Jakarta, Gizmologi โ Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus mendorong penerapan dan pengembangan kota cerdas melalui Gerakan Menuju Smart City. Apalagi diproyeksikan 82,37 persen penduduk akan hidup di pusat kota di tahun 2045.
โPengembangan kota cerdas melalui Gerakan Menuju Smart City menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh kami,โ ujar Menkominfo Johnny dalam konferensi pers di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/12/2021).
Menurut Johnny, pengembangan smart city merupakan bagian dari rencana utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota modern. Selain itu, smart city juga dinilai jadi salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif.
โIni terjadi urbanisasi, untuk itulah diperlukan strategi pengembangan kota yang akomodatif terhadap perkembangan zaman, dan pengembangan kota cerdas atau smart city melalui Gerakan Menuju Smart City menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh kita bersama,โ jelasnya.
Ada pun pengembangan rencana induk smart city untuk daerah sekitar ibu kota negara baru dan kawasan pariwisata prioritas nasional yang difasilitasi Kementerian Kominfo yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Morotai, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat dan Labuan Bajo.
Baca Juga: Layanan 5G Indosat Ooredoo Siap Geber Jakarta Jadi Smart City
Smart City dengan Infrastruktur IOT

Selain itu, Johnny juga mendorong pemerintah daerah memanfaatkan teknologi digital, termasuk Internet of Things (IoT) dalam membuat terobosan baru atau smart solution. Hal tersebut sejalan dengan arus digitalisasi meningkatkan produktivitas dan optimalisasi layanan publik.
โTeknologi Internet of Things akan mengalami perkembangan pesat di tahun 2025, di mana akan terdapat 41,6 M perangkat IoT yang terpasang secara global,โ paparnya.
Dia memprediksi 400 juta perangkat IoT terpasang di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 678 juta pada 2025, seiring dengan pemerataan 5G.
Johnny juga mengatakan nilai pangsa pasar IoT di Indonesia mengalami peningkatan dari Rp355 triliun pada 2022 menjadi Rp557 triliun pada 2025. Volume data juga diprediksi meningkat.
โMaka utlisasi layanan digital secara nasional juga akan terus dan semakin meningkat,โ kata Johnny seraya mengatakan penetrasi internet di Indonesia sejak awal januari 2021 mencapai 73,3 persen dari jumlah populasi penduduk atau setara dengan 202,7 juta masyarakat pengguna.
ย
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



