Minat masyarakat akan sebuah smartphone gaming nampaknya tidak pernah turun, justru malah sebaliknya. Sementara, pilihan smartphone gaming terbaik yang hadir resmi sangat terbatas, di mana kebanyakan flagship unggulkan sektor lain seperti desain dan kamera. ROG Phone 5 menjadi salah satu dari sedikit pilihan yang ada.
Ya, penawaran terbaru dari ASUS ini hadir untuk penuhi kebutuhan konsumen yang benar-benar mencari performa gaming terbaik. Tak hanya perangkatnya saja, ekosistemnya pun disiapkan secara lengkap untuk menunjang keperluan tersebut. Kualitasnya pun tak perlu diragukanโini rilisan keempat, setelah versi pertama rilis akhir Oktober 2018 lalu.
Selama sepekan menggunakan ROG Phone 5, saya merasa ASUS ingin membawa beberapa peningkatan yang, mungkin tak terlampau jauh lebih baik dari ROG Phone 3, sebuah smartphone yang saya bilang cocok bahkan untuk non-gamer. Namun ini bukanlah hal buruk, karena memang generasi sebelumnya sudah sangat baik.
Dengan harga jual yang setara dengan flagship lain, apakah smartphone gaming ASUS terbaru satu ini layak beli? Berikut ulasan lengkapnya.
Desain

Masih tetap membawa ciri khas, namun kali ini lebih โrefinedโ. Seperti smartphone gaming pada umumnya, tampilan desain ROG Phone 5 secara keseluruhan masih cukup garang, walaupun sudah sedikit lebih kalem dari seri sebelumnya. Desain bodi belakang lebih sleek, namun tetap punya sudut tajam seperti pada modul kamera.

Logo ROG di belakang kini dibuat sedikit turun, dan tampil dengan gaya dot-matrix layaknya beberapa seri laptopnya. ASUS berikan kustomisasi tingkat lanjut, di mana logo tersebut bisa tampilkan dua warna berbeda. Sementara untuk bobot dan dimensi masih sama; terasa manteb, ramping, namun juga tinggi.
Terasa lebih tinggi karena memang berbeda hampir 2cm dari sebelumnya. Hal ini diduga karena speaker stereonya yang lebih baik, layar lebih besar plus hadirnya jack audio 3,5mm pada bodi bawah. Di samping kanan, terdapat port USB-C sekunder dengan desain pogo PIN baru untuk sambungkan ke aksesori tambahan. Kali ini, karetnya mudah dibuka. Minusnya? Seringkali mudah untuk terbuka sedikit di bagian bawahnya.

Untuk proteksi tambahan, Aero Case tetap hadir dengan perlindungan ke sudut-sudut bodi. Menambah grip meningat bodi belakang kacanya cukup licin (dan mudah kotor tentunya). Apresiasi lebih untuk pengalaman buka kotak yang imersif, memanfaatkan AR yang sangat menarik.
Layar

Kalau bodi belakang terlapis Gorilla Glass 3, layar depan ROG Phone 5 lebih kuat dengan Gorilla Glass Victus. Layarnya kini lebih besar, mencapai 6,78 inci. Namun tak perlu khawatir, dimensi kurang lebih masih sama berkat bezel yang lebih kecil sekitar 25%. Kamera depannya mengecil, namun tetap bisa diletakkan di bezel atas yang juga berfungsi untuk grip tambahan.
AMOLED, 1 milyar warna, HDR10+, up to 1200 nits, up to 144Hz refresh rate (dan bisa diatur secara dinamis). Sudah sesuai standar flagship, kecuali resolusinya yang โhanyaโ full HD+, meski masih sangat tajam dengan kerapatan piksel hampir 400 ppi. Ada lima pilihan standar warna yang bisa dipilih, hingga opsi untuk atur saturasi secara manual.

