“Harus diakui, kamera 360 derajat masih sekadar alternatif, belum bisa menggantikan peran utama kamera digital untuk memproduksi foto dan video,” kata Ahmad Zamroni, Chief Photo Majalah Forbes Indonesia, saat ditemui dalam peluncuran Samsung Gear 360 di Jakarta (15/8).
Menurutnya, penggunaan kamera 360 dalam pembuatan konten video tidak cocok untuk semua hal, tapi hanya pada kondisi tertentu saja. Kendati demikian, ia juga mengakui peran konten 360 di dalam dunia fotografi memiliki kekuatan yang luar biasa pengaruhnya. Karena sebelumnya, foto merupakan hasil bidikan dari sebuah momen yang hanya dapat dinikmati satu arah dan tidak dapat merasakan suasana pada momen tersebut atau biasa disebut dalam istilah fotografi yaitu feel the space.
Dengan adanya kamera 360, pria yang akrab dipanggil Roni tersebut menambahkan, siapapun dapat menikmati konten yang membuat mereka dapat merasa menjadi bagian pada momen tersebut. Berbagai media di seluruh dunia pun kini mulai mengadaptasi penyediaan informasi menggunakan format multimedia yang dijembatani dengan konten 360 derajat.
“Pemilihan momen seperti kejadian kolosal atau kegiatan yang melibatkan banyak pihak menjadi salah satu faktor penting dalam bercerita dengan kamera 360 derajat. Tidak kalah pentingnya adalah titik penempatan kamera yang menjadikan perspektif lebih maksimal dan memberikan cerita yang lebih kaya,” ujarnya.
Iapun menceritakan betapa sulitnya dulu membuat konten foto 360 derajat. Karena harus membutuhkan ketepatan penghitungan dan kamera yang mumpuni serta proses yang memakan waktu tidak sebentar. Namun kini dengan kamera 360 seperti yang ada pada Samsung Gear 360, prosesnya bisa dilakukan dengan amat singkat. Tinggal memencet pada tombol kamera. Sharing ke media sosial pun berlangsung secara instant melalui aplikasi di smartphone.
Sebagai informasi, Samsung Gear 360 yang baru dirilis ini adalah generasi kedua yang telah dikembangkan produsen elektronik asal Korea Selatan ini. Samsung Gear 360 yang baru ini bukan hanya update tambahan, namun merupakan perubahan besar dalam arah kamera 360 Samsung. Desainnya telah diubah sehingga lebih ramah dan nyaman untuk digenggam, dibandingkan pada Gear 360 generasi pertama (2015) yang hanya membulat.
Perangkat lunaknya juga telah ditingkatkan kemampuannya agar bisa melakukan live stream di media sosial. Pada saat Gear 360 terkoneksi dengan smartphone maupun komputer yang kompatibel, pengguna dapat membagikan konten mereka melalui siaran langsung dengan kualitas tinggi atau mengunggahnya langsung ke platform seperti Facebook, YouTube maupun Samsung VR.
Samsung Gear 360 juga menawarkan kemampuan merekam video 4K untuk hasil konten digital yang menakjubkan dan lebih nyata. Dilengkapi dengan sensor gambar 8.4 megapixel dan Bright Lens F2.2 pada kedua lensa fisheye, Gear 360 dapat menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi.
Dalam hal kompatibilitas, Gear 360 bisa dipasangkan dengan serangkaian aksesoris dan dudukan kamera dari pihak ketiga. Namun untuk kompatibilitas dengan perangkat lain, Samsung Gear 360 tergolong semi ekslusif. Kamera 360 bekerja dengan mulus hanya pada smartphone Samsung Galaxy tipe high-end yang harganya IDR 5 juta ke atas yaitu Samsung Galaxy S8 dan Galaxy S8+, Galaxy S7, Galaxy S7 edge, Galaxy Note5, Galaxy S6 edge+, Galaxy S6, Galaxy S6 edge, Galaxy A5 (2017) dan Galaxy A7 (2017).
Untuk perangkat Android lain, mohon maaf saja jika masih belum bisa. Anehnya, Gear 360 justru kompatibel dengan perangkat dari kompetitor utamanya yaitu Apple. Gear 360 bisa terhubung dengan iPhone 7, iPhone 7 Plus, iPhone 6s, iPhone 6s Plus dan iPhone SE walaupun dengan fungsi yang sengaja dibatasi. Sedangkan untuk komputer, mendukung platform Windows dan Mac.
Tertarik? Samsung Gear 360 sudah tersedia di Indonesia melalui gerai Samsung dan toko retail dengan harga resmi Rp 2.999.000. Tapi sebelum memutuskan untuk meminang Samsung Gear 360, ada baiknya memperhatikan dulu apakah kamu sudah memiliki salah satu dari perangkat di atas?
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




