Jakarta, Gizmologi โ Gangguan CrowdStrike yang membuat banyak bandara dan layanan di beberapa negara bermasalah sudah diupayakan untuk diperbaiki. Bos CrowdStrike menjelaskan bahwa permasalahan ini telah diperbaiki dan semua sistem telah kembali online.
George Kurtz, CEO CrowdStrike, mengatakan dalam postingan LinkedIn, lebih dari 97% sistem yang menjalankan perangkat lunaknya telah kembali online sejak 25 Juli 2024. Diketahui, gangguan CrowdStrike menyebabkan gangguan pada layanan Microsoft.
Microsoft sebelumnya memperkirakan 8,5 juta mesin telah dinonaktifkan oleh bug dalam perangkat lunak CrowdStrike. Perkiraan Kurtz tentang persentase yang diperbaiki menunjukkan sekitar 250.000 perangkat tetap offline.
Baca Juga: Terungkap, Ini Penyebab Sistem Komunikasi Kabel Laut ke Papua Sering Gangguan
Langkah Selanjutnya Dari Gangguan CrowdStrike

Melansir BBC.com, selain menjelaskan detail upaya penyelesaian gangguan CrowdStrike, kepala eksekutif tersebut juga mengucapkan terima kasihnya kepada klien dan pekerjanya. Tak lupa juga ia meminta maaf atas kejadian gangguan CrowdStrike.
โMeskipun saya tidak dapat menjanjikan kesempurnaan, saya dapat menjanjikan respons yang terfokus, efektif, dan dengan rasa urgensi,โ tulisnya.
Perbaikan dari gangguan CrowdStrike ini pun masih belum selesai dan perusahaan akan tetap berusaha untuk memulihkan sistem yang terdampak. Menurut keterangan perusahaan kepada BBC, mengembalikan sistem ke jaringan merupakan proses yang memakan waktu.

Pada hari Jumat minggu lalu, CrowdStrike dan Microsoft memberikan penyelesaian atau solusi secara daring kepada klien yang terdampak dalam waktu 24 jam setelah masalah tersebut pertama kali dilaporkan. Namun, solusinya, yang mencakup memulai ulang mesin dalam mode aman dan menghapus file yang rusak, mengharuskan orang untuk dapat mengakses perangkat secara fisik, yang terbukti sulit dalam beberapa kasus.
Microsoft telah merilis alat untuk mempercepat proses, dan CEO CrowdStrike mengatakan pengembangan alat pemulihan otomatis yang dibuat tersebut telah meningkatkan upaya pemulihan gangguan CrowdStrike. Perusahaan perangkat lunak tersebut cukup tanggap dalam menangani masalah ini dan menunjukkan komitmennya bahwa gangguan ini tak akan terulang lagi.
Meski Tanggap, Upaya Penyelesaian Gangguan CrowdStrike Mendapat Kritik

Upaya perusahaan untuk menebus kesalahan yang terlihat tanggap ini tetap mendapat kritik. Hal ini dikarenakan kekeliruan atas perbuatan CrowdStrike yang memberikan voucher UberEats senilai $10 kepada staf dan perusahaan tempat mereka bekerja sebagai bentuk permintaan maaf atas gangguan tersebut.
โSebagai ungkapan terima kasih, secangkir kopi atau camilan larut malam Anda berikutnya gratis,โ tulis CrowdStrike.
Hal yang berupa apresiasi tersebut bukan lah hal yang menyenangkan bagi orang yang dirugikan atau terdampak. Bersumber dari seorang pengguna di Reddit, ia mengatakan, โSaya benar-benar ingin menabrakkan mobil saya ke jembatan akhir pekan ini dan mereka membelikan saya kopi. Bagus.โ
Kerugian memang dialami bagi perusahaan besar. Sebagai contoh perusahaan asuransi Parametrix, 500 perusahaan AS teratas berdasarkan pendapatan, tidak termasuk Microsoft, menderita kerugian finansial sebesar $5,4 miliar (ยฃ4,1 miliar) akibat pemadaman listrik tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



