Penjualan Ponsel Turun, Laba Bersih Xiaomi Justru Meroket 147% Jadi Rp10,6 Triliun

6 Min Read

Beijing (China), Gizmologi – Permintaan pasar smartphone yang lesu secara global dirasakan juga oleh Xiaomi. Berdasarkan laporan Canalys pada Q2 2023, Xiaomi mengalami penurunan penjualan ponsel sebesar 16% dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Dari berhasil menjual 39.6 juta unit, menjadi “hanya” 33.2 juta.

Market share pun turun dari 14% menjadi 13%. Perusahaan smartphone asal China tersebut tetap bertahan di posisi ketiga di bawah Samsung dan Apple. Meski penjualan menurun, kinerja keuangan Xiaomi justru mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang. Pendapatan dari bisnis smartphone tercatat mencapai 36,6 miliar RMB (setara 76,4 triliun rupiah) atau tumbuh 4,6% secara kuartalan.

Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Hong Kong tersebut mengumumkan hasil laporan keuangan konsolidasi non-audit kuartal kedua tahun 2023. Mereka melaporkan bahwa total pendapatan mencapai 67,4 miliar RMB (setara 140,8 triliun rupiah) atau tumbuh 13,2% dari kuartal ke kuartal (QoQ).

Kinerja Xiaomi Q2 2023

Pada laporan tersebut, Xiaomi mencatatkan laba bersih yang tumbuh signifikan, yakni 147% secara year-on-year (YoY). Laba bersih Xiaomi senilai 5,1 miliar RMB atau setara 10,6 triliun rupiah. Jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi yang ada di Tanah Air, pencapaian Xiaomi secara global ini mendekati Telkom.

Laba bersih BUMN telekomunikasi tersebut pada semester 1 2023 ini tercatat sebesar Rp12,8 triliun. Xiaomi masih perlu bekerja keras mengumpulkan Rp2 Triliun lagi untuk menyamai Telkom.
Baca juga: Semester 1 2023, Telkom Raih Pendapatan Rp73,5 Triliun & Cuan Rp12,8 triliun

Menurut Xiaomi, pencapaian tersebut berkat implementasi strategi utama perusahaan yaitu penekanan pada skalabilitas dan profitabilitas sejak dua kuartal sebelumnya. Hal ini membuat Xiaomi mencatatkan profit dan pertumbuhan bisnis yang kuat dengan beberapa indikator operasional yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.

Selama periode semester pertama 2023, Xiaomi juga mencatatkan laba yang disesuaikan sebesar 8,4 miliar RMB (setara 17,56 triliun rupiah) atau hampir mendekati nilai keuntungan perusahaan sepanjang tahun 2022. Pendapatan laba kotor Xiaomi mencapai rekor tertinggi sebesar 21,0%, menandai peningkatan margin laba kotor di ketiga segmen bisnis, termasuk smartphone, IoT dan produk gaya hidup, serta layanan internet.

Selain itu, mereka juga telah secara aktif meningkatkan efisiensi internal dan kinerja secara keseluruhan. Seperti sempat ramai pada akhir tahun lalu, Xiaomi melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) ribuan karyawannya. Selain efisiensi karyawan, Xiaomi juga nengurangi biaya operasional, sekaligus mengoptimalkan manajemen inventaris guna menguatkan pengembangan jangka panjang dan berkelanjutan perusahaan. Dampaknya, Xiaomi berhasil menekan pengeluaran perusahaan hingga 2,3% secara YoY dan memangkas nilai inventori perusahaan sebesar 33,5%, angka terendah dalam sepuluh kuartal terakhir.

Peningkatan pendapatan pada produk IoT dan gaya hidup

Xiaomi pun terus mendorong inovasi dalam segmen smartphone premium. Baru-baru ini Xiaomi memperkenalkan Xiaomi Mix Fold 3 untuk pasar domestik China. Smartphone tersebut mendapat sambutan antusias dengan penjualan 2,25 kali lebih tinggi dalam 5 menit setelah dijual, sebuah rekor baru untuk smartphone lipat Xiaomi.

Dengan diperkenalkannya insentif kebijakan untuk meningkatkan permintaan pasar dan meningkatkan konsumsi, pendapatan Xiaomi dari produk IoT dan gaya hidup Xiaomi mencapai 22,3 miliar RMB (setara 46,5 triliun rupiah), meningkat 12,3% YoY, dan margin laba kotor mencapai 17,6%, naik 3,3 poin persentase YoY, mencatat rekor tertinggi baru. Xiaomi terus memperkuat interkonektivitas di berbagai skenario penggunaan perangkat.

Pada 30 Juni 2023, jumlah perangkat IoT yang terhubung pada platform AIoT Xiaomi (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 654,5 juta pengguna, meningkat 24,2% YoY. Sedangkan jumlah pengguna yang memiliki lima perangkat atau lebih yang terhubung ke platform AIoT Xiaomi (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 13 juta pengguna, meningkat 27,8% secara YoY. Pada bulan Juni 2023, pengguna aktif bulanan Aplikasi Mi Home tumbuh menjadi 82,9 juta, meningkat 17,1% YoY.

Selama Q2 2023, pendapatan dari smart home appliances berukuran besar (termasuk AC, lemari es, dan mesin cuci) melonjak lebih dari 70% YoY. Diantaranya, pengiriman AC Xiaomi meningkat lebih dari 90% YoY. Kinerja lini bisnis produk lemari es dan mesin cuci terhitung unggul di pasar. Pengiriman lemari es Xiaomi melebihi 500.000 unit dan pengiriman mesin cuci Xiaomi melebihi 300.000 unit. Menurut All View Cloud (AVC), pada paruh pertama tahun 2023, pengiriman Xiaomi TV menduduki peringkat No. 1 di pasar domestik China.

Basis pengguna internet global Xiaomi terus berkembang. Pengguna aktif bulanan MIUI pada Juni 2023, di pasar global maupun pasar China, masing-masing mencapai 606,0 juta dan 149,3 juta, mencatat peningkatan YoY sebesar 10,8% dan 6,5%. Pada kuartal kedua tahun 2023, pendapatan layanan internet Xiaomi mencapai 7,4 miliar RMB (setara 15,4 triliun rupiah), meningkat 6,8% YoY, mencapai rekor kuartalan tertinggi, sementara margin laba kotor layanan internetnya mencapai 74,1%.

Pada kuartal kedua tahun 2023, pendapatan iklan Xiaomi mencapai 5,1 miliar RMB (setara 10,6 triliun rupiah), meningkat 13,0% YoY, dan mencatat rekor tertinggi. Pendapatan dari periklanan berbasis kinerja dan merek dalam dan luar negeri juga mencatatkan rekor tertinggi baru setiap kuartal. Pendapatan gaming Xiaomi mencapai 1 miliar RMB (setara 2 triliun rupiah), meningkat sebesar 7,5%, menikmati pertumbuhan YoY selama delapan kuartal berturut-turut.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version