Jakarta, Gizmologi โ Google kembali merilis pembaruan signifikan untuk lini Pixel melalui Android 16 QPR2, lengkap dengan security patch bulan Desember. Update ini tidak hanya berisi perbaikan bug seperti kebanyakan rilis triwulanan, tetapi juga menghadirkan sederet fitur baru yang makin menegaskan arah Google menuju integrasi AI yang lebih dalam di sistem operasi. Meski begitu, beberapa fiturnya justru menimbulkan tanda tanya apakah pengguna benar-benar membutuhkan sebanyak itu atau sekadar menjadi gimmick tambahan.
Secara umum, pembaruan QPR2 mencoba membangun pengalaman Android yang lebih cerdas dan personal. Fitur-fitur seperti ringkasan notifikasi berbasis AI serta peningkatan kustomisasi UI menunjukkan bagaimana Google ingin Pixel menjadi perangkat yang terasa intuitif untuk setiap pengguna. Namun, pembaruan besar biasanya datang dengan risiko inkonsistensi atau bug baru, yang terkadang muncul di sebagian pengguna terutama pada perangkat seri Pixel lama.
Selain itu, Google juga terus memperluas kontrol orang tua, sekaligus menambahkan beberapa fitur kualitas hidup (QoL) seperti peningkatan mode gelap hingga opsi pelaporan grup chat yang lebih cepat. Meski terdengar positif, ada kemungkinan sebagian pengguna merasa antarmukanya makin padat oleh fitur yang tidak semuanya relevan untuk kebutuhan harian.
Fitur AI Baru dan Peningkatan Notifikasi


Salah satu fitur utama di Android 16 QPR2 adalah AI Notification Summaries yang merangkum pesan panjang atau percakapan grup langsung di panel notifikasi. Untuk pengguna yang sering menerima puluhan pesan di jam sibuk, fitur ini tentu berguna karena memberikan konteks tanpa perlu membuka aplikasi. Namun, untuk sebagian orang, ringkasan AI bisa dianggap mengaburkan detail penting atau memaksa pengguna mengandalkan interpretasi mesin.
Google juga membenahi sistem notifikasi dengan pengelompokan yang lebih cerdas berdasarkan prioritas dalam Android 16 QP2. Ini membuat notifikasi penting seperti panggilan, pesan darurat, atau penggunaan aplikasi tertentu tidak mudah tenggelam di antara spam. Selain itu, fitur Call Reason bakal hadir di aplikasi Phone sehingga penelepon bisa memberi tag seperti โurgentโ agar penerima mengetahui konteks panggilan sejak awal.
Fitur baru lain yang menarik adalah Expressive Options. Ini menampilkan caption real-time lengkap dengan suara ambient dan tag emosi di video message, live stream, hingga stories. Di satu sisi, fitur ini cocok untuk inklusivitas dan membantu pengguna dengan gangguan pendengaran. Namun di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa fitur ini terlalu invasif atau membuat konten terlihat โramaiโ.
Kustomisasi UI, Parental Control, dan Perubahan Lain
Update Android 16 QPR2 juga memperluas kemampuan kustomisasi tampilan. Pengguna kini bisa memilih bentuk ikon home-screen secara manual, mendapatkan versi ikon bertema yang lebih rapi, serta fitur Expanded Dark Mode yang memaksa aplikasi yang tidak mendukung mode gelap untuk ikut meredup. Meski ini membantu konsistensi visual, memaksa aplikasi ke mode gelap terkadang membuat elemen UI menjadi sulit dibaca.
Google turut menambahkan Low-light Mode pada Screensaver yang otomatis meredupkan jam sesuai kondisi sekitar, serta opsi Enhanced HDR Brightness untuk menurunkan intensitas brightness saat memutar konten HDRโberguna bagi pengguna yang menganggap HDR Pixel terlalu menyilaukan.
Kontrol orang tua juga mendapat perombakan besar pada pembaruan Android 16 QPR2. Sekarang sistem dapat dikunci dengan PIN, memungkinkan orang tua mengatur waktu layar, membatasi aplikasi, hingga menjadwalkan downtime. Meski fiturnya lebih lengkap, antarmukanya bisa terasa kompleks bagi orang tua yang tidak terlalu tech-savvy.
Selain itu, fitur keamanan mendapat peningkatan dengan kemampuan keluar dan melaporkan grup chat dengan lebih cepat, pemindaian scam menggunakan Circle to Search, serta dukungan tab โPinnedโ di Chrome untuk pengalaman browsing yang lebih terorganisir.
Pembaruan Android 16 QPR2 kini mulai didistribusikan ke Pixel 6 dan perangkat lebih baru secara bertahap. Seperti biasa, perilisan bertahap ini memastikan kestabilan, meski pengguna mungkin harus menunggu beberapa hari sebelum update muncul di perangkat masing-masing.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



