Menjelang akhir Agustus yang lalu, OPPO Indonesia kembali meluncurkan portofolio produk barunya di Indonesia. Smartphone yang diberi nama OPPO F9 ini diluncurkan hanya berselang 4 bulan dari generasi sebelumnya, yaitu OPPO F7 yang dirilis pada April 2018.
Entah mengapa beberapa produsen asal Tiongkok gemar merilis seri baru dengan jarak yang teramat pendek. Padahal jika dibandingkan dengan brand global lainya seperti Apple dan Samsung, mereka butuh setahun untuk merilis generasi barunya dengan waktu yang sudah terjadwal.
Tentu mereka punya pertimbanganya sendiri. Apalagi walaupun seri F adalah termasuk kategori flagship (andalan), tetapi tidak termasuk dalam kelas premium. Jadi upaya untuk pengembangan produknya pun tidak seperti seri premium, misalnya saja seri Find dari OPPO yang untuk meluncurkannya generasi baru butuh waktu beberapa tahun.
Karena merek OPPO yang sudah cukup kuat di pasar, tidak sulit untuk memasarkan perangkat ini. Pada program pre-order, pihak OPPO menyebut hasil penjualan yang lebih baik daripada seri F sebelumnya sebesar 30%.
Baca: Baru Diluncurkan, Penjualan Smartphone F9 dari OPPO Tembus 30% Lebih Banyak
Di sisi lain, pabrikan ponsel asal China ini harus menghadapi tantangan baru. Sejak 2016, produsen smartphone asal China ini puas merasakan di posisi runner-up alias nomor dua di bawah Samsung. Namun laporan terbaru IDC pada Q2 2018, OPPO terpaksa turun ke peringkat tiga setelah digeser Xiaomi.
Pangsa pasar OPPO turun dari 24% menjadi 18%. Sebaliknya Xiaomi mengalami lonjakan signifikan dari 3% ke 25%. Tentu saja OPPO tak bisa tinggal diam. Mereka harus menyiapkan sejumlah strategi jitu. Penjualan OPPO F9 yang bagus pada masa preorder bisa menjadi modal bahwa brand awareness mereka masih bagus.
Nah, apa yang menarik dari OPPO F9? Smartphone ini lebih mengedepankan kemampuan 5-minute charging dan 2-hours talk, yang menjadi tagline di semua display marketing mereka.
Kami pun berkesempatan menjajal secara langsung ponsel yang memiliki kamera depan apik ini. Dan mungkin kamu sudah tahu bahwa Oppo F9 dengan cantik lewat pilihan cover berwarna gradasi. Namun lebih dari dua hal tersebut, saya akan coba mengulas apa saja yang bisa kita dapat dari ponsel yang dibanderol dengan harga Rp 4,299 juta ini.
Desain

Harus diakui, ketika pertama memandang Oppo F9 saya langsung tertarik karena desain dan warnanya yang begitu cantik. Dalam hal membuat tampilan ponsel terlihat keren, OPPO memang jagonya.
Pada dasarnya, tidak ada perubahan signifikan pada sektor desain ini. Untuk itu kami lebih senang menyebutnya – dengan meminjam istilah yang sering disebut di kalangan otomotif – sebagai facelift.
Pada bagian belakang, OPPO F9 menerapkan teknologi gradient spraying untuk menghasilkan warna gradasi halus yang lebih gelap di bagian atas dan semakin terang di sisi bawah. Menariknya, efek warna bisa berubah tergantung dari sudut pandang mana yang dipilih. Ditambah dengan floral pattern yang akan berkilau seperti berlian ketika terpapar cahaya, menambah kesan mewah.
Tetapi jangan terkecoh dengan penampilan casing belakang yang kemilau seperti kaca. Karena ini bukan kaca, melainkan plastik polikarbonat. Penggunaan plastik selain untuk lebih menghemat biaya, juga lebih awet. Setidaknya tidak akan ada cerita casingnya retak.

Namun di sisi lain, casing ini mudah buram dan ada kemungkinan tergores juga. Jadi harus rajin dibersihkan agar terlihat berkilau. Atau kalau mau lebih aman, memakai jelly case yang sudah disertakan. Walau jika memakainya, casing tidak lagi terlihat kemilau. Selain itu, ponsel terasa cukup ringan dan nuansa plastik tidak memberi kesan premium.
Ada tiga varian warna yang dipilih yaitu sunrise red (merah), twilight blue (biru), dan starry purple (ungu). Ketiganya tampil atraktif tinggal menyesuaikan dengan warna kesukaan atau karakter penggunanya.
