Jakarta, Gizmologi โ Strategi investasi yang konsisten terbukti efektif dari masa ke masa. Metode ini dikenal dengan sebutan Dollar Cost Averaging atau DCA. Terlebih dengan maraknya investasi bodong, masyarakat didorong untuk lebih melek literasi finansial.
Mengacu pada data yang disampaikan oleh Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi bodong dengan berbagai jubahnya telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ini sangat merugikan dan berbahaya.
Baca juga:ย Kian meresahkan! Investasi Bodong Rugikan Masyarakat Sampai Rp117,4 Triliun
Edukasi untuk meningkatkan literasi finansial pun terus giat dilakukan. Agar masyarakat terhindar dari investasi bodong yang seringkali mengiming-imingi masyarakat dengan cara instan menjadi kaya.ย Salah satunya dilakukan oleh platform investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk pemula, Bibit. Aplikasi yang meraih penghargaanย The Most Favourite Investment Apps di ajang Indonesia Gadget Award 2021 ini terus melakukan berbagai upaya edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Apa itu Dollar Cost Averaging?
Kembali ke pembahasan awal tentang Dollar Cost Averaging, di momen bulan Ramadan, Bibit ingin mengajak masyarakat Indonesia, terutama para investor untukย konsisten di dalam berinvestasi.
Dollar Cost Averaging adalah sebuah metode sederhana di mana investor menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan ataupun setiap minggu secara konsisten dan rutin. Strategi investasi ini dilakukan secara konsisten tanpa menebak arah pasar di jangka pendek. Cara ini sangat disarankan para investor berpengalaman karenaย terbukti efektif dari masa ke masa.
Dalam investasi reksa dana, strategi Dollar Cost Averaging akan membantu investor berdisiplin untuk membeli unit penyertaan yang lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih sedikit pada waktu harga naik tanpa harus melihat kondisi ekonomi serta tanpa melihat apakah harga sedang naik atau turun.
Ini tentu membantu investor mengambil keputusan investasi yang lebih mudah serta terhindar dari keputusan emosional. Strategi yang dianjurkan oleh guru investasi seperti Warren Buffet ini kini dapat kita lakukan dengan fitur Nabung Rutin (autodebet) yang Bibit miliki. Pengguna Bibit bisa memilih GoPay atau Bank Jago untuk mengaktifkan fitur ini.
Pengguna Bibit pun bisa berinvestasi di produk reksa dana konvensional maupun Syariah. Bagi investor pemula yang belum memiliki pengetahuan mendalam mengenai reksa dana atau tidak punya waktu dan sumber daya untuk membangun portofolio investasi, reksa dana merupakan pilihan yang sesuai. Reksa dana dikelola secara profesional oleh manajer investasi sehingga investor yang belum memiliki pengetahuan mendalam sekalipun sudah dapat berinvestasi dengan aman.
Sabar dan konsisten dalam berinvestasi reksa dana adalah kunci. Terkait hal ini, Bibit memiliki fitur Goal Setting yang bisa membantu pengguna dalam merencanakan target investasi mereka.
Bibit Gelar Edukasi Investasi
Di tahun 2021, Bibit mengadakan lebih dari 80 sesi edukasi secara gratis kepada publik. Di tahun 2022, upaya-upaya serupa akan dilanjutkan dan digencarkan dengan cara bermitra dengan berbagai organisasi seperti lembaga pendidikan, pelaku industri di sektor jasa keuangan, media massa, komunitas profesi, komunitas hobi, dan lembaga nonprofit.
Karena penggunanya serta anak-anak muda Indonesia kebanyakan cukup aktif di media sosial, Bibit rutin berkomunikasi lewat konten-konten segar, menarik, dan mudah dicerna. Sesekali, agar tidak kalah syahdu dengan lagu-lagu Tiktok yang sedang hits, Bibit menyampaikan pesan edukasinya lewat jingle di iklan terbaru mereka di tautan ini. Kamu bisa juga lho, ikutan challenge Instagram Reels & Tiktok #SyabarNabungdiBibit dan berkesempatan memenangkan total hadiah senilai 20 juta rupiah, dengan memparodikan jingle di iklan terbaru Bibit, hingga 29 April 2022. Cek selengkapnya di Instagram & Tiktok @bibit.id sekarang!
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



