Jakarta, Gizmologi – Setelah banyak perbincangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akhirnya akan uji coba Starlink di Ibukota Negara (IKN).
Space X perusahaan yang menjalani proyek pengembangan konstelasi satelit Starlink telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) kepada Kemenkominfo.
Desas desus Starlink masuk ke Indonesia sejak tahun lalu, Kemenkominfo pun mengingatkan bahwa kehadiran satelit ini nantinya di Indonesia tetap harus menaati peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Pro dan Kontra Hadirnya Starlink di Indonesia
Uji Coba Starlink akan Berlangsung Sebelum atau Sesudah Idul Fitri 1445 H
“Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (jadwal uji coba layanan Starlink di tahun 2024,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi, usai menghadiri Buka Puasa bersama Wartawan Kominfo di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).
Menurut Menteri Budi Arie, pemerintah membuka peluang bagi perusahaan telekomunikasi baik skala nasional maupun global untuk berinvestasi dan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Kedepannya hal ini pun harus diperhatikan lagi, agar bisnis di industri telekomunikasi tetap adil.
“Kita lihat nanti perkembangannya, yang penting kita harus bikin bisnis yang fair, level playing field-nya juga dan semua harus ikuti regulasi yang ada,” ungkapnya
Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto menjelaskan dalam proses perizinan operasi, Starlink telah membangun hub dan memenuhi standarisasi perangkat dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika.
“Jadi mereka ada kemungkinan sudah comply untuk VSAT. Untuk internet (ISP) dia harus bekerja sama dengan NAP, mungkin belum selesai perjanjian kerja sama,” ujar Wayan.
Dirjen Wayan Toni menyatakan rentan waktu uji coba Starlink merupakan kebijakan pihak perusahaan. Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan uji coba Starlink ditargetkan berlangsung antara sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
“Kemungkinan sebelum lebaran atau setelah lebaran. Nanti diharapkan uji coba untuk penggunaan satu ground segment-nya menggunakan layanan mereka,” jelasnya.
Starlink Global dan Starlink Indonesia Berbeda
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menegaskan terdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Menurutnya, Starlink Indonesia menjadi bagian dari penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.
“Mereka global ya Starlink saja, kalau Starlink Indonesia pemegang izin VSAT dan izin ISP-nya nanti jadi dia seperti penyelenggara di Indonesia. Mereka beli perangkat dan internetnya ke Starlink global, jangan disamakan dengan mereka, makanya harus membangun hub disini,” ungkap Wayan.
Website Starlink Indonesia pun sudah bisa kamu akses, dan nampaknya tak hanya menyasar pasar Business to Business atau B2B tetapi menyasar B2C dengan layanan ISP mereka. Masyarakat bisa berlangganan Starlink mulai dari Rp750 ribu dengan biaya perangkat keras seharga Rp7,8 juta.
Meski sudah mulai mempromosikan di websitenya, namun ketersediaan layanan Starlink di Indonesia akan mulai pada 2024. Hal ini terlihat pada peta yang dihadirkan dalam website. Apakah Gizmo friends tertarik?
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