Secara umum, desain OPPO F9 mengikuti tren Full View Display dengan notch kecil di bagian atas layar. Dipadu lekukan sisi dan sudutnya yang nyaman digenggam, serta bezel tipis sebagai bingkai layar berkonsep full-view F9.
Logo Oppo, dual-camera horizontal sejajar flash, ditambah penampang fingerprint tersaji secara elegan di bagian belakang. Sementara di tiap sisinya juga bisa ditemukan ragam tombol fungsi minimalis.
Penempatan kamera depan yang letaknya di tengah layar full-view layak diapresiasi secara estetika. Namun dapat menjadi sisi minus ketika memanfaatkan mode display full view. Bagaimanapun juga, secara umum desain OPPO F9 ini bisa dibilang keren.
Display
Oppo F9 memiliki layar panjang 6,3 inci dan mampu menghadirkan kualitas resolusi 1080 x 2340 piksel, pada rasio 19,5:9. Layar ponsel ini lengkap memiliki kualitas layar mumpuni yang Oppo sebut dengan water drop screen. Sebenanrya bukan sungguhan untuk mengakomodir tetesan air, namun istilah tersebut lebih mengacu pada desain notch pada ponsel.
Keberadaan poni atau notch tersebut di satu sisi meningkatkan sisi estetika Oppo F9. Di sisi lain, menjadi gangguan ketika dipakai memainkan game atau menyaksikan video pada posisi landscape. Konsep ini agak mengganggu. Meski solusinya dapat dilakukan dengan layar yang tidak ditampilkan pada skala penuh.
Bicara sisi kualitas layar F9, rasanya tak perlu diragukan karena menggunakan Gorilla Glass 6. Meski demikian Oppo tetap memasangkan tempered glass bawaan sebagai pelapis anti-gores di F9. Masalahnya adalah ketika saya menyimpan ponsel pada kantong bertumpuk dengan benda lain, mudah timbul bercak pada anti-goresnya. Hal yang cukup mengganggu, meski di sisi lain layar asli F9 masih terjaga kemulusanya.
Fitur
Keunggulan yang selalu disebut sejak pertama kali Oppo F9 dirilis adalah kemampuan fast charging yang dimilikinya. Menggunakan teknologi VOOC yang telah dikembangkan Oppo sejak 2014, membuat fitur tersebut memang tidak bisa ditemukan pada vendor lain.
Teknologi VOOC Flash Charge memanfaatkan port USB dan kabel USB serta charger pada OPPO F9. Membuat ketiga komponen tersebut tidak boleh terpisah. Artinya kamu tidak akan mendapat pengalaman fast charging ala Oppo jika tidak menggunakan charger bawaan dan menggunakan ponsel F9 itu sendiri. Bahkan charger F9-nya tidak bisa atau sulit diaplikasikan pada ponsel lain disebabkan ukuran konektor lebih panjang dibandingkan port pada kebanyakan ponsel.
Pengalaman saat mengisi daya di OPPO F9 terbilang cukup impresif. Dimulai dari keadaan baterai habis setelah pemakaian, saya mendapatkan angka 8% di sekitar 5 menit pertama. 35% dalam 20 menit dan 60% ketika proses charging memasuki menit ke-30. Nah, saya menduga ukuran 5-minute charging itulah yang dapat dipakai untuk menelepon selama 2 jam menggunakan OPPO F9.
Oppo juga terhitung cukup lengkap memasukan beragam varian fitur keamanan pada ponsel ini. Kamu bisa mulai memanfaatkan fingerprint untuk mengakses layar. Desain penampang fingerprint Oppo F9 yang elips menurut saya kurang nyaman ketika hendak bergegas mengakses ponsel. Fitur keamanan tersebut juga bisa dikombinasikan dengan deteksi wajah (face scan). Selain itu, masih ada pula kode angka untuk membuka layar.
Kamu bisa menemukan fitur keamanan lain seperti privacy protection untuk dipakai mengunci aplikasi-aplikasi penting. Salah satunya Kids Space, yang dapat digunakan para orang tua untuk membatasi anak mereka dari pemanfaatan aplikasi atau data selular yang tidak disengaja. Fitur ini bisa dikombinasikan dengan fitur keamanan yang didapat dalam aplikasi semisal Youtube.
Color OS
Oppo mengembangkan sistem antarmuka sendiri bernama Color OS juga sejak tahun 2014. Sistem antarmuka yang kehadirannya turut menggandeng advisor dari forum android di berbagai ini, menjadi andalan pada setiap ponsel flagship dari Oppo. Dan kini Color OS menjadi sistem yang diusung untuk mengoperasikan Oppo F9.
