Jakarta, Gizmologi โ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat timbunan sampah elektronik di Indonesia pada 2021 yang lalu mencapai 2 juta ton. Dari jumlah tersebut, pulau Jawa berkontribusi hingga 56% dari total sampah elektronik tahun ini.
Di era digital yang disertai dengan sifat konsumtif masyarakat terhadap perangkat elektronik, potensi timbunan sampah elektronik di Indonesia memang sangat besar. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.
Salah satu produsen perangkat gawai terkemuka adalah OPPO. Hampir setiap bulan mereka merilis perangkat baru di pasar. Untungnya, masalah sampah elektronik hingga penggunaan teknologi yang ramah lingkungan ini turut menjadi perhatian mereka.
Sebagai perusahaan teknologi global yang berupaya meningkatkan kehidupan melalui teknologi, OPPO memprioritaskan tanggung jawabnya terhadap keberlanjutan lingkungan. Perusahaan teknologi di bawah BBK Group ini terus memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau. Di antaranya mulai dari penerapan sistem operasional dan desain produk ramah lingkungan hingga edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap keberlanjutan.
Sampah plastik merupakan salah satu isu utama dalam pencemaran lingkungan saat ini. Menurut data dari United Nations Environment Programme, sekitar 11 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya. Sampah plastik yang tidak dibuang dengan benar akan mencemari tanah, air, dan akhirnya masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang kita makan. Zat mikroplastik tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan dan sayangnya tidak banyak yang mengetahui hal ini.
Terapkan Prinsip 3R+1D
Untuk mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam kemasan perangkat, OPPO telah menerapkan prinsip kemasan hijau โ3R+1Dโ ( reuse, reduce, recycle + degrabale) yang telah diakui secara internasional. Program iniย berfokus pada pengurangan, daur ulang, penggunaan kembali bahan plastik, dan beralih ke bahan plastik yang bersifat degradable.
Melalui pendekatan ini, OPPO telah berhasil mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam pengemasan di Eropa hingga 95% sejak tahun 2019. OPPO juga memanfaatkan bahan asam polilaktat yang dapat terurai untuk menggantikan penggunaan plastik konvensional.
Sebagai informasi, OPPO 5G CPE T2 yang diluncurkan tahun ini diproduksi menggunakan sebagian dari bahan PCR (Post-Consumer Recycled Plastics) yang berasal dari produk konsumen.
Menggunakan kembali produk limbah
Hutan merupakan tempat yang memiliki berbagai sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Penggundulan hutan dan pengurangan lahan hutan merupakan ancaman langsung terhadap keanekaragaman hayati di bumi dan dapat mempercepat pemanasan global.
Untuk mengurangi penggunaan serat kayu, OPPO ย memanfaatkan berbagai bahan daur ulang. Misalnya di Eropa, kemasan untuk seri OPPO Find X5 terbuat dari sekitar 45% serat daur ulang. Serat ini berasal dari kertas daur ulang atau sampah organik lainnya, seperti tebu dan bambu.
Volume limbah elektronik yang dihasilkan secara global telah meningkat sebesar 21% selama lima tahun terakhir, kategori limbah rumah tangga meningkat paling cepat. Meskipun demikian, hanya 17,4% limbah elektronik yang telah didaur ulang. Memahami ancaman jangka panjang yang ditimbulkan oleh limbah elektronik terhadap lingkungan, OPPO telah berinisiatif untuk menciptakan produknya lebih tahan lama.
OPPO juga telah menjalankan program daur ulang untuk produk elektronik yang terbuang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Peluncuran terbaru OPPO Find X5 series dilengkapi dengan Battery Health Engine yang memungkinkan baterai smartphone untuk mempertahankan lebih dari 80% kapasitas aslinya setelah 1.600 siklus pengisian penuh. Kapasitas ini lebih dari dua kali rata-rata dibandingkan dengan yang ada di industri dan memastikan bahwa setiap baterai dapat digunakan lebih lama dan tidak dibuang.
Hingga saat ini, OPPO telah menyediakan program daur ulang dan menawarkan layanan Tukar Tambah di berbagai negara. Di China, OPPO telah menerima lebih dari 1,2 juta ponsel second melalui program daur ulang ini pada tahun 2021. Jumlah ini diperkirakan setara dengan lebih dari 216 ton sampah elektronik.
OPPO juga merupakan salah satu produsen smartphone pertama yang bergabung dalam Eco Rating, sebuah program yang diprakarsai oleh beberapa operator seluler terkemuka di Eropa untuk mengevaluasi kinerja lingkungan ponsel di seluruh siklus hidupnya. Melalui partisipasinya dalam program ini, OPPO bekerja sama dengan pihak lain di industri untuk mendorong transformasi keberkelanjutan lingkungan.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



