Jakarta, Gizmologi – Kompetisi untuk para pengembang aplikasi maupun game kini semakin banyak, sejalan dengan meningkatnya paparan masyarakat terhadap gadget maupun elektronik lain yang bisa mengakses dunia digital. Di Indonesia sendiri, GAMESEED baru saja selesai diselenggarakan. Dan berhasil mencetak enam pemenang baru, sebagai talenta pengembang gim baru dari Tanah Air.
GAMESEED sendiri merupakan sebuah kompetisi gim developer terbesar dalam skala lokal terbuka untuk semua jenis dan platform gim. Penganugerahaan pemenang GAMESEED 2024 sendiri, dilakukan bersamaan dengan acara The Indonesia Game Developer Exchange (IGDX), yang diselenggarakan pekan lalu. Diselenggarakan oleh Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Indie Games Group Pariwisata.
Disebutkan bila tahun ini GAMESEED 2024 telah berhasil diikuti oleh total 324 tim, terdiri dari lebih 1100 partisipan, dengan hasil sekitar 188 gim. Kompetisi ini didukung penuh oleh Kementereian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, hingga Tencent dan Garena. Memberikan hadiah yang tergolong fantastis bagi para pemenangnya.
Baca juga: Apple Developer Academy Ekspansi ke Bali, Perluas Investasi di Indonesia
Peserta Kompetisi GAMESEED 2024 Tiga Kali Lebih Banyak

Dari enam pemenang GAMESEED 2024, terbagi dalam dua kategori berbeda, yakni kategori peserta publik dan peserta pelajar. Untuk katergi peserta publik (best game winners), berhasil dimenangkan oleh gim Glenrosa dari Bobokon Studio, gim Fourchard dari FromHome Games, serta gim Last Gardeners of Babylon dari Nightshade. Masing-masing berurutan dari juara pertama hingga ketiga.
Sementara untuk kategori peserta pelajar (best rookie game winners), dalam urutan yang sama, diraih oleh Farm by Day Fight by Night dari Trident Dev, Pawdemic dari Apahayo, an Maru & the Bear dari EhterKoi. Semuanya berhasil memenangkan kompetisi berdasarkan enam aspek penilaian kualitas berbeda. Apa saja?

Mulai dari konsep serta desain gim, visual yang menarik, audio yang imersif, implementasi gim yang smooth, pengalaman bermain intuitif, serta penggunaan tema maupun konsep inovatif. Keenam poin atau aspek penilaian tersebut kemudian dilakukan oleh para juri, Eka Pramudita (Mojiken), Yodi Pramudito (Tamatin), dan Kristian Utomo (Stairway Games).
Wafi Harowa, Ketua Pelaksana GAMESEED 2024 mengatakan bila kompetisi ini diselenggarakan demi menarik minat, menginspirasi, dan menemukan talenta baru dalam industri gim lokal. “Di tahun kedua ini, partisipan melonjak hampir 3 kali lipat dari partisipan tahun lalu. Gim yang dihasilkan juga semakin kreatif. Ini mendorong kami juga memperluas platform, target peserta, tujuan, konten hingga besaran hadiah yang diperebutkan.”
Bantu Pengembang Gim Lokal Bersaing di Pasar Internasional

Kompetisi GAMESEED 2024 sendiri menyiapkan hadiah yang sangat menarik bagi para pemenang terpilih. Yakni uang tunai total Rp100 juta, serta akses ke IGDX termasuk transportasi dan akomodasi selama 5 hari penuh. Nilai hadiah tersebut terbilang yang paling besar untuk kompetisi gim developer dibandingkan kompetisi gim lainnya.
Diselenggarakan oleh AGI, Shafiq Husein selaku Presiden AGI mengatakan bila pihaknya memiliki visi untuk membuat GAMESEED sebagai pintu masuk bagi calon pengembang gim untuk bergabung dengan industri, dan mendirikan studio gim baru. “Setelah mengikuti GAMESEED, ada berbagai program yang dapat mereka ikuti untuk lebih mengejar tujuan mereka dalam mengembangkan studio baru mereka. Mulai dari IDGX hingga acara internasional seperti Tokyo Game Show, Gamescom Asia, dan Game Developer Conference di AS,” jelasnya.
Sebelumnya, peserta GAMESEED diberikan waktu tiga minggu untuk membuat gim dari nol. Mereka juga mendapatkan sesi workshop khusus dari tim GAMESEED. Dan seperti yang sudah disinggung sebelumnya, platform gim bisa berasal dari PC, mobile, atau web-based. Terbuka untuk pengembang profesional hingga pelajar.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



