Jakarta, Gizmologi – Metaverse telah menjadi perbincangan penting baik di skala global maupun Indonesia. Bahkan Presiden Jokowi pun pernah beberapa kali menyebut teknologi baru ini. Nah, di Indonesia sebenarnya telah ada pengembang metaverse yang reputasinya sudah diakui di kancah international yaitu WIR Group.
Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital, di mana semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. Melalui dunia teknologi metaverse ini, nantinya apa yang terjadi dalam dunia digital akan menjadi hampir senyata dunia aslinya.
“Metaverse yang awalnya merupakan konsep fiksi ilmiah dapat menjadi kenyataan yang terus bertambah dan semakin riil seiring berkembangnya teknologi dan konektivitas,” ujar Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Global.
Nama WIR Group kian menjadi perhatian setelah berhasil menggandeng Bank milik negara (Himbara), untuk menggarap proyek metaverse dengan didukung pemerintah. Tak hanya itu, perusahaan yang nama resminya PT WIR Asia Tbk ini tengah mempersiapkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO) dengan kode saham WIRG.
Dibanding GoTo, WIR Group memang kalah dari segi popularitas. Karena GoTo dengan Gojek dan Tokopedia merupakan layanan yang dipakai pengguna sehari-hari. Sedangkan WIRG ini perusahaan B2B (business to business) yang mengembangkan teknologi untuk korporasi.
WIR Group adalah perusahaan teknologi augmented reality terkemuka asal Indonesia yang masuk dalam daftar “Metaverse Companies to Watch in 2022” versi majalah bisnis internasional Forbes GE. Belum lama ini, mereka menjalin kerja sama dengan berbagai entitas dari beragam sektor guna mengembangkan platform Metaverse Indonesia. Rencananya, WIR Group akan memperkenalkan prototipe Metaverse Indonesia kepada dunia internasional saat perhelatan Presidensi G-20 Indonesia 2022 di Bali.
WIR Group Kembangkan Metaverse Indonesia
WIR Group digadang-gadang mengembangkan inovasi terbesarnya yang dinamakan Metaverse Indonesia. Mereka menyajikan pengalaman dunia Metaverse dengan mengedepankan unsur unsur kearifan lokal budaya Indonesia. Pototipe metaverse Indonesia pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022.
Executive Chairmand & Co-Founder WIR Group Daniel Surya mengatakan Metaverse Indonesia akan dirancang dengan platform yang didukung oleh teknologi artificial intelligence (AI), virtual reality (VR), dan augmented reality (AR). “Platform Metaverse Indonesia nantinya juga akan menghadirkan kota-kota besar di Indonesia dengan tata kelola yang digunakan bersifat kredibel dan berdasarkan nilai-nilai dan kearifan budaya bangsa,” ujarnya.
Selain didukung pemerintah, dalam pengembangan Metaverse Indonesia ini WIR Group juga mengajak perusahaan global Meta (Facebook) dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality. Sementara di dalam negeri, WIR Group telah menandatangani kerja sama dengan sejumlah entitas dari berbagai sektor untuk ikut bergabung dalam ekosistem Metaverse Indonesia. Mulai dari sektor perbankan di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), sektor pendidikan (Trisakti School of Multimedia), properti hingga budaya dan kuliner (Museum Boga Indonesia).
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pun mendorong kolaborasi multipihak dalam merintis dan mewujudkan metaverse versi Indonesia agar memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, mengatakan Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital. Hal ini pun akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. “Tentunya perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya” ujar Johnny G. Plate.
Menurut Gupta Sitorus, pembangunan Metaverse Indonesia membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024 mengingat pembangunan metaverse memiliki kompleksitas yang tinggi. Saat ini WIR Group tengah mempersiapkan fase pengembangan platform Metaverse di Jakarta, Bali dan Ibu Kota Negara (IKN). Dengan bimbingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Investasi/BKPM, WIR Group dapat menciptakan inovasi baru yang relevan dan selaras dengan visi dan tujuan negara.
Gupta Sitorus optimistis, sumber daya manusia dalam negeri mampu mengembangkan teknologi metaverse. Sebab, adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan. Dalam waktu yang relatif cepat, visi pengembangan sektor teknologi metaverse secara pesat di Indonesia dapat terwujud.
Perusahaan Metaverse Indonesia Pertama IPO di BEI
Sebagaimana disinggung di atas, WIR ASIA Tbk (WIRG) bersiap menawarkan sahamnya ke publik dengan menggelar Initial Public Offering (IPO). WIR ASIA menawarkan sebanyak-banyaknya 2.337.090.000 saham baru dengan nilai nominal Rp5 per saham atau mewakili maksimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.
Masa penawaran awal atau book building telah berjalan mulai 14 Maret hingga 17 Maret 2022. Estimasi tanggal efektif adalah 25 Maret dan masa penawaran umum dijadwalkan pada 29 hingga 31 Maret 2022. Selanjutnya, perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 4 April 2022.
Saham baru tersebut ditawarkan kepada publik dengan Harga Penawaran berkisar antara Rp 150 sampai dengan Rp 175 per saham. Target dana yang diraih melalui aksi korporasi ini berkisar antara Rp 350,5- 408 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Unit Bisnis WIR Group
WIR Group adalah salah satu pelopor perusahaan berbasis augmented reality (AR) di Asia Tenggara yang sudah membangun solusi untuk puluhan industri mancanegara dengan mengkombinasikan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR) & Artificial Intelligence (AI).
Sejak 2009, WIR Group diklaim telah menyelesaikan ribuan proyek dan melayani lebih dari 20 negara termasuk di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Nigeria, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar & banyak lainnya. Mereka juga memiliki lima paten teknologi (yang terdaftar dalam lingkup teknologi AR) dan menerima berbagai penghargaan dan pengakuan.
Kegiatan usaha utama Perseroan melalui Perusahaan Anak yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics sebagai sarana untuk menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen.
Berdasarkan yang tercantum di website resmi perusahaan, setidaknya ada lima anak usaha yang dimiliki WIR Group. Di antaranya sebagai berikut: AR&Co yang menyediakan jasa pengembangan augmented reality untuk perusahaan. Kemudian DÄV, penyedia platform IoT yang memanfaatkan aplikasi teknologi Augmented Reality (AR) + Artificial Intelligence (AI) + Internet of Things (IoT). MindStore, penyedia AR & VR untuk commerce (Virtual Store Network). Minar, AR untuk gaming dengan geolocation). Terakhir, DMID sebagai firma konsultan stategi bisnis dengan pemanfaatan AR.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