Green tint (yang umum pada panel AMOLED dengan refresh rate tinggi) saat menampilkan warna gelap di smartphone ini lebih jarang saya temui dibandingkan generasi sebelumnya. In-display fingerprint sensor-nya pun bekerja optimal dan peletakannya sangat pas, tidak terlalu ke bawah meski punya rasio layar tinggi.
Dengan layar sebesar dan selebar ini, ROG Phone 5 tak hanya cocok untuk para mobile gamer, namun juga untuk mereka yang hobi nonton serial televisi maupun film, atau senang untuk jalankan dua aplikasi sekaligus. Dalam penggunaan tanpa lapisan antigores, tak terlihat ada baret halus sedikitpun, menandakan proteksi yang prima.
Kamera

Secara umum, kameranya bisa dibilang hampir sama persis dengan ROG Phone 3. Sensor utama ROG Phone 5 masih gunakan Sony IMX686 64MP quad-bayer tanpa OIS, ditambah ultra wide-angle 13MP tanpa aufotokus dan 5MP untuk makro. Di depan, ada sensor 24MP dengan diafragma lebih kecil dari sebelumnya, f/2.5.
Secara kualitas, untuk ukuran IMX686, ASUS nampak sudah memaksimalkan potensinya. Tapi lagi-lagi, kalau dibandingkan dengan smartphone lain sekelas harganya, tentu bakal tertinggal. Kuncinya adalah atur ekspektasiโsaya sendiri sudah menganggap kameranya bagus, mengingat fokus utamanya adalah untuk gaming.
Bagus dalam hampir semua kondisi, kecuali noise yang cukup terlihat dalam pencahayaan kurang (tanpa alih-alih membuatnya lebih halus) dan efek HDR yang terkadang masih terlihat kurang halus untuk menyamaratakan beragam exposure. Sisanya sudah baik, shutter cepat, proses ambil foto dalam mode HDR pun instan.
Saat kondisi terdeteksi gelap, AI-nya otomatis mengaplikasikan mode malam tanpa harus mengaktifkan secara manual. Bakal ditunjukkan waktu yang diperlukan untuk ambil foto, dan selama prosesnya, viewfinder bakal simulasikan jumlah cahaya yang berhasil ditangkap. Cukup memudahkan, dan memang kalau berbicara fitur kamera, sudah setara flagship kamera beneran.
Hasil foto lengkap dari kamera ROG Phone 5 bisa diakses pada album Google Photos berikut.
ย
ย
ย
ย
Perekaman 8K 30fps/4K 30fps dengan stabilisasi EIS? Ada. Mode profesional? Ada, bahkan untuk video dengan zoom yang halus dan pengaturan arah mikrofon plus reduksi suara angin, berkat total empat mikrofon yang tersebar di beragam sisi bodi perangkat. Termasuk time-lapse dengan mode auto-zoom.
Kualitas videonya sudah cukup bagus dengan stabilisasi EIS prima. Sementara kamera depannya menurut saya masih kurang optimal, di mana wajah seringkali terlihat sedikit lebih gelap dengan dynamic range terbatas (juga kurang optimal untuk penggunaan panggilan video seperti Google Duo).
Fitur Lainnya

ROG UI adalah salah satu tampilan antarmuka smartphone yang cukup underrated. Berbasis Android 11, menggunakannya serasa sedang memakai smartphone OnePlusโdalam konteks yang positif. Fitur yang diberikan sangat lengkap, tapi juga cukup mendekati stock Android.
Istilahnya, mau langsung dipakai ngegim langsung oke. Mau berikan kustomisasi lebih dulu pun oke, mulai dari pintasan gestur, notifikasi apa saja yang mau tampil di bar paling atas, sampai opsi efek animasi yang ditampilkan pada menu display, tak memerlukan akses menu developer.
Vibration motornya sudah prima, sementara setup speaker stereo yang ada di bagian depan atas dan bawahโฆ wah saya nggak ngerti lagi. Belum pernah saya dengar setup speaker bawaan yang bisa berikan kualitas setingkat ROG Phone 5, bahkan bisa berikan dentuman bass sembari suarakan instrumen lain secara lengkap.
Ketika volume diatur maksimal, keluaran suara dari speaker ROG Phone 5 memang jadi sember, tetapi volume 75% pun sudah sangat kencang. Asli deh, fenomenal. Karena memang keduanya kini punya internal yang sama, alias atas dan bawah seimbang, ditambah amplifier khusus di tiap unitnya.
Ingin lebih maksimal dengan earphone kesayangan? Tenang, ada jack audio 3,5mm di bawah ROG Phone 5 yang bisa kamu pasangkan ke ROG Cetra II Core maupun earphone lain. Peletakannya pas, tak terlalu mengganggu dalam posisi landscape. Plus, DAC khusus dari ESS yang cocok untuk para audiophile.
Fitur Gaming

