Jakarta, Gizmologi โ Pencarian kapal angkut BTS yang hilang diperairan Papua ditutup karena hasilnya yang masih nihil alias tak menemukan petunjuk apapun setelah melakukan pencarian selama tujuh hari. Pengumuman ditutupnya pencarian ini diumumkan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna.
Dalam video yang diterima oleh Gizmologi terlihat Suyatna didampingi oleh Komandan Pangkalan TNI AU, Yohanis Kapiyau Timika (Danlanud YKU), Letkol Pnb Kamto Adi Saputra, S.T., M.M.S., Komandan Satuan Tugas Udara (Dansatgasud), Kolonel Pnb Dwi Pantinovan, M. Han, dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Timika, Letnan Kolonel (Letkol) Laut (P), Benedictus Hery Murwanto, S.H.
โPelaksanaan operasi SAR terhadap LCT Cita XX sedang melakukan evaluasi dengan pemilik kapal dan kominfo. Kita meyepakati operasi SAR di hari ketujuh ini, kita usulkan ditutup kepada kepala Basarnas,โ ujar Suyatna.
Baca Juga: Kapal Pengangkut BTS Hilang Kontak di Perairan Papua
Meski Pencarian Kapal Angkut BTS Ditutup, Namun Belum Dinyatakan Selesai

Suyatna atau Wayan ini juga menjelaskan bahwa penutupan pencarian kapal angkut BTS bukan berarti kasus ini akan dilupakan begitu saja. Tim SAR atau tim pertolongan tentunya akan bergerak jika ada petunjuk lain dari kapal angkut BTS ini.
โWalaupun nanti udah ditutup oleh kepala basarnas, tapi belum dinyatakan selesai. Karena korban belum ditemukan dan Kapal belum ditemukan. Bilamana ada tanda-tanda korban ditemukan operasi sar akan dibuka kembali,โ ungkap Suyatna.
Alasan tim SAR belum menutup kasus ini karena belum ditemukannya bangkai kapal atau korban dalam proses pencarian. Tim akan berjalan lagi melakukan pencarian jika adanya yang melaporkan keberadaan kapal atau hal lain yang bisa membantu pencarian.
โKenapa belum ditutup, karena belum ditemukan korban dan kapal. Kita membantu pencarian bila ada yang menemukan akan melaporkan, tim akan tetap melakukan pencarian di sela-sela pelaksanaan tugas,โ tambahnya.
Kronologi Hilangnya Kapal Angkut BTS

Sebelumnya dilaporkan bahwa kapal angkut BTS yang hilang kontak ini membawa 12 awak kapal. Identitas awak kapal tersebut yaitu Junaidi (Kapten), Dedi (Mualim), M. Arif Efendi (KKM), Naikal (Oiler), Rusli (Juru Mudi), Agygera (Koki), Suherman (Pengawas Material Tower), Nimret G. Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, dan Alhakim.
Sebagai kapal angkut BTS tentu terdapat material BTS yang dibawa oleh kapal ini. Termasuk tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Kapal LCT Cita XX berangkat dari Timika pada hari Senin 15 Juli 2024 pukul 05.43 WIT dan rencananya akan tiba di Yahukimo pada hari Kamis, 18 Juli 2024. Pada hari Jumat, 19 Juli 2024, Penanggung Jawab Kapal LCT Cita XX, Mufli, melaporkan posisi kapal Cita yang belum tiba di Pelabuhan Yahukimo kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Timika.

Kapal berjenis LCT GT 145 tersebut terakhir berkomunikasi dengan kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan pada hari selasa 16 Juli 2024. Dari informasi yang disampaikan oleh awak Kapal Prima Jaya, Kapal LCT Cita XX tidak melaju dan posisi mengambil di pinggiran perairan.
Hingga Senin, 22 Juli 2024 petang, tim SAR gabungan melakukan pencarian ke wilayah perairan Distrik Pulau Tiga. Tim tersebut terdiri atas unsur-unsur TNI Angkatan Laut, Polairud, dan tim SAR daerah. Tim SAR gabungan menggunakan satu unit KRI, satu helikopter, dan Rigid Inflatable Boat. Namun, pencarian belum membuahkan petunjuk terkait keberadaan awak dan Kapal LCT Cita XX.
Pada Selasa, 23 Juli 2024, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian. Pencarian melalui udara dengan helikopter juga dilakukan untuk segera menemukan awak dan kapal tersebut, namun hasilnya tak membuah hasil.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



