[go-night-button-shortcode type="1"]
Kalau seri kelas menengahnya memiliki keunggulan pada sektor desain, kamera serta fitur-fitur software menarik, lantas apa saja hal menarik yang bisa dibawa oleh OPPO di smartphone kelas entrinya? Yang pasti, tidak sebanyak di OPPO Reno series, namun tidak langsung membuat OPPO A15 tak memiliki daya tarik.
Melihat dari histori produk-produk sebelumnya, saya tak berharap banyak pada awalnya. Yah, setidaknya, mencapai standar smartphone Rp1 jutaan tanpa ada sesuatu yang spesial. Hal tersebut yang membuat saya pada akhirnya cukup merasa puas dengan A-series terbaru dari OPPO di 2020 ini. Nggak sepolos yang saya bayangkan.
Pastinya punya kelebihan dan kekurangan, namanya juga smartphone kelas entri. Sebagai konsumen, tak bisa berharap banyak bila skor spesifikasi secara keseluruhan merata bagusnya. Apakah penawaran terbaru OPPO Indonesia satu ini cocok untuk Gizmo friends? Berikut ulasan saya setelah mencoba OPPO A15.
Desain
Dari pertama kali mengeluarkan smartphone dari kotaknya, saya sudah langsung terkesima dengan desain yang diusung oleh OPPO A15. Terlihat sangat stylish di kelasnya, apalagi jika dibandingkan dengan seri A12 atau sebelum-sebelumnya. Umumnya, untuk kelas entri, pilihannya hanya bermain opsi warna untuk membuatnya menarik.
Tapi OPPO berhasil membawa profil tipis dan ringan dari seri Reno ke segmen harga jauh lebih murah, jadikan salah satu daya tarik utama untuk OPPO A15. Bagian penutup belakang didesain sedikit melengkung, punya permukaan glossy namun cukup minim sidik jari dan tidak terlalu licin. Bobotnya hanya 175 gram, dengan ketebalan 7,9mm saja.
Tonjolan kameranya tergolong minor, dengan sensor sidik jari berada di bawahnya. Opsi warna Fancy White ini sepertinya menjadi salah satu yang terbaik, mampu sedikit berubah intensitas putih ketika dimiringkan di sudut tertentu. Meski selalu terlihat bersih, OPPO berikan soft case transparan dalam paket penjualan.
Layar
Untuk bagian depannya, tidak ada yang terlalu spesial dari layar yang diusung oleh OPPO A15. Masih gunakan waterdrop notch, walaupun keempat bezelnya sudah tergolong tipis. Panel yang digunakan pun setidaknya cukup berkualitas, punya dimensi cukup luas di 6,52 inci dengan resolusi HD+ dan rasio layar ke bodi 88,7%.
Gunakan panel IPS, layar OPPO A15 bisa menyala sampai maksimum 480 nits, sudah cukup untuk penggunaan luar ruangan. Reproduksi warnanya tergolong baik, keseimbangan putihnya cukup akurat, dan tidak ada screen bleeding atau semburan cahaya putih di sekitar pinggir layar yang umumnya ditemukan di smartphone kelas entri.
Tanpa proteksi Gorilla Glass, setidaknya OPPO sudah memasangkan lapisan antigores bawaan di smartphone ini. Meski sebenarnya secara dimensi dan kualitas udah nyaman banget untuk streaming konten Netflix, sayangnya belum mendukung standar Widevine L1.
Kamera
Smartphone OPPO memang dikenal dengan kameranya yang berkualitas. Tak hanya kamera selfie-nya saja, melainkan juga kamera belakangnya. Tidak terkecuali OPPO A15, yang kualitas kameranya cukup baik di kelasnya. Mengunggulkan setup 13MP AI Triple Rear Camera yang disematkan pada bodi belakangnya.
Sensor utamanya punya resolusi 13MP dengan bukaan f/2.2. Dua sensor lainnya yang menemani adalah sensor makro dan depth sensor, masing-masing punya spesifikasi 2MP f/2.4. Di depan, terdapat kamera swafoto 8MP f/2.0 yang dilengkapi fitur AI beautification. Mampu berikan efek wajah yang lebih natural secara real-time.
