Riset Salesforce Tunjukan Pengaruh AI Generatif Bagi Para Bos Perusahaan

5 Min Read
Ilustrasi AI (Foto: rawpixel.com on Freepik)

Jakarta, Gizmologi – Salesforce, perusahaan teknologi berbasis platform CRM menunjukan riset terbarunya mengenai pengaruh AI generatif bagi para bos atau petinggi perusahaan. Riset terbaru dari Salesforce mengungkap bahwa AI generatif merupakan satu dari tiga prioritas bisnis teratas bagi 82% eksekutif perusahaan atau C-Suite di Indonesia.

Riset ini merupakan hasil kerjasama bersama dengan YouGov dan melibatkan secara anonim 207 pimpinan C-Suite yang mengepalai berbagai departemen di perusahaan-perusahaan besar yang memiliki sedikitnya 250 karyawan atau lebih. Riset mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang belum mengimplementasikan AI berpotensi kalah dalam persaingan dengan mereka yang sudah melakukannya.

”Para CEO melirik AI sebagai solusi untuk menciptakan nilai tambah yang terukur dan dalam menjaga daya saing bisnis. Langkah pertama yang harus diambil adalah melakukan unifikasi data,” ujar Iman Muhammad, Country Leader, Indonesia, Salesforce, di acara Media Briefing Salesforce, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga: Salesforce Perkenalkan Teknologi AI Tableau untuk Memudahkan Analisis Data Pengguna!

Ada Beberapa Faktor Bos Perusahaan Adopsi AI Generatif

Dalam riset yang dibagikan oleh Salesforce, 50% mengatakan bahwa perusahaannya telah memiliki strategi AI generatif yang jelas. Sementara itu, 42% lainnya mengatakan bahwa mereka tengah menyusun strategi AI generatif untuk bisnisnya.

Gelombang perubahan penggunaan chatbot dan copilot ke penggunaan agen-agen AI otonom bisa datang lebih cepat. Bahkan, saat ini disinyalir telah terjadi pergeseran besar menuju agentic systems.

Hal itu terlihat dari 100% dari C-Suite di Indonesia yang menjadi responden meyakini bahwa hanya dalam waktu tiga tahun ke depan AI sudah bisa diandalkan untuk mengerjakan satu dari tiga pekerjaan. Contohnya seperti penulisan, memperhalus tulisan, serta bantuan untuk membereskan masalah IT karyawan sehari-hari.

ilustrasi AI (foto:123rf everythingpossible)

Para C-Suite di Indonesia mengatakan, beberapa faktor kunci mereka yang mendorong pengadopsian AI generatif. Faktor pertama ialah adanya pengalaman pelanggan serta karyawan yang inovatif kepada pasar (49%).

Lalu faktor kedua karena adanya ekspektasi pelanggan untuk dihadirkannya pengalaman layanan yang makin cepat dan tepersonalisasi (46%). Serta adanya kebutuhan karyawan untuk menggunakan tools AI generatif (42%).

Para C-Suite di Indonesia sangat optimistis perihal pengintegrasian teknologi AI generatif ke dalam bisnisnya, dan mereka juga melakukan aksi nyata agar langkah ini berhasil. 25% persen responden mengatakan bahwa CEO-lah yang memegang peran paling besar dalam keberhasilan integrasi AI generatif sekaligus pemberdayaan tim, diikuti oleh CIO/CTO (23%) dan kepala-kepala departemen (17%) dalam perusahaan.

Dengan ini menjadi alasan Salesforce mengembangkan teknologi AI generatif yang membantu pelanggan meningkatkan produkivitas, menciptakan nilai tambah dari hubungan yang terbangun dengan para pelanggannya, hingga bagaimana mereka dapat mencetak margin bisnis yang sesuai harapan. Salesforce baru-baru ini memperkenalkan Agentforce, jajaran agen AI mandiri yang revolusioner guna membantu pekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di bidang jasa, penjualan, pemasaran, dan komersial, meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan secara signifikan.

Agentforce memberdayakan perusahaan dalam meningkatkan skala dan kapasitas tenaga kerjanya dengan mudah, cukup dalam beberapa kali klik saja. Agen AI Agentforce dengan kapabilitas yang luas mampu menganalisis data, mengambil keputusan sendiri, dan melakukan aksi langsung dalam pekerjaan, seperti menjawab pertanyaan pelanggan, menyortir potensi penjualan, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran.

Dengan Agentforce, organisasi mana pun dapat membangun, melakukan kustomisasi, hingga meluncurkan agennya sendiri, apapun bidang industri maupun use case yang hendak mereka bangun, dengan begitu mudah. Platform Salesforce yang berpusatkan pada Data Cloud memperkuat Agentforce dan setiap aplikasi Salesforce dalam menghadirkan pengalaman terbaik yang diperkuat dengan AI bagi seluruh pelanggan di semua titik layanan.

Data Cloud menyatukan dan mengharmonisasi seluruh data maupun metadata pelanggan lintas sistem secara real time, sehingga Agentforce bisa beroperasi dengan baik sesuai dengan konteks seutuhnya dan dengan tingkat presisi tinggi. Selain itu, pelanggan butuh mendapatkan jaminan bahwa data mereka tetap aman dan tepercaya. Oleh karena itu, Salesforce mengembangkan Einstein Trust Layer yang memberdayakan pelanggan untuk mendapatkan semua manfaat dari AI generatif tanpa mengkompromikan kontrol terhadap keamanan maupun privasi data mereka.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Share This Article

Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Exit mobile version