Color OS yang dimiliki F9 jelas sudah mutakhir menggunakan versi 5.2. Ragam fitur baru dan lama, otomatis sudah dapat kamu gunakan di F9. Mulai dari Google Lens pada kameranya, Smart Scan untuk kemudahan akses informasi, Touch Pal Keyboard yang membuat aktivitas chat jadi lebih fun, sampai SmartBar yang menawarkan kemudahan mengakses update informasi.
Tampilan antarmuka Color OS pun sesuai dengan namanya, penuh warna dan ramah mata. Proses peralihan antar menu ataupun aplikasi terasa smooth. Selain itu, kamu juga bisa mengatur variasi tombol navigasi agar lebih user friendly.
Kamu bisa menemukan ragam pengaturan ponsel ini pada menu Setting. Fitur konektivitas, notifikasi, display, keamanan, manajemen aplikasi dan sistem ponsel bisa diatur sedemikian rupa dan lebih personalized. Intinya, Oppo terlihat jelas ingin memberikan pengalaman berponsel yang nyaman dan menyenangkan. Dan itu bisa didapat lewat antarmuka yang mereka kembangkan di F9.
Kamera
Kemampuan kamera pada ponsel menjadi semacam menu wajib bagi para pecinta Oppo. Termasuk apa yang tersaji dalam seri F9 ini. Total ada 3 lensa kamera yang tertanam. Dua di bagian belakang yakni lensa 16 MP aperture f/1.8 dan 2MP depth sensor untuk efek bokeh. Dan satu senjata utamanya terletak di bagian depan lewat lensa berkekuatan 24,8 MP (Dibulatkan menjadi 25 MP) aperture f/2.0 dengan resolusi 5760 x 4312.
Melihat pada kemampuan kamera depannya, tentu saja Oppo F9 dibuat untuk memanjakan pecinta swafoto. Bagi yang doyan selfie, ini juaranya. Proses mendapatkan foto bagus pun terhitung mudah lewat fitur HDR, depth mode, super vivid dan tidak ketinggalan beauty effect.
Fitur terakhir membuat siapapun pengguna F9 akan merasa sumringah dengan hasil fotonya. Masalah jerawat, kulit terbakar, atau komedo akan hilang seketika. Terlebih bila menggunakan level beauty maksimal di angka 6. Memang luar biasa apa yang bisa dihasilkan dari kombinasi spesifikasi jempolan dan fitur brilian tersebut.
Penggunaan Dual Camera di bagian belakang ini justru kebalikan dengan seri sebelumnya, OPPO F3 yang lensa gandanya di bagian depan untuk meningkatkan pengalaman selfie. Setelah itu, fitur dual camera absen di OPPO F5 dan OPPO F7.
Berbekal lensa 16 MP aperture f/1.8 dan 2MP depth sensor, kita bisa menghasilkan foto dengan efek bokeh yang kini digemari konsumen. Kemudahan mengambil gambar dibantu ragam fitur yang sama dengan kamera depan. Ditambah mode Portrait untuk mendapat efek bokeh, Pano untuk panorama, maupun mode Expert bagi kamu yang memilih cara manual mengatur hasil foto sesuai keinginan.
Hasil fotonya cukup bagus, walau tidak bisa disebut istimewa. Untuk foto di luar ruangan dengan cahaya mencukupi, hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Namun, ketika malam hari dengan cahaya temaram, akan terlihat noise yang cukup banyak. Tentu saja kita tidak bisa membandingkan dengan Huawei P20 Pro yang hasil foto malam harinya bagus, karena dari harga pun terpaut jauh.
Kemampuan kamera berlanjut untuk sesi rekam gambar video. Efek time-lapse bisa dihasilkan lewat kamera depan maupun belakang. Sedangkan untuk efek slow-motion hanya bisa didapat di kamera belakang. Hasil rekam lambat ini pun terlihat halus yang dihasilkan dari kerapatan pikselnya.
Hasil Foto
Hasil foto selengkapnya bisa kamu cek di galeri Flickr Gizmologi
Kinerja
Oppo F9 menggandeng Mediatek dengan Helio P60 (6771) sebagai otaknya. Prosesor ini terbilang handal untuk kelas mid-range atau menengah. Dipadu dengan kartu grafis Mali G-72 MP3, membuat F9 mampu menangani game dengan resolusi tinggi (Full HD).
Meski bagi kami yang memanfaatkan ponsel juga untuk gaming, masih menganggap kurang tepat bila menggunakan SoC dari Mediatek. Dan hal tersebut terasa ketika saya mengalami lagged pada beberapa game yang saya mainkan. Kemampuan respon kerja ponsel juga mengalami sedikit kendala ketika uji multi-touch yang tidak berlangsung mulus. Meski hal ini mungkin masih debatable bagi pengguna lain.
