Bangkok, Gizmologi โ Bisnis layanan cloud computing kian berkembang pesat. Sebagai pemain baru, Huawei Cloud pun agresif memperluas pasar, terutama di Asia Tenggara.
Sebagaimana riset International Data Corporation (IDC) yang memprediksi layanan public cloud di Asia Tengggara tumbuh mencapai USD 11 miliar atau IDR 163 triliun di tahun 2025. Sementara tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lima tahunan bisa sebesar 21,25 persen.
Tentu potensi bisnis sangat gurih yang sayang untuk dilewatkan, termasuk oleh Huawei yang memang kuat di sektor enterprise. Terlebih dari riset yang dilakukan Gartner dan Huawei, peran cloud sangat penting dalam mendukung transformasi digital perusahaan.
โSurveiย menunjukkan, 85% perusahaan global akan mengadopsiย cloud-first strategiesย pada tahun 2025 nanti,โย ujar Ken Hu, Rotating Chairman Huawei, saat membukaย Huawei Connect 2022ย yang berlangsung di Bangkok, Thailand (19/9).
Baca juga: Huawei Connect 2022 Ungkap Berbagai Solusi Inovatif Dukung Transformasi Digital
Di Asia Tenggara sendiri, Huawei Cloud sudah memiliki 14 data center fisik atau availability zone (AZ) yang berada di Singapura, Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Bagaimana dengan Indonesia?
Di ajang Huawei Connect 2022 Bangkok, raksasa teknologi asal China tersebut mengumumkan peluncuran Region baru Huawei Cloud di Indonesia untuk wilayah Asia Tenggara dan Irlandia untuk kawasan Eropa. Untuk membangun data center di Tanah Air, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengungkapkan perusahaan menggandeng DCI. Rencananya, Huawei Cloud Region Indonesia akan diluncurkan di kisaran Oktober atau November tahun ini.
Huawei Cloud Fokus pada Everything as a Service

Zhang Pingโan, CEO Huawei Cloud, mengungkapkan hingga akhir tahun 2022, Huawei Cloud akan mengoperasikan 75 zona ketersediaan di 29 wilayah di seluruh dunia. Hal ini untuk meningkatkan layanan di lebih dari 170 negara dan wilayah dengan lebih dari 2800 CDN nodes serta didukung lebih dari 1700 operator global.
Huawei Cloud dan mitranya juga memanfaatkan kesempatan ini untuk meluncurkan rencana ekosistem โGo Cloud, Go Globalโ. Dengan fokus pada Everything as a Service, layanan ini dirancang untuk mempercepat pengembangan ekosistem industri digital global untuk inovasi dan kesuksesan bersama.
Ia menekankan komitmenย HUAWEI CLOUDย dalam menawarkan teknologi digital, dan menyediakan โEverything as a Serviceโ lewat tiga pilar layanan.
Pertama,ย Infrastructure as a Serviceย merujuk pada ekspansi pusat dan jaringan data global yang mewujudkan pengalaman lancar dan mudah diakses pelanggan di seluruh dunia.
Kedua,ย Technology as a Serviceย mengubah upaya litbang menjadi teknologi mutakhir dan layanan komputasi awan bagi klien, mitra, dan pengembang di beragam industri. Teknologi ini termasukย cloud-native container cluster scheduling,ย machine learning,ย block chain,ย 5G network planning, sertaย autonomous driving.
Ketiga,ย Expertise as a Serviceย memanfaatkan praktik-praktik terbaik dalam transformasi digital untuk mengembangkan aset-aset digital.ย HUAWEI CLOUDย lalu memanfaatkan aset digital ini guna membangun platform aplikasi dan platform proses yang membantu klien menjalankan transformasi digital, serta berkembang lebih cepat.
Hadirkan 15 Layanan, Bidik Startup ASEAN

Perusahaan membangun platform untuk berbagai inovasi pada cloud yang terunggul di industri. Sebagai bagian dari upaya ini, Jacqueline Shi, President of Huawei Cloudโs Global Marketing and Sales Service, mengumumkan peluncuran secara global atas lebih dari 15 layanan canggih barunya.
Layanan baru tersebut di antaranya adalah Huawei Cloud CCE Turbo, Ubiquitous Cloud Native Service (UCS), model gelombang Pangu, DataArts LakeFormation, Virtual Live, CodeCheck dan CloudTest, KooMessage, KooSearch, dan KooGallery.
Selain itu, Huawei Cloudย juga menekankan pentingnya upaya mendorong inovasi dengan teknologi, serta mempercepat pertumbuhan usaha rintisan dengan ekosistem global yang baik. Itu sebabnya,ย perusahaanย melansir rencana untuk meningkatkan pembangunan ekosistem dan tiga inisiatif pentingโplatform komputasi awan inovatif, program akselerasi usaha rintisan, serta sarana bisnis.
Dalam tiga tahun mendatang, Huawei akan membantu 10.000 usaha rintisan yang sangat potensial di seluruh dunia dalam mempercepat inovasi dan pertumbuhannya pada platform komputasi awan, serta ekosistem yang lebih luas.
Perusahaan akan menyiapkan berbagai bentuk pemberdayaan, seperti pengoptimalan biaya, dukungan teknis, pelatihan kewirausahaan, dan sumber daya bisnis kepara startup potensial.
Di Asia Pasifik saja, lebih dari 120 perusahaan telah bergabung dengan Program Startup Huawei Cloud.ย Misalnya, Huawei Cloud membantu ReverseAds mengembangkan bisnisnya di Thailand, Singapura, dan Amerika Selatan.ย Melalui program ini, ReverseAds telah menerima pembiayaan lebih dari USD20 juta.ย
โKami akan lebih mempromosikan program startup ke seluruh dunia. Melalui Spark Program in Asia, Huawei akan menginvestasikan USD 100 juta ke ekosistem startup ASEAN dari 2022 โ 2025,โ pungkas Shi.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