Namanya juga smartphone gaming flagship, tentunya fitur gaming khusus tak hanya sekadar software saja. ASUS menyiapkan ekosistem aksesoris yang lengkap mulai dari pendingin khusus, gamepad hingga mobile docking untuk menyambungkannya ke ragam perangkat lain seperti monitor sekalipun. Semua lewat port ekstra yang ada di samping kiri.
Namun bagi pengguna ROG Phone 3 yang sudah berinvestasi dengan segala aksesorinya, harus sedikit kecewa karena hanya sedikit saja yang kompatibel dengan seri baru ini, berkat perubahan desain port. Untuk Kunai 3 Gamepad, misalnya, kamu harus mengganti bagian middle frame supaya muat dengan desain baru ROG Phone 5.
Untuk software, secara garis besar ada dua bagian terpisah yang bisa tingkatkan pengalaman bermain gim lewat ROG Phone 5; Game Genie & Armoury Crate. Yang pertama lebih ke layer pintasan tambahan ketika bermain gim, atur notifikasi, lihat kinerja hardware secara real-time dan lainnya.
Sementara Armoury Crate bisa dibilang sebagai portal khusus dengan pengaturan yang komplit. Selain jadi pintasan untuk luncurkan gim favorit, kamu bisa kendalikan hardware secara utuh; performa, sensitivitas AirTrigger, kualitas grafis, logo ROG di belakang plus kendali aksesori tambahan yang sedang terpasang.

Ya, ASUS ROG Phone 5 dilengkapi dengan โtombolโ sentuh di sisi kanan bagian atas dan bawah, yang dapat mendeteksi sentuhan plus gestur seperti swipe. Bisa diatur fungsinya secara spesifik di tiap gim, dengan pengaturan macro dan key mapping yang sangat lengkap nan spesifik. Plus, berikan opsi untuk pintasan secara general dengan cara squeeze atau meremas bodi, layaknya Google Pixel 3.
Ingin yang simpel saja? Cukup geser bar notifikasi dan tekan pintasan ke X Mode, dan smartphone akan secara otomatis utamakan performa gaming. Bahkan lewat software update, ada tambahan Esports Mode yang memang dirancang khusus kompetisi profesional, bisa diaktifkan lewat tombol power ketika sedang berada di dalam gim.
Performa

Sebagai informasi, unit yang saya ulas merupakan varian paling standar, menjalankan RAM 8GB LPDDR5 & punya penyimpanan internal 128GB UFS 3.1, selain cip Snapdragon 888 yang terbaik saat ini. ASUS berikan opsi untuk mengatur kinerja prosesornyaโbukan overclock, tapi lebih ke pengendalian performa ketika suhu meningkat.
Tak dapat dipungkiri, cip ini memang dikenal lebih panas. Meski begitu, saat ROG Phone 5 saya gunakan secara intensif untuk multitasking atau akses kamera hingga gaming, panasnyaโฆ yah masih panas wajar. Terasa di bodi belakang, tapi masih dalam taraf okeโtetap sedikit lebih dingin dibandingkan 1 โ 2 flagship yang pernah saya coba. Untuk suhu yang lebih terjaga, tentu bakal lebih pas bila dipasangkan dengan pendingin ekstra.
Kinerja thermal throttling bakal secara otomatis mengikuti profil (dengan atau tanpa X Mode diaktifkan) serta aksesori yang terpasang (seperti AeroActive Cooler 5). Dan meski dengan opsi RAM paling kecil, performa keseharian masih sangat lancar dan ngebut.
Baterai
Salah satu alasan mengapa setelah mengulas ROG Phone 5 saya tidak terburu berpindah ke Android lain yang kameranya lebih bagus, adalah karena daya tahan baterainya yang fenomenal. Tentu saja tidak seawet Galaxy M62, namun lagi-lagi, ini adalah smartphone gaming dengan performa ekstra kencang, layar besar dan lainnya.
Dengan baterai 6,000 mAh, di tangan saya bisa bertahan hingga seharian penuh, bahkan 1,5 hari. Durasi tersebut sudah dengan screen on-time sekitar 6 jam, AOD aktif, lampu ROG di bodi belakang saya atur agar menyala selama layar depan menyala (refresh rate auto), tanpa mengaktifkan mode hemat baterai apapun.
Plus, menjadi mobile hotspot sekitar 1 โ 2 jam ketika saya sedang di luar. Untuk sebuah flagship, ini sangat menyenangkan. Pengisian daya ROG Phone 5 pun sangat kencang, membutuhkan waktu kurang dari 60 menit hingga penuh. Berkat dukungan standar 65W dan dua baterai 3,000 mAh terpisah di dalamnyaโmemungkinkan proses charging lebih cepat.
Berencana untuk gunakan perangkat ini hingga beberapa tahun ke depan? ASUS sematkan banyak sekali fitur ekstra; Steady Charging untuk proses isi daya lebih lambat supaya suhu dingin, penjadwalan isi daya khusus, hingga limit ke 80% โ 90% saja.
Kesimpulan