Mode kameranya sendiri tergolong lengkap, mulai dari mode potret, mode malam hingga fitur Dazzle Color yang bisa tingkatkan saturasi foto untuk kamu yang inginkan foto lebih berwarna. Sampai mode pakar (expert mode) dengan pengaturan seperti ISO (100 – 6400) dan shutter speed (1/8000s – 16s). Lalu bagaimana dengan hasil fotonya?
Saturasi warnanya tergolong natural, dan hasil foto cenderung memiliki eksposur yang sedikit lebih tinggi. Detilnya bukan yang terbaik, meski juga masih oke untuk smartphone di kelasnya. OPPO lebih memilih untuk perhalus foto daripada tampilkan noise lebih banyak di OPPO A15.
Hasil foto lengkap dari kamera OPPO A15 bisa diakses pada album Google Photos berikut ini.
Mode potretnya juga cukup akurat untuk membuat separasi antara objek utama dengan latar objek, baik manusia atau figur lainnya. Namun pastikan untuk tidak bergerak atau bergetar, karena jika tidak, hasil akhir bakal terlihat sedikit fuzzy saat diperbesar.
Saat gelap, mode malamnya bisa dimanfaatkan untuk tingkatkan hasil foto agar lebih terang. Dalam mode ini, frame foto akan sedikit terpotong, mungkin demi mereduksi getaran dan percepat proses pengambilan.
Sementara untuk kamera depan, eksposur bakal difokuskan ke wajah, sehingga tak jarang latarnya menjadi over-exposure. Ya memang sudah betul, sih, daripada wajah terlihat gelap demi latar seimbang. Mode potretnya juga bekerja baik walaupun seutuhnya olah digital. Baik kamera depan dan belakang bisa rekam video hingga 1080p 30fps, tanpa EIS.
Fitur
Meski sudah gunakan Android 10, OPPO belum menyertakan ColorOS terbaru di OPPO A15, alias masih gunakan ColorOS 7.2. Mungkin sebagai diferensiasi antar kelas smartphone-nya, ya. Tapi fiturnya nggak kalah lengkap kok. Sebut saja icon pull-down gesture yang bisa perkecil susunan icon di homescreen supaya bisa tersentuh dengan satu tangan.
Quick Return Bubble juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal lain sembari menunggu jeda waktu di dalam gim. Atau opsi untuk menggeser ke bawah dengan tiga jari untuk ambil tangkapan layar (screenshot). Yang tidak ditemukan adalah opsi untuk gunakan dua WhatsApp sekaligus dari menu pengaturannya.
Tak banyak bloatware tambahan yang bisa ditemukan pada OPPO A15, namun saya menemukan satu aplikasi menarik bernama Music Party. Aplikasi ini dapat digunakan bila kita sedang berkumpul bersama teman, dan kebetulan menggunakan smartphone OPPO. Sinkronkan beberapa smartphone untuk memutar lagu bersamaan, layaknya setup speaker stereo. Soal speaker, output mono dari bodi bawah tergolong biasa saja, meski cukup lantang.
Performa
Kalau kamu mencari smartphone yang performanya paling kencang di rentang Rp1-2 jutaan, maka OPPO A15 bukanlah pilihan yang tepat. Chipset yang digunakan adalah MediaTek Helio P35 octa-core 2,3GHz, dibantu dengan RAM 3GB LPDDR4x dan memori internal 32GB. Terdapat slot kartu microSD dedicated hingga kapasitas 256GB.
Jeda aplikasi mungkin bakal cukup terasa, baik saat buka pertama kali hingga multitasking. Meski tergolong sedikit lebih cepat dari smartphone lain dengan chipset sama, mungkin berkat pengoptimalan dari teknologi Hyper Boost 2.1. Aplikasi bakal lebih sering membutuhkan reload, sehingga harus sedikit sabar saat harus multitasking.
Begitu pula dengan performa gamingnya, mengingat chipset MediaTek yang digunakan bukan seri gaming. Bermain secara kasual masih bisa-bisa saja, dengan suhu smartphone yang tergolong normal. Bila ingin performa sedikit lebih kencang, pengguna bisa aktifkan mode high performance yang tersembunyi di menu baterai.
Baterai
Kapasitasnya memang bukan yang terbesar, “hanya” 4,230 mAh alias tak sampai 5,000 mAh. Namun dengan pemakaian standar, bisa tahan hingga hampir dua hari penggunaan. Sementara penggunaan yang lebih intensif bisa capai seharian penuh. Tergolong irit, dan sepertinya OPPO berhasil optimalkan software-nya untuk konsumsi daya optimal.