Pada sektor penyimpanan sudah tersedia 4GB atau 6GB RAM dan 64 GB internal storage. Dukungan slot kartu memori tambahan hingga 256GB juga memudahkan kamu untuk menyimpan lebih banyak data. Jangan lupakan juga sistem memori cloud yang dimiliki Oppo. Konsep penyimpanan tersebut mirip Google Drive, di mana kamu bisa mengakses data yang tersimpan di manapun dan kapanpun menggunakan ponsel Oppo.

Kesimpulan
Bisa dikatakan Oppo terus konsisten menghadirkan produk dengan kemampuan kamera mumpuni. Pada seri F9 ini, mereka kembali dengan spesifikasi yang jauh lebih baik daripada pada pendahulunya F7. Sektor kamera jelas menjadi kelebihan dari ponsel ini. Kombinasi lensa 25 MP dan 16 MP mampu merangkul segala kebutuhan fotografi dan mengubah awam menjadi ahli.
Sektor hardware pun sudah lumayan baik. Meski pilihan menggunakan SoC dari Mediatek menurut saya yang gemar mobile gaming terasa kurang tepat. Namun Oppo sendiri tidak menjadikan F9 sebagai ponsel gaming secara khusus. Maka hal tersebut lebih bisa dimaklumi.
Tak lupa untuk mempertimbangkan adanya sistem Color UI dalam ponsel Oppo F9 ini. sistem antarmuka yang dikembangkan oleh Oppo ini jelas menghadirkan pengalaman menyenangkan dan mudah dalam berponsel.
Maka pada akhirnya, saya akan rekomendasikan F9 kepada kamu dan mereka yang gemar mengabadikan tiap momen aktivitasnya. Kamu yang memprioritaskan swafoto akan sangat menikmati apa yang bisa diberikan ponsel ini. Bahkan meski di hati kecilmu tahu bahwa hasil foto itu seperti sebuah cheating. Toh, itu seakan menjadi kewajaran di era artifisial seperti sekarang ini. (Ronggo & Bambang)
Spesifikasi OPPO F9

General
| Device Type | Smartphone |
| Model / Series | OPPO F9 |
| Released | 23 Agustus, 2018 |
| Status | Available |
| Price | IDR 4.299.000 |
Platform
| Chipset | Mediatek MTK P60 Helio, 64 Bit, 8 Core |
| CPU | Octa-core 2.0GHz |
| GPU | ARM Mali-G72 MP3 800MHz |
| RAM (Memory) | 4 GB |
| Storage | 64GB, microSD, up to 256 GB (dedicated slot) |
| Operating System | Android 8.1 |
| User Interface | ColorOS 5.2 |
Design
| Dimensions | 156 x 74 x 7.99 mm |
| Weight | 169 g |
| Design Features | Color: Starry purple, Twilight Blue, Sunrise red |
| Battery |
Non-removable Li-Ion 3500 mAh battery VOOC Flash Charge |
Display
| Screen Type | LTPS IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
| Size and Resolution | 6.3 inches (15,8 cm); 2340x 1080 pixels Full HD + |
| Touch Screen | Capacitive touchscreen |
| Features | rasio 19.5:9 |
Network
| Network Frequency | GSM: 900/1800, WCDMA: 900/2100, LTE:Brand 1/3/5/8/40 |
| SIM | Dual Nano-SIM Cards + micro SD slot |
| Data Speed | HSPA, LTE |
Camera
| Multi Camera | Yes (Rear) |
| Rear | 16 MP (aperture f/1.8) + 2MP (aperture f/2.4) , phase detection autofocus, LED flash |
| Front | 25 MP, f/2.0, 1/2.8" sensor size |
| Flash | Yes (rear) |
| Video | 1080p@30fps |
| Camera Features | Geo-tagging, touch focus, face detection, HDR, panorama, A.I Beauty Selfie |
Connectivity
| Wi-fi | Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot |
| Bluetooth | v4.2, A2DP, LE |
| USB | microUSB v2.0, USB Host / OTG |
| GPS | Yes, with A-GPS |
| HDMI | No |
| NFC | |
| Infrared | No |
Smartphone Features
| Multimedia Features |
Video: MP4/H.264 Audio: MP3/WAV/eAAC+/FLAC |
| FM Radio | Stereo FM radio |
| Web Browser | HTML5 (Android Browser) |
| Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM |
| Sensors | Fingerprint (rear-mounted), accelerometer, proximity, compass, magnetic induction |
| Other | - Active noise cancellation with dedicated mic |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.











