Jakarta, Gizmologi โ Google memberikan tanggapan mengenai isu penipuan nomor kontak palsu yang tertera pada aplikasi Maps, milik mereka. Google Maps yang sangat dimanfaatkan oleh pengguna maupun pebisnis nampaknya disalahgunakan oleh pelaku penipuan.
Isu penipuan nomor kontak palsu ini berawal diviralkan melalui akun @ecommurz di Instagram. Dalam akun tersebut diceritakan bahwa beberapa diantaranya terkenal penipuan karena nomor yang tertera pada halaman bisnis Google.
Google dalam tanggapannya mengatakan, โKami memahami adanya isu terkait informasi pada Profil Bisnis. Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan.โ
โKami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi. Kami juga dalam proses memulihkan informasi yang akurat,โ lanjut Google pada akun X mereka di @googleindonesia, Selasa (13/8/2024).
Baca Juga: Waspada Penipuan Nomor Kontak Palsu di Google Maps, Berikut Cara Menghindarinya!
Penipuan Nomor Kontak Palsu Bisa Terjadi Jika Profil Bisnis Belum Verifikasi
Awalnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah mengungkapkan bila sudah ada ratusan hotel yang berada di bawah naungan perhimpunan tersebut telah diretas, Selasa (12/8/2024). Di mana peretas sudah mengubah sejumlah data pada akun Google Bisnis hotel, termasuk dengan menambahkan nomor kontak palsu.
Namun setelah mengatakan hal tersebut pihak PHRI kembali klarifikasi bahwa ternyata bukan peretasan, melainkan pemalsuan data. Hal ini diklarifikasi langsung oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani.
โIni pengubah data elektronik oleh pihak tertentu,โ ujar Hariyadi dalam konferensi pers mengutip CNN Indonesia.

Ia juga mengungkapkan berdasarkan catatannya terdapat 369 akun Google Bisnis Hotel yang menjadi korban penipuan nomor kontak palsu per Senin kemarin. Pelaku penipuan mengubah nomor telepon hotel dengan nomor WhatsApp. Adanya nomor WhatsApp tersebut mendorong masyarakat untuk mem-booking hotel ke nomor tersebut.
Saat transaksi dimulai, pelaku penipuan nomor kontak palsu menyodorkan nomor rekening kepada korban untuk mentransfer biaya hotel. Pelaku juga menurunkan harga hotel agar lebih menarik korban.
Penipuan nomor kontak palsu ini bisa diketahui karena anggota PHRI yang kerap mengecek akun Google Bisnis. โSeingat saya dari Sumatera Barat yang lapor duluan di grup WA PHRI, terus semuanya cek,โ ungkap Hariyadi.
Nomor Kontak di Profil Bisnis Tak Bisa Diubah Jika Sudah Verifikasi

Adapun mengapa penipuan nomor kontak palsu ini bisa terjadi karena profil bisnis yang belum memverifikasi bisnis miliknya ke Google. Dengan begitu, orang lain bisa mengubah profil bisnis secara mudah untuk menipu banyak orang.
โTergantung akun sudah di verifikasi atau belum. Kalau sudah, hanya bisa di edit oleh pemilik,โ ujar Feliciana Wienathan, Communication Manager Google Indonesia, melalui WhatsApp.
Ada cara membedakan profil bisnis yang sudah diverfikasi oleh Google dan yang tidak. Ini sangat membantu pengguna untuk terhindar dari penipuan nomor kontak palsu.

Berdasarkan halaman Google Support dikatakan, โUntuk memastikan Profil Bisnis seakurat mungkin, Google menggunakan informasi dari berbagai sumber, misalnya, laporan pengguna dan konten berlisensi. Jika sumber melaporkan bahwa info profil Anda salah atau sudah tidak berlaku, profil Anda akan mendapatkan update dari Google yang dapat Anda tinjau.โ
Google memberikan kesempatan untuk siapa saja bisa membantu update profil bisnis. Pemilik bisnis dapat memilih untuk menyetujui, menghapus, dan mengganti, atau mengedit update Google. Berbagai jenis update ditampilkan dalam warna teks yang berbeda-beda di editor profil, biru berarti data diganti oleh Google, sedangkan hitam atau putih tak mendapat update dari Google. Selengkapnya kamu bisa cek di sini.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