Sedang dalam kondisi darurat dimana baterai hampir habis dan jauh dari sumber daya? Bisa aktifkan fitur super power saving mode untuk penghematan maksimal. OPPO juga berikan fitur seperti optimized night charging yang mempelajari kebiasaan pengguna mengisi daya malam hari, cegah risiko overcharge.
Dan juga fitu Super Nighttime Standby yang menahan konsumsi daya berlebih saat sedang standby di jam tidur, supaya keesokan paginya baterai tidak terkuras banyak. Untuk pengisian dayanya sendiri, hanya sebatas 10W tanpa fast charging lewat port micro USB. Prosesnya cukup lama, memang, butuh waktu sekitar tiga jam.
Kesimpulan
Menjadi smartphone kelas entri, yang bisa diunggulkan dari smartphone murah OPPO satu ini adalah desainnya. OPPO A15 benar-benar terlihat melebihi kelas yang dimilikinya, sangat mudah untuk bersaing dengan smartphone Rp3 jutaan sekalipun. Lalu bagaimana dengan fitur selain desain? Bisa dibilang, nilainya cukup saja.
Kameranya cukup bisa diandalkan dengan adanya mode malam dan dua sensor ekstra. Baterainya nggak besar-besar banget, tapi cukup untuk penggunaan sehari penuh. Performanya bukan yang paling kencang, walaupun yah sudah cukup kalau sekadar aplikasi media sosial dan sejenis lainnya. Kalau memang ingin punya smartphone yang bisa dibanggakan pas lagi ditenteng ke mana-mana, OPPO A15 bisa banget jadi opsi utama.
- Kamera cukup bisa diandalkan
- Baterai tergolong irit
- Port masih micro USB
- Performa bukan yang paling kencang
- Kapasitas RAM serta memori internal
Be the first to leave a review.
Spesifikasi OPPO A15

General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | OPPO A15 |
Released | 27 November, 2020 |
Status | Available |
Price | Rp1.999.000 |
Platform
Chipset | MediaTek Helio P35 (12 nm) |
CPU | Octa-core (4 x 2.35 GHz Cortex-A53 & 4 x 1.8 GHz Cortex-A53) |
GPU | PowerVR GE8320 |
RAM (Memory) | 3GB LPDDR4x |
Storage | 32GB eMMC 5.1 |
External Storage | Up to 256GB (dedicated slot) |
Operating System | Android 10 |
User Interface | ColorOS 7.2 |
Design
Dimensions | 164mm * 75.4mm * 7.9mm |
Weight | 175 gram |
Design Features |
Warna: Dynamic Black, Fancy White 3D back cover design |
Battery | Non-removable Li-Po 4230 mAh battery, 10W charger |
Network
Network Frequency | GSM/ HSPA / LTE |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | HSPA 42.2/11.5 Mbps, LTE-A (2CA) Cat6 300/75 Mbps |
Display
Screen Type | IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution | 6.52 inches, HD+ 720 * 1600 |
Touch Screen | Capacitive Touchscreen |
Features |
Rasio layar 88,7% 60Hz refresh rate 71% NTSC color gamut 480 nits max. brightness |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear |
13 MP, f/2.2, (wide), 1/3.1", 1.12µm, PDAF 2 MP, f/2.4, (macro) 2 MP, f/2.4, (depth) |
Front | 8MP f/2.0, AI Beauty, HDR |
Flash | Yes |
Video | 720p / 1080p, 30fps Slo-Mo (120fps / 480p) |
Camera Features |
LED flash, HDR, Panorama, Dazzle Color, AI Beauty, Expert Mode, Night mode, |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | 5.0, A2DP, LE |
USB | microUSB 2.0, USB On-The-Go |
GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI | No |
Wireless Charging | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | Mono speaker, audio jack 3.5mm |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML 5 |
Messaging | SMS, MMS, Online |
Sensors |
GPS / Beidou / Glonass Sensor Induksi Magnetik Sensor Cahaya Sensor Jarak Sensor Akselerometer Sensor Fingerprint |
Other | Kelengkapan: micro USB cable, adaptor, SIM ejector, soft case, buku panduan, kartu garansi. |
Disclaimer: artikel ini merupakan kerja sama dengan OPPO Indonesia
[…] Review OPPO A15: Desain Premium di Kelas Entri […]