Series. Ia mendeskripsikan teknologi Ray Tracing sebagai metode rendering grafis terbaik.
“Ray Tracing adalah simulasi kompleks yang menelusuri bagaimana saraf optik mata menerima sinar cahaya setelah dipantulkan, dibiaskan atau didifraksikan oleh suatu objek. Ini sangat mirip dengan bagaimana cahaya sebenarnya diproses,” ujar Kim.
Sementara Joonyong Park dari System Platform R&D Group MX Business Samsung Electronics menambahkan, teknik rasterisasi sebelumnya terbatas, sehingga menghasilkan ekspresi yang janggal dan tidak akurat. Park bertugas mengelola technical support GPU serta kerja sama internal dan eksternal pada Galaxy S23 Series.

Menurutnya, apabila menyangkut efek bayangan, misalnya, metode sebelumnya memproyeksikan suatu objek pada suatu pemandangan dengan membuat peta bayangan terlebih dahulu dan menyesuaikannya pada objek itu lagi. “Sebaliknya, Ray Tracing mensimulasikan efek aktual tentang bagaimana bayangan terbentuk, yang muncul secara akurat dan realistis pada layar – sehingga pengguna dapat menikmati grafik yang terlihat lebih alami,” ujarnya.
Kolaborasi Multi-Pemain Mendorong Performa Seluler

Para pengembang bekerja sama dengan Samsung R&D Institute Ukraina (SRUKR) dan berbagai perusahaan mitra, termasuk Epic Games, pengembang Unreal Engine, untuk menyiapkan grafis terbaik
Kim menjelaskan bahwa konten demo yang diperkenalkan di Galaxy Unpacked 2023 merupakan hasil kerja tim. Ini adalah area yang telah dikerjakan dalam kolaborasi dengan pengembang mesin game dan pengembang game. “Kami terus melakukan berbagai upaya untuk rendering yang efisien. Hasilnya, kami dapat mengatasi tantangan dengan mengurangi jumlah komputasi sekaligus mempertahankan tingkat kualitas yang sama,” kata Kim.
Park pun bercerita saat mengembangkan konten demo di kantor pusat Epic Games di North Carolina, AS. Timnya berhasil merender game demo di mana karakter ayam muncul menggunakan API Vulkan untuk pertama kalinya. “Begitu karakter ayam muncul untuk pertama kalinya setelah memperbaiki kesalahan, semua orang dari Epic Games, SRUKR, dan rekan-rekan dari tim R&D MX bersorak,” ujarnya.
Galaxy S23 Series Membuka Paradigma Baru Mobile Gaming

Jadi, seperti apa masa depan teknologi Ray Tracing yang dikomersialkan? Park percaya, cara menciptakan dan mengonsumsi konten grafis akan berubah dengan cara yang selaras dengan Ray Tracing. “Dalam proses ini, kami berharap bahwa perangkat seluler dengan portabilitas dan perangkat keras berkinerja tinggi yang setara dengan konsol akan berkontribusi pada perubahan tersebut,” ujarnya.
Teknologi Ray Tracing sekarang baru mulai masuk ke perangkat mobile. Karena Samsung telah meneliti dan mempersiapkan teknologi ini untuk waktu yang lama, perusahaan mengklaim akan memimpin industri dan dengan cepat memperluas teknologi ini. “Tujuan kami selanjutnya adalah menemukan metode yang optimal untuk mengaplikasikan Ray Tracing di berbagai perangkat mobile dan memberikan pengalaman bermain game yang luar biasa bagi para pengguna,” kata Kim.
Tantangannya, hame mobile yang mendukung Ray Tracing belum tersedia di pasaran, tetapi jika ada perusahaan game yang menunjukkan ketertarikan pada teknologi GPU mobile baru, Samsung akan menyambutnya. Ketika ditanya mengenai masa depan performa game mobile, Park menjawab bahwa mereka “bekerja sangat keras untuk mengaplikasikan teknologi Ray Tracing ke lebih banyak game mobile.”
Disclaimer: Artikel ini merupakan kolaborasi dengan Samsung Electronics Indonesia
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





