Jakarta, Gizmologi โ Nvidia secara resmi membatalkan rencananya untuk akuisisi ARM, perusahaan semikonduktor asal Inggris. Padahal setengah tahun lalu, Nvidia bersama Softbank secara terbuka ingin membeli ARM secara tunai dan saham senilai USD 40 miliar atau sekitar Rp 570 triliun.
โARM memiliki masa depan yang cerah, dan kami akan terus mendukung mereka sebagai pemegang lisensi selama beberapa dekade mendatang. Meskipun kami tidak akan menjadi satu perusahaan, kami akan bermitra erat dengan ARM,โ kata Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO Nvidia, seperti dilansir dari blog resmi perusahaan, Kamis (9/2/2022).
ARM sendiri merupakan perusahaan perancang chip yang desainnya dijadikan sebagai dasar dari sebagian besar prosesor perangkat mobile di seluruh dunia. ARM tidak memproduksi prosesor, melainkan melisensikan teknologi semikonduktornya kepada pihak lain, mulai dari Qualcomm, Nvidia, Texas Instrument, Samsung, hingga Apple.
Akuisisi ARM Terbentur Regulasi

Berdasarkan keterangan resminya yang dirilis pihak Softbank, kesepakatan ini resmi berakhir terhitung 8 Februari 2022. Dikarenakan rencana akusisi ini ditentang oleh berbagai pihak, seperti Qualcomm, Microsoft, Intel serta Google.
Tak hanya itu, regulator Inggris juga menilai akuisisi ini dapat merusak persaingan dan melemahkan saingan, sehingga memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu juga melayangkan gugatan dan meminta transaksi Nvidia dengan ARM diblokir dengan dalih anti-monopoli.
โKami khawatir Nvidia yang mengendalikan ARM dapat menciptakan masalah bagi para pesaing dengan membatasi akses mereka ke teknologi utama, dan menghambat inovasi di sejumlah pasar penting dan berkembang,โ kata Andrea Coscelli, kepala Otoritas Persaingan dan Pasar di Inggris.
Baca Juga: NVIDIA Akuisisi Arm dari SoftBank, Gelontorkan Dana Rp598 Triliun
Terbaru, seiring dengan pembatalan akuisisi ini, Softbank mengumumkan rencananya untuk memulai penawaran umum perdana ARM atau IPO. Rencananya, ARM akan melakukan penawaran umum perdana pada periode tahun fiskal yang dimulai 1 April hingga 31 Maret 2023 mendatang.
โARM menjadi pusat inovasi tidak hanya dalam revolusi ponsel. Tetapi juga dalam komputasi awan, otomotif, Internet of Things, hingga metaverse. Kami akan mengambil kesempatan ini dan mulai bersiap untuk membawa ARM ke publik, dan membuat kemajuan lebih jauh lagi,โ kata Masayoshi Son, Representative Director, Corporate Officer , Chairman & Chief Executive Officer SoftBank Group Corp.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