Smartphone gaming terbaik yang disempurnakan. Tak hanya kompetitif untuk bermain hingga kelas profesional, baik dari segi harga maupun fitur lain yang dibawanya juga bisa disandingkan dengan flagship mainstream non-gaming lainnya. Terutama sektor audio yang cukup spesial.
Audio dan visual yang mantap, performa tinggi digabungkan dengan baterai prima. Yang kurang dari ROG Phone 5 hanyalah pada sektor kameraโmasih oke, asal jangan harap setara dengan flagship lain. Plus fitur ekstra lain seperti IP rating dan dukungan wireless charging.
Overall, ASUS ROG Phone 5 masih tetap menjadi paket komplit layak beli. Dan sama seperti seri sebelumnya, bakalan tetap cocok untuk pengguna non-gamer.
Cek harga ASUS ROG di e-commerce:
Spesifikasi ASUS ROG Phone 5

General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | Asus ROG Phone 5 |
| Released | 15 Juni, 2021 |
| Status | Available |
| Price | Rp9.999.000 (8GB/128GB) |
Platform
| Chipset | Qualcomm SM8350 Snapdragon 888 5G (5 nm) |
| CPU | Octa-core (1x2.84 GHz Kryo 680 & 3x2.42 GHz Kryo 680 & 4x1.80 GHz Kryo 680) |
| GPU | Adreno 660 |
| RAM (Memory) | Up to 12GB RAM LPDDR5 |
| Storage | Up to 256GB UFS 3.1 |
| Operating System | Android 11 |
| User Interface | ROG UI |
Design
| Dimensions | 172.8 x 77.3 x 10.3 mm |
| Weight | 238g |
| Design Features |
Glass front (Gorilla Glass Victus), glass back (Gorilla Glass 3), aluminum frame RGB light panel (dot-matrix) Pressure sensitive zones (Air Trigger) |
| Battery |
6000mAh, fast charging 65W Reverse charging 10W |
Display
| Screen Type | AMOLED capacitive touchscreen, 1B colors |
| Size and Resolution | 6.78-inch (2448 x 1080) |
| Touch Screen | Capacitive touch panel with 10 points multi-touch |
| Features |
144Hz high refresh rate 1B colours HDR10+ 1200 nits peak brightness |
Network
| Network Frequency | GSM / CDMA / HSPA / LTE / 5G (locked) |
| SIM | Dual nano SIM, dual standby |
| Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (6CA) Cat20 2000/150 Mbps, 5G 4.4 Gbps DL |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 64 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.73", 0.8ยตm, PDAF; 13 MP, f/2.4, 11mm, 125ห (ultrawide); 5 MP, f/2.0, (macro) |
| Front | 24 MP, f/2.5, 27mm (wide), 0.9ยตm |
| Flash | LED Flash (rear) |
| Video | 8K@30fps, 4K@30/60/120fps, 1080p@30/60/240fps, 720p@480fps; gyro-EIS |
| Camera Features | Night mode, professional mode (photo + video), HyperSteady Video, |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
| Bluetooth | 5.2, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive |
| USB | USB Type-C 3.1 (side), USB Type-C 2.0 (bottom), accessory connector, USB On-The-Go |
| GPS | Yes, with dual-band A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZSS, GNSS |
| HDMI | No |
| Wireless Charging | No |
| NFC | |
| Infrared | No |
Smartphone Features
| Multimedia Features |
Dual stereo speakers w/ built-in amp ESS DAC 3,5mm jack audio |
| Web Browser | HTML5 (Android Browser) |
| Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM |
| Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